Part 19

718 49 1
                                    

*1 minggu kemudian*

Setelah kejadian itu. dimana dirinya dilabrak dan dipermalukan tepat dimuka umum oleh tunangan sahabatnya. Baekhyun terlihat muram dan tak bersemangat. Entah kenapa...tapi bayang2 memalukan itu seakan menghantui dirinya yang kian hari kian jelas diingatan yeoja itu.
bukan karena aksi dari tunangan sahabatnya yang dengan berani menyakitinya, melainkan menyadari sesuatu yang seakan membuatnya gelisah tak menentu.

'yang diingat baekhyun ketika dirinya melabrak yoona dan juga dirinya yang dilabrak soya'

"hahhh...apa ini yatuhan...
apakah aku sedang terkena karma atas kelakuanku dulu" ucap baekhyun dengan memejamkan matanya.
"kenapa kejadian yang menimpaku bisa sama persis yang sudah kulakukan dengan yoona 5 tahun lalu" batin baekhyun dengan termenung.

Baekhyun terduduk dengan memainkan jemarinya diatas meja. Berfikir dengan serius apa ini nyata sudah dialaminya atau hanya mimpi...
tapi jika nyata, kenapa harus sama persis.

"apakah seperti ini juga yang dirasakan yoona saat itu. menahan malu karena aksi kasarku"

Terdiamnya baekhyun, tentu tak menyadari kehadiran seseorang yang kini sudah menatapnya. cukup mengerti dengan apa yang membuat yeoja ini masih melamun. Karena akhir2 ini, setelah 1 minggu berlalu setelah dirinya menangis di pelukannya hal seperti ini sudah sering didapatinya.

"baekhyun..." panggil chanyeol lembut.

"........" masih serius dan tidak mendengar chanyeol.

"baek...heiiii..." perlahan, dirinya pun menepuk pundak baekhyun.

"oeh...sajangnim...mianhae, saya tak menyadari kehadiran anda" reflek baekhyun pun berdiri untuk membungkuk didepan chanyeol.

"tak apa2...
kau...kau baik2 saja kan"

"...nde..."

"akhir2 ini kau terlihat murung. Dan itu sudah terhitung selama 1 minggu ini, ada apa..."

*pura2 baik*
"gwenchana sajangnim...aku tak apa2 sama sekali"

"........."

Melihat gelagat baekhyun, tentu saja membuatnya tak yakin. Chanyeol mengetahui semua yang ada dari yeoja ini.

"kau tak pandai bohong denganku baekhyun" ucap chanyeol menatapnya penuh Tanya.

"........"

"kau bisa berbohong dengan siapapun. Tapi tidak denganku"

"aku benar2 tak apa2 sajangnim, sungguh..."

"........."

Dan chanyeol pun hanya bisa terdiam menanggapi.
"oh iya, bagaimana luka memar di pipi mu. Sudah baikan" mengalihkan pembicaraan.

"oeh, nde sajangnim. Sudah sedikit memudar dan tak sakit lagi"

"aa syukurlah jika seperti itu. tapi aku sedikit penasaran dengan memar mu itu. kau memang habis berbuat apa hingga pipimu itu lecet seperti itu"

*deggg*
"........." terkejut dan tak tahu harus berkata apa.

"memar yang sedikit mencolok. Seperti kekerasan"

"........."

"apa kau mengalami nya" ucapnya bertanya pelan.

Jujur, baekhyun sedikit bingung ingin menjawab apa pertanyaan2 yang dilontarkan chanyeol untuknya. Mana mungkin dia jujur kepada chanyeol jika memar ini didapatkan dari tunangan jongin waktu itu.

Namun seakan tahu kegelisaan baekhyun, chanyeol memerhatikan baekhyun dalam diamnya.
"mau sampai kapan kau mau menutupinya baek...aku tahu kau seperti apa..." ucap chanyeol dalam hatinya seakan ingin memancing baekhyun untuk mengaku.

Here I Am (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang