Part 22

749 44 0
                                    

Baekhyun terdiam cukup lama memandangi bangunan didepannya. Ada perasaan ragu menyelimuti hatinya.

"haruskah...aku...menemuimu..." ucap baekhyun terdiam sejenak. Menatap dalam bangunan tempat tinggal chanyeol saat ini.

Begitu berat rasanya hati baekhyun jika memikirkan perkataan yoona. Penjelasan yang baru iya ketahui setelah 5 tahun berlalu. Kesalahpahaman yang tak disadari berdampak pada hubungan mereka dulu, sedikit menyesal dirasakan dihatinya.
maka dari itu, langkah mantap perlahan iya langkahkan memasuki bangunan tersebut. dengan matanya yang menyiratkan kesedihan.

tepat didepan pintu apartmen namja itu. baekhyun berdiri masih dengan hatinya yang bimbang harus memilih yang mana. Iya sungguh merasa tak enak hati karena sudah menaruh benci untuk namja yang dulunya menjadi segala2 buat baekhyun, hanya karena salah paham yang baru diketahuinya tadi melalui yoona.

Namun baru saja baekhyun ingin mengetuk pintu tersebut, tanpa diduga...
*ceklek*
pintu itu pun terbuka dan menampilkan sesosok namja tinggi tepat dibaliknya. Jangan lupakan wajah lebam nya akibat perkelahian tadi dengan jongin.

"oeh...baek...kau..." terkejut ketika matanya melihat seseorang didepan pintunya.

Beda namja itu, beda juga baekhyun yang hanya bisa menatapnya nanar. Ada perasaan bersalah ketika matanya melihat wajah teduh chanyeol yang terkejut.
"......"

"baek...sedang apa kau disini. Kau tahu dari mana aku tinggal disini" ucap chanyeol lagi yang kini sudah menghampiri baekhyun.

"........." masih menatap chanyeol.

"baek..."

"kau...kau tak apa2 kan" ucap baekhyun dengan suara sumbangnya menahan airmata.

".........." Kini gentian chanyeol yang diam, iya terkejut ketika mendengar suara baekhyun yang terdengar seperti habis menangis.

Perlahan tangan baekhyun tanpa sadar terangkat bermaksud memegang wajah lebam chanyeol. Dan setelah tersentuh, rasa nyeri kembali mendatanginya.
"apa...apa ini sakit..."

"baek..." lirih chanyeol.

"seharusnya kau tak perlu membelaku tadi. Lihatlah...kau terluka"

"aku tak apa2, sungguh..."

"kau bodoh..." masih mengusap wajah chanyeol.

"......."

"kau bodoh chanyeol...kau bodoh...hikkkssss..."

"baek..." makin terkejut ketika melihat baekhyun menangis.

Baekhyun tak tahan, dengan segera iya pun mendekatkan tubuhnya menuju pelukan chanyeol yang masih terlihat terkejut.
*greepp* iya memeluk tubuh itu dengan tangisnya kian pecah.
"kau bodoh...hikkksss...bodoh..."

"baek, ada apa denganmu oeh...kau baik2 saja kan"

"hikkksss...bagaimana aku bisa baik...
kau...kau masih belum berusaha hikkksss memberitahuku tentang 5 tahun itu"

Mendengar ucapan baekhyun, chanyeol terdiam kehabisan kata2. 5 tahun lalu...apakah kejadian itu, gumam chanyeol dalam hati.

"kenapa hikkksss...kenapa kau tidak mencoba menjelaskannya padaku hikkksss hhhh...aku...aku juga berhak tahu itu hikksss..."

Dengan keadaan baekhyun yang menangis dan masih memeluk chanyeol. Secepatnya chanyeol pun membalas pelukan yeojanya.
"mian...bukan maksudku tak ingin menjelaskan. Ak-aku hanya takut kau menyangka aku akan membohongimu lagi, makanya aku memilih diam dan mencari kesempatan yang tepat untuk menjelaskannya"

"hikkkksss...kau bodoh chanyeol, hikkssss hhhh"

"oeh...aku memang bodoh baekhyun, aku memang bodoh. Dan namja bodoh yang memelukmu ini masih sangat mencintaimu"

Here I Am (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang