Part 20

848 55 0
                                    

*plaakkk*
sebuah tamparan jongin dapat dari baekhyun. benar2 tak bisa dibayangkan jika sahabatnya itu bisa berfikir yang tidak2 sepeti ini.

"kau keterlaluan jongin...kau sungguh keterlaluan..." ucap baekhyun dengan air matanya yang mulai membasahi pipinya.

Seperti tersadar, jongin gelagapan.
"ba-baek...mian...ak-aku tak bermaksud"

Baekhyun sudah tak bisa mendengar perkataan jongin. Dengan segera iya pun berlari keluar dari loby sepi itu dan pergi sejauh yang dia bisa. Sungguh perkataan jongin tadi menyakiti hatinya terlalu dalam.

Baekhyun berjalan dengan lesu nya di sekitaran sungai han. Setelah lelah berlari mengindari kejaran jongin, dia pun memutuskan untuk menenangkan dirinya terdahulu. Dan pilihan itu sepertinya cocok untuk tempat ini. seketika perasaannya sedikit membaik karena suasananya.

Kembali dirinya teringat perkataan jongin...

"aku tak menyangka dia bisa berkata seperti itu. selama ini aku di butakan oleh sikap lembutnya, namun nyatanya..." lirih baekhyun berkata sembari menatap sungai didepannya lekat.
"kenapa semuanya semakin rumit..."


'disisi lain'

Terlihat ada yoona dan juga putranya eden tengah berjalan di sungai han.

"eomma...dimana kita harus duduk..." melihat kesekitaran mencari tempat.

"entahlah, kita mencari2 saja dulu yah"

"tapi aku kelelahan eomma" keluh eden lesu.

"yang memilih tempat ini siapa..."

"huuffff...iya...iya...yang memilih itu eden eomma..."

"nah, makanya...menurutlah...lagian yang memintamu ikut juga siapa. Kan bisa menunggu appa dulu"

"appa lambat eomma. Aku tak mau menunggu sendiri"

Barusaja eden mengatakan hal seperti itu, tiba2...
*greeepp* seseorang dengan sigap memeluk eden dari belakang.

"membicarakan appa ternyata..." ucap changwook sedikit melirik putranya.

"aaaa...appaaaa..."

"ck...kau ini dari mana saja hahh..." kini yoona yang mengomel.

"maafkan aku yeoboo, dijalan aku terjebak macet. Makanya lambat..."

"hufffttt...baiklah, baiklah...alasanmu aku terima"

"heii, itu bukan alasan yeobo tapi fakta. Aku memang terjebak macet tadi" keberatan.

"issshhh...iya, iya...kau bawel sekali."

Melihat perdebatan orangtuanya, eden pun ikut berbicara.
"eomma, appaa...kapan kita akan mencari tempat yang nyaman, aku lelah sekali berdiri begini.

Mendengar keluh anaknya, baik yoona maupun changwook seketika menoleh.
"astagaaa...anakku, aku melupakanmu hihihihi..." ucap changwook tertawa garing.

"maaf yah nak. Ini gara2 appamu yang selalu bawel, makanya eomma jadi tersulut kesal"

"mwooo...akuu..." tak terima.

Here I Am (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang