Part 42

760 41 0
                                    

Baekhyun beranjak dan keluar dari dalam taksi dengan pergerakan tergesa2. Setelah dirinya membayar supir taksi itu, baekhyun kalang kabut berlari memasuki kawasan perusahaan tempatnya bekerja akhir2 ini.
hanya demi menemui seseorang, baekhyun sungguh tak peduli lagi keadaannya yang tengah membawa nyawa lain didalam perutnya.

Hingga dirinya tanpa terasa sudah masuk kedalam perusahaan itu dan bertemu security yang dikenalinya, tuan song.

"oeh...sekretaris byun, anda disini" heran security itu melihat kehadiran baekhyun.

Baekhyun berhenti berlari tepat dihadapan security itu, dirinya mengatur nafas perlahan akibat lelah.
"hahh...hahh...huffttt..."

Tuan song menatap baekhyun lekat dan khawatir.
"nona byun, anda baik2 saja"

Setelah merasa dirinya sudah membaik, kini tubuh baekhyun perlahan berdiri tegak dan menatap wajah terkejut dan khawatir milik security itu.

"nona...anda-" belum selesai ucapan tuan song terlontar.

"ap-apakah sajangnim...a-ada hhh" ucap baekhyun cepat dengan nafasnya masih memberat.

Dibalik wajah terkejut tuan song, dirinya perlahan menjawab.
"beliau masih di ruangannya nona..."

Dan mendengar itu, langkah baekhyun kembali berlari menuju kearah ujung hanya untuk mencapai lift.
mengabaikan panggilan tuan song dan juga melupakan ucapan pamit untuk seseorang yang selalu menyapanya setiap pagi itu.
sungguh niat baekhyun saat ini hanya ingin cepat menemui namja yang sudah menanamkan benihnya di dalam rahimnya itu.

Dan hanya memakan waktu beberapa menit,
*ting*
lift yang dipakai pun terbuka.
lalu kembali baekhyun berlari kearah kanan menuju ruangan ceo perusahaan ini.

Setibanya baekhyun tepat berada didepan pintu ruangan chanyeol.

*ceklek* dengan terburu-buru juga baekhyun membukanya tanpa mengetuk terlebih dahulu.

"chanyeol-aaa..." ucap baekhyun dengan sedikit berteriak, memastikan ada nya chanyeol yang mendengarnya.

Nafasnya masih berburu akibat berlari dari bawah hingga mencapai ruangan chanyeol berada. Tubuhnya yang kelelahan, semakin lelah dan juga lemas.
pandangannya melebar kesana kemari mencari keberadaan seseorang yang menjadi tujuannya.

"yeol-aa..."
"chanyeol..."
"Yaakk, park chanyeol" panggil baekhyun yang tiada henti, masih mengelilingi ruangan chanyeol hingga memasuki toilet ruangannya.
namun tak ada sama sekali tanda2 lelaki itu berada.

Baekhyun terdiam dalam sesaat. Nafas yang tadi memburu akibat berlari, seketika mereda dan berganti normal. Dirinya terdiam dan berfikir keras, sampai akhirnya...

"astagaaa...bodoh. Kau sungguh bodoh baekhyun. Kenapa tidak dari tadi iissss..." omel baekhyun dengan kesal menepuk jidatnya, mengingat jika jaman sudah canggih.

Salahkan saja dirinya yang terlalu panic dan hanya memusatkan diri pada tujuannya menemui seseorang yang sudah berhasil memporak-poranda kan dirinya.

Tanpa menunggu lagi, dirinya secepat dan masih panic merogoh saku jaket yang dikenakannya itu lalu mengeluarkan ponselnya dari sana.
dan setelah itu, segera iya menekan tombol hijau untuk menghubungi seseorang.

*tuuuttt...tuuutttt~*
Suara dering terdengar menyambungkan diseberang sana, masih menunggu untuk mendapat jawaban.

Panggilan satu terlewatkan begitu saja. panggilan dua, tiga dan empat pun sama terlewatkan akibat seseorang yang dihubungi masih tak menjawabnya.
hingga di panggilan kelima,tepat di dering ketiga.

'yoebseo' jawab seseorang bersuara khas serak itu akhirnya terdengar.
membuat hati baekhyun lega seketika.

Baekhyun terbuai akan perasaan lega dan nyamannya mendengar suara berat chanyeol yang selalu menjadi favoritnya, hingga iya sendiri terkejut ketika mendengar suara itu lagi namun dengan nada lain.

'yeobseo...baekhyun-aa, kau kah itu' lagi2 chanyeol memecah keasikan baekhyun dengan membuyarkan segalanya.

Kali ini baekhyun terdiam, hanya menyimak ucapan chanyeol. Dirinya bingung ingin mengatakan apa kepada lelaki yang masih dengan indah berpenghuni dihatinya.

'baekhyun...kau...kau masih disitu kan' kembali pertanyaan chanyeol terlontar seakan bertanya.

Baekhyun masih diam dengan segala pikirannya.
sampai akhirnya...
'kau...dimana...' ucap baekhyun meragu bertanya.

Hening...
ucapan baekhyun tadi benar2 berhasil membuat chanyeol terdiam diujung sambungan ini.
dan itu membuat baekhyun gelisah seketika.

'yeoll...'

'di rooftop perusahaan' balas chanyeol akhirnya.

Dan mendengar itu, baekhyun langsung mematikan panggilan tersebut lalu kembali melangkah cepat menuju lift diujung ruangan ini.
sedikit berlari dan dengan tak sabarnya dirinya memencet tombol paling puncak perusahaan park corp untuk bisa segera menemui tujuannya.

*ting*
suara lift yang terbuka membuyarkan keterdiaman baekhyun.
lagi dan lagi dirinya berlari menaiki tangga terakhir yang menghubungkan pintu sambung rooftop, tempat yang dimaksud chanyeol saat di telfon tadi.

Begitu tiba, baekhyun langsung membuka pintu itu dan terdiam mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari sesuatu.
sampai akhirnya mata kecil miliknya mendapati seseorang yang sedang berdiri tepat diujung sana, belum menyadari kehadiran baekhyun tentunya.

Posisi membelakangi pintu rooftop dengan kedua tangan yang di kantongi, menikmati setiap terpaan angin malam yang meniup helaian rambut dan juga wajahnya.
lelaki yang membuat baekhyun terus berlari hanya untuk mendatanginya, mengabaikan sakit dan juga dinginnya cuaca.
lelaki itu, park chanyeol.

Baekhyun tanpa sadar tersenyum lega.
dan kembali dirinya berlari menghampiri tubuh tinggi itu dengan seluruh sisa tenaganya.
sampai akhirnya...

*greep*
baekhyun dengan pasti, sadar dan cepat memeluk tubuh tegap lelaki itu dari belakang. Mengabaikan nafasnya yang memburu akibat terus berlari sedari tadi, dirinya hanya ingin menikmati moment ini.
memeluk dan menghirup rakus bau yang selalu menjadi favoritnya.
baekhyun benar2 lega bisa mendapati chanyeol sekarang.

Berbeda dengan baekhyun. Chanyeol nampaknya terkejut bukan main. Pelukan mendadak yang diterimanya benar2 membuatnya senam jantung karena sedikit terhuyung kedepan.
oh, ayolah...dirinya kini sedang berdiri tepat diujung gedung. Tak ada tembok yang menghalangi.
bagaimana jika dirinya dan sii pelaku pelukan mendadak itu terjun dari lantai atas ini kebawah.
bayangkan saja terbagi berapa tubuh mereka.

Namun, dibalik rasa terkejut itu.
chanyeol juga penasaran dengan siapa yang sudah berani memeluknya ini.

Perlahan tapi pasti dirinya pun berbalik begitu berhsil meregangkan sedikit pelukan itu.

*degg*
mata bulat chanyeol semakin membulat.
"ba-baekhyun..."

baekhyun kembali memeluk tubuh chanyeol dengan erat setelah tadi diregangkan oleh chanyeol. Menyandarkan wajahnya pada dada bidang lelaki itu dan trus menghirup bau badan chanyeol yang selalu dirindukan.

Here I Am (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang