tolong untuk dibaca dengan bijak setiap part yang ada di llf. terima kasih, happy reading temen-temen semua, please jangan skip part karna part llf itu seperti puzzle hehe ♡
semua nama, karakter, lokasi, organisasi, peristiwa dan latar dalam llf hanyalah fiksi.
•••
"Lho Dareen? Ngapain kok masih ada di parkiran???" ucap Jovanna kebingungan.
Setelah mengetahui mobil Dareen masih ada di samping mobilnya dan si pemilik mobil tadi malah menyandar keren pada mobilnya.
"Gue pikir lo udah jalan dari tadi," ucap Jovanna? "Sok ganteng lo begaya nyandar-nyandar di mobil segala," komentarnya.
"Emang gua ganteng," balas Dareen. "Gua lagi tungguin lu. Nyetir mobil jam segini kagak baik apalagi tadi lu minum banyak," jelas Dareen. "Makanya sekarang gua mau anterin lu balik. Biar aman sampe apart."
"Lho terus mobil gue???!" sungut Jovanna menatap bingung Honda Accord miliknya.
"Gua setirin," sahut Dareen santai.
"Lah terus mobil lo?!" kata Jovanna lagi kali ini menatap bingung ke arah mobil Dareen.
"Banyak nanya ya lu. Dah ayok, masuk." suruh Dareen sembari mengambil paksa kunci mobil yang ada di tangan Jovanna.
Jovanna menaikkan alisnya. Kagum.
"Ooo. Thank you. Asik dianterin pulang!!!" seru Jovanna lalu mengikuti Dareen yang sudah terlebih dahulu masuk ke mobilnya.
Dareen mulai menghidupkan mesin mobil. Perlahan Honda Accord itu berjalan pergi meninggalkan basement tempat parkir.
"Ren?" panggil Jovanna yang baru saja selesai memasang seat bealt miliknya.
"Hm?" Dareen hanya berdeham. Matanya masih fokus pada sepinya jalanan malam.
"Lo nggak punya rasa 'kan sama Valent?"
Mendengar pertanyaan yang terdengar aneh itu, Dareen langsung menengok dan menatap mata bulat Jovanna sebentar.
"Va, gua lagi nyetir..." katanya.
"Ya gue kepo aja. Habis lo makin lengket sama Valent." sambung Jovanna yang kali ini matanya ikut fokus pada jalan. "Tbh, gue termasuk orang yang enggak percaya kalau cewek sama cowok bisa temenan,"
"Lah berarti kita selama ini apaan anjing?!Kalau lu kagak percaya begini mah kagak guna," sungut Dareen kesal. Tak habis pikir.
Jovanna tertawa.
"Duh, ya nggak gitu juga maksud gue. Gini lho kalau Valent tuh beda. Misal nih ya one day Valent confess ke lo. Lo bakal gimana?"
"Ya kagak mungkin lah. Dari situ aja udah aneh. Dia udah gua anggap adek sendiri..."
"Kok adek??? Kan lebih tua Valentine???!"
"Ya emang lebih tua si Valent. Cuma beda sebulan doang. Tapi nggak mungkin kalau gua..."
"Yakin?" potong Jovanna menatap Dareen intens penuh arti. Dareen langsung mati kutu.
"Tunggu dulu," alih Dareen, "Maksud lu apaan bilang Valent yang confess ke gua?"
Jovanna tertawa. "Oh itu. If Ren. Misalnya."
"Ck," Dareen berdecak. "Nggak usah ketawa. Bikin gua jantungan aja lu,"
"Kenapa? Takut ya kalau Valentine suka beneran sama lo?" goda Jovanna. Senang.
"Gua turunin di sini mau lu hah?!"
![](https://img.wattpad.com/cover/276095400-288-k882528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
97z LOVELESS ✓
Fanfiction❝We've Lost Something Once, But We Have Each Other Now.❞ [END] ㅡ a wattpad story by dearsoftpeach, July 2021