tolong untuk dibaca dengan bijak setiap part yang ada di llf. terima kasih, happy reading temen-temen semua, please jangan skip part karna part llf itu seperti puzzle ♡
semua karakter, lokasi, organisasi, peristiwa dan latar dalam loveless fiction hanyalah fiksi.
•••
"Dek, umur kamu sekarang berapa tahun sih?" ucap Sean pada adiknya saat mereka tengah bersantai ria di balkon Restoran Hotel untuk sekedar mencari angin.
Sera mengerutkan alisnya. Bingung. Ada-ada saja memang pertanyaan yang keluar dari mulut Kakaknya ini. Lalu Ia menoleh pada Sean dan berkata, "24 tahun lah Kak! Masa lupa. Kan kita cuma beda satu tahun. Jahat banget masa sama umurku aja lupa,"
Sean tertawa kecil kemudian membalas, "Udah dewasa dong ya berarti?" katanya.
"YAIYA LAH dewasa banget aku tuh! Super duper dewasa! Cewek keren sejagat raya!" seru Serafina bangga pada dirinya sendiri.
"Sera, kamu tau...." celetuk Sean sembari menatap cerahnya langit Jakarta sore ini. "Di dalam dunia orang dewasa seperti kita, udah jadi hal yang biasa untuk melakukan sesuatu yang nggak kita sukai," lanjutnya.
"Maksud Kak Sean gimana?" kata Serafina memberi tatapan penuh penasaran untuk Sean. Saat itu, Serafina merasa bahwa ada yang berbeda dari aura sang Kakak.
"Tentang yang tadi,"
"Tadi?"
"Ayah Ibu minta kamu buat jadi manager Restoran Hotel padahal kamu nggak mau,"
"...." Serafina terdiam.
Gadis itu mengalihkan pandangan kedua matanya pada lalu lalang jalanan Kota Jakarta yang terhampar luas di bawah sana. Memandanginya lekat-lekat dan menghela nafasnya dalam-dalam.
"Kamu nggak mau 'kan?" ucap Sean. "Dek, kadang jadi orang dewasa memang harus seperti itu. Aku, kamu, kita sudah harus terbiasa melakukan sesuatu yang enggak kita sukai. Karna kita berdua udah bukan anak kecil lagi." jelas Sean menatap wajah cantik milik adiknya penuh arti.
"Dulu waktu kamu kecil, waktu Kak Sean kecil, kita berdua bisa lakuin apapun yang kita mau tanpa ada yang menganggu. Tapi, saat udah dewasa seperti sekarang, hal itu, hal bahagia seperti itu, udah bukan milik kita lagi. Dunia orang dewasa itu kadang emang cukup menyakitkan untuk diterima dan dijalani," jelas Sean.
"Kamu juga tau kalau impian Kak Sean bukan jadi Dokter apalagi harus jadi pengurus sekaligus penerus Yayasan Rumah Sakit Soediutomo." kata Sean penuh haru, "Hal itu juga sama sekali bukan keinginan terbesar Kakak."
"Kak..." lirih Sera terharu. Sean memang kerap kali memberi pelajaran berharga untuk adik cantiknya ini. Serafina juga begitu: menyukai cara milik Sean ketika sudah mulai mengajarinya arti kehidupan.
"Dan untuk ucapan kamu yang tadi pagi, maafin Kak Sean kalau selama ini aku itu nggak pernah kenalin kamu sama wanita yang aku suka." balas Sean masih dengan menatap kedua bola mata milik adiknya.
"Kak Sean punya pacar?!" sungut Serafina tidak percaya. Yaiya gimana nggak kaget?! Tiba-tiba dia announce gini setelah sekian lama?! Sera sebagai adik yang tahu persis betapa katronya Sean di dunia percintaan juga pasti kaget bukan main. "Kak serius?!"
Lantas Sean mengangguk pelan. "Ada,"
"DEMI APA YA TUHAN AKU BERARTI MAU PUNYA KAKAK IPAR BENERAN???!" teriak Serafina. Saking bahagianya Serafina juga sampai lompat-lompat kecil di sana. Happy
Sean tersenyum melihat tingkat lucu adik satu-satunya itu. Lalu berucap, "Tapi itu tadi, orang dewasa nggak bisa lakuin hal yang dia sukai termasuk dalam mencintai."
KAMU SEDANG MEMBACA
97z LOVELESS ✓
Fanfic❝We've Lost Something Once, But We Have Each Other Now.❞ [END] ㅡ a wattpad story by dearsoftpeach, July 2021