tolong untuk dibaca dengan bijak setiap part yang ada di llf. terima kasih, happy reading temen-temen semua, please jangan skip part karna part llf itu seperti puzzle ♡
semua karakter, lokasi, organisasi, peristiwa dan latar dalam loveless fiction hanyalah fiksi.
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ARTSY.
Mungkin itulah yang kalian pikirkan jika diberikan kesempatan untuk mampir ke apartemen Serafina Rain Soediutomo.
Hari Jum'at ini, terlihat Dareen dan Grace yang duduk di bagian karpet sementara Jovanna, Valent dan sang pemilik rumah sedang duduk di atas sofa panjang empuk.
Semuanya tampak lelah, tak terkecuali Dareen. Karena akhirnya pria berumur dua puluh empat tahun itu sudah resmi menjadi seorang Direktur di perusahaan sang Ayah yang memang sudah dijanjikan kepada Dareen dari jauh-jauh hari. Kini...
Mereka tengah merencanakan sebuah liburan untuk mengisi weekend nanti.
Ada banyak option yang mereka dapat. Salah satunya pilihan untuk berlibur ke pantai dari Jovanna dan Grace. Lalu ada juga pilihan untuk berlibur mendaki gunung dari Valentine dan Serafina.
Sedangkan Dareen tak mempunyai pilihan apapun karena Ia yakin pilihannya sudah pasti akan kalah jika harus disandingkan dengan keempat pilihan sahabat gadisnya.
"Terserah lah anjing gua mah ngikut aja,"
"YEUUU! Masa udah jadi direktur muda masih ngomong bahasa binatang!!!" tegur Jovanna lalu Ia memberi pukulan bantal untuk Dareen dari atas sofa. "Berwibawa dong sesekali di depan kita!" sambungnya.
"Ngapain gua harus berwibawa di depan elu semua. Kagak guna tau nggak lu???!"
"Dih???" kata Jovanna merasa jijk.
"Villa lo yang di puncak masih ada 'kan, Ren?" tanya Serafina sembari memakan salad buah buatannya. Diikuti Jovanna yang ikut menyendok seenak jidatnya.
"Dasar kaum pemalas!" celetuk Serafina yang matanya masih fokus pada siaran netflix di depannya. Juga dengan mulut yang masih sibuk mengunyah salad buah.
