tolong untuk dibaca dengan bijak setiap part yang ada di llf. terima kasih, happy reading temen-temen semua! please jangan skip part karna part llf itu seperti puzzle ♡
nah, kenapa nggak boleh di skip kak lyla?
karna aku takut kalian nggak ngerti kalau misalnya nanti llf ada di puncak konflik.
lalu pemain baru bisa muncul kapan aja, kalau misal dia muncul di part yang kalian skip, nah nanti at the end dia muncul lagi, kalian nggak tau apa-apa tentang dia.gayaku menulis memang begini, suka banyak bawa main karakter, kecuali kalau untuk 97z mini project. so, aku harap kalian mencintai llf karna semua karakter yang ada di dalamnya. karena mereka itu utuh.
saling melengkapi satu sama lain >.<kalian juga bisa mengerti sama apa yang aku sampaikan. aku tipe yang nggak mau biarin pembacaku kebingungan di tengah samudera tulisan-tulisanku.
dan itulah kenapa aku pasti selalu jelasin semua sejelas-jelasnya tentang scene, fact, chara. biar maksud buku ini tersampaikan
dengan baik nantinya ke kalian. terlebih hal-hal baiknya (ucapan dan tingkah laku)terima kasih ya. terima kasih sudah hidup di bumi dan membaca tulisanku. kalian berharga sekali! readers kerennya Lylaa ♡
okay let's go! ENJOY THE SHOW!
semua karakter, lokasi, organisasi, peristiwa dan latar dalam loveless fiction hanyalah fiksi.
•••
"Gua cabut dulu," ucap Dareen kemudian bangkit dari tempat duduk. Meninggalkan Adrian dan Valentine tanpa kalimat apapun lagi. Dareen benar-benar langsung berlari.
Bahkan panggilan dan teriakan Valent saja tak Dareen gubris sama sekali saking buru-burunya. Valentine juga sempat mematung di tempat. Kebingungan.
Namun, setelah itu handphonenya berbunyi menampilkan pesan dari Dareen. Yang memintanya untuk melanjutkan makan malam saja.
"Dareen kenapa?" tanya Adrian masih dengan sumpit di tangan kanannya.
"Ada urusan katanya. Oh iya Adri! Gue bisa pulang sendiri kok nanti. Elo enggak usah repot-repot anterin gue pulang," ucap Valentine yang takut kalau-kalau dirinya akan menjadi beban untuk Adrian.
"Hm begitu ya?" balas Adrian sembari angguk-angguk kepala: mengerti, "Tapi kayaknya aku harus anter kamu pulang,"
"Ehㅡ nggak papa beneran. Nggak usah,"
"Yaudah. Itu kita bahas nanti aja. Sekarang yang penting kamu makan dulu," jelas pria tampan itu. "Masalah nanti kamu pulang sama siapa, itu biar jadi urusan nanti,"
KAMU SEDANG MEMBACA
97z LOVELESS ✓
Fanfiction❝We've Lost Something Once, But We Have Each Other Now.❞ [END] ㅡ a wattpad story by dearsoftpeach, July 2021