tolong untuk dibaca dengan bijak setiap part yang ada di llf. terima kasih, happy reading temen-temen semua, please jangan skip part karna part llf itu seperti puzzle ♡
semua karakter, lokasi, organisasi, peristiwa dan latar dalam loveless fiction hanyalah fiksi.
••••
"Lo jangan ikutan nangis," pinta Grace dari balik telfon. "Gue paling nggak bisa denger lo nangis, Val."
"Ya lo harusnya jangan curhat sama gue dong!" omel Valent yang sudah menangis histeris tersedu-sedu. "Udah tau gue tuh anaknya cengeng!" sambung gadis itu.
Grace terkekeh geli ketika mendengar ucapan sahabatnya. Karena tak biasanya Valent mau mengakui kalau dirinya itu cengeng.
"Ya lagian Val, harusnya gue dong yang nangisnya jauh lebih histeris dibanding lo,"
"Terus gue nggak boleh gitu nangisin masalah sahabat gue sendiri?! Gue gini juga karna gue care sama lo!" balas Valent. Nada suaranya meninggi karena peduli.
"I love you too, Valentine..." seru Grace. Tak mengindahkan gerutuan milik sahabatnya. Karena Grace tahu Valent memang seperti itu jika sudah menangis. Mengoceh 24 jam.
"Harusnya i love you more!!!" pekik Valent. "Karna gue selalu ada buat lo sampe detik ini! Kenapa sih kuat banget jadi manusia?! Lemah dikit kek kayak gue sekarang! Terus kalau nangis ya lo nangis aja yang banyak! Jangan bentar-bentar ketawa! Gue capek banget liat orang kuat kayak lo tau nggak! Apalagi lo sahabat gue sendiri! I hate you!"
Grace kembali tertawa ketika mendengar celotehan yang terdengar sangat jujur itu. Ternyata Valentine benar-benar menangis jika sudah melihatnya terluka, "Ya tadi kan gue udah nangis. Lo juga udah denger. I'm sobbing, Valentine..." jelas Grace pelan.
Valentine terdiam karena sibuk mengusap bagian mata dan hidungnya dengan tissue lalu berucap, "Gue juga orang yang paling tau seberapa kuat mental lo! Kuliah sambil kerja! Gue tau itu nggak gampang! Tapi lo selalu senyum jalaninnya! Sahabat mana yang nggak kesel liat hidup sahabatnya sesusah itu?! Tapi lo malah selalu berusaha senyum di depan kita semua?! Jadi wajar dong kalau gue marahin lo!"
"Gue juga masih inget banget waktu dulu lo dibentak habis-habisan bahkan hampir dilecehin sama bos lo sendiri! I swear to God, gue nggak bakalan pernah bisa lupa sama kejadian itu! Dan lo harus bayar hutang nyokap lo bahkan sampai sekarang like what the fuck??? Kok bisa gue punya sahabat sekuat dan sekeren lo?!!!"
"Grace Alicia, please jangan terlalu kuat jadi cewek. Bahu gue selalu ada untuk lo. Okay ralat, nggak cuma gue! Tapi semua sahabat lo yang lain juga! It's okay to not be okay! Honey, please remember don't try to hide something again! Karna kita juga benci liat lo nangis gini! Kita nggak mau lo menderita terus dan mungkin itu juga yang jadi alasan kenapa Dareen kenalin Adrian ke lo," lanjut Valentine yang sudah muak dengan kesabaran yang dimiliki Grace.
Karena memang fakta jika Grace Alicia adalah pribadi yang memiliki kesabaran tinggi tentang bagaimana prinsip hidupnya.
Grace wanita yang tidak pernah ingin menyulitkan hidup sahabatnya. Grace yang akan selalu menutupi masalahnya demi kebahagiaan orang terdekat. Dan Grace juga yang paling mengerti isi hati keempat sahabatnya.
Mungkin hal itu juga yang menjadi alasan mengapa Dewa sampai sekarang masih belum bisa melupakan Grace.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
97z LOVELESS ✓
Fanfic❝We've Lost Something Once, But We Have Each Other Now.❞ [END] ㅡ a wattpad story by dearsoftpeach, July 2021