MDB 30| Kedatangan

241 31 2
                                    

"Orang yang ditunggu mah beda. Pas dateng pasti semua langsung rame."

—Brian—

...

Ega segera bergegas keluar dari kamar asrama Sean. Bukunya masih ia pegang dan akan dimasukkan ke dalam bagasi motor. Karena keadaannya yang kotor sehingga tidak memungkinkan untuk diletakkan di dalam tas bersamaan dengan bajunya.

Setibanya di lapangan parkir ia mengambil kunci motor dan membuka bagasi motornya. Mesin ia nyalakan dan terdengarlah gerungan motor yang teredam.

Duduk di atas jok motor, Ega mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya. Dia berniat mengirim pesan kepada ibunya terlebih dahulu.

"Semoga aja mama belum berangkat," monolog Ega.

Belum sempat tangannya mencari ruang pesannya dengan ibunya, matanya terlebih dahulu menangkap pesan penting dari Brian. Tangannya dengan cepat menyentuh ponselnya dan terlihatlah banyak pesan baru, bahkan panggilan pun ada.

Brian

Kumpulnya dipajukan. Jam setengah sembilan| 8:05 AM

Kamu di mana?| 8:20 AM

Egaaa| 8:29 AM

Missed voice call at 8:32 AM

HEH jangan mengada-ada. Kamu malah menghilang| 8:35 AM

Missed voice call at 8:39 AM

Kita main jam sembilan anjir. Kamu di mana sekarang?| 8:45 AM

Egaaa jangan kebiasaan!| 8:55 AM

Kak Avis udah marah-marah astaga| 9:00 AM

Egaaa| 9:02 AM

Bangke banget| 9:07

Missed voice call at 9:08 AM

Missed voice call at 9:10 AM

Jantung Ega terasa dipalu sekarang. Matanya sangat terbuka lebar dan tangannya bergerak cepat, membalasnya.

Di mana sekarang?|9:25 AM (unread)

Ian|9:25 AM (unread)

Di mana?|9:26 AM (unread)

Tak ada balasan. Ini membuatnya semakin panik. Pilihan untuk memanggil ia tekan dan segera ia dekatkan dengan telinganya. Selama lebih dari satu menit panggilannya tersambung tetapi tak ada jawaban apapun.

Dia menggeram dan berdecih. Dengan tergesa-gesa ia memutar motornya sambil memasukkan ponselnya ke dalam kantong jaketnya. Dia pergi dari sana menuju SMA Starla.

°°°

Ketika Ega sampai di SMA Starla, lapangan parkirnya tak sepenuh seperti biasanya. Namun menurut Ega tetap penuh jika mengingat ini adalah Minggu.

Ini pasti pada datang siswa-siswanya. Mau pada nonton apa melakukan kegiatan tambahan?

Ega mematikan mesin motornya dan turun. Dia mengedarkan pandangannya sambil tangan kanannya merogoh kantong jaketnya. Pupilnya menjadi fokus ketika dihadapkan dengan layar ponsel yang sudah ia ambil.

Tidak ada pesan baru dari siapapun dan hal itu membuatnya mendengus. Karena tidak mendapatkan info apapun, dia jadi harus bertanya soal lapangan sekolahan ini.

MY DISLEKSIA BROTHER | Brothersip Project✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang