22 - Segala Kekacauan

1.5K 165 13
                                    

Retno datang lagi.
Yuk vote dan komentarin supaya upnya lebih cepet lagi.
Enjoy
..

Baru saja memasuki ballroom hotel, Retno sudah dihampiri mamahnya—-Rika yang berjalan cepat ke arahnya. Laser yang keluar dari mata Rika langsung membidik tepat pada mata Retno. "Kamu kenapa sih baru dateng?. Acaranya udah mulai dari tadi, No."

Mendengar sederetan omelan mamahnya itu biasa saja bagi Retno, tapi tidak dengan Pandu yang terkejut. Tangan Pandu berkeringat. Dari luarannya saja terlihat tenang, padahal hatinya sudah gak karuan. Tatapan calon ibu mertuanya itu menakutkan.

"Tadi aku milih baju dulu." Balas Retno cuek.

Karena sedari tadi hanya sibuk pada keterlambatan Retno saja, Rika sampai tidak ngeh kalau Retno tidak pakai baju seragaman. "Ya ampun Retno, bisa stres mamah lama-lama." Mamah Retno memegangi kepalanya dengan satu tangan. Satu anaknya ini susah sekali di atur. Tapi bagaimana lagi dirinya juga selalu tidak bisa marah pada Retno. Rasa bersalah yang tidak bisa memberikan waktu penuh pada anaknya  ditambah kacaunya keadaan keluarga membuat Rika seperti itu.

Beda halnya dengan Retno yang merasa terganggu dengan keresahan mamahnya yang terdengar sepele, tapi dilebih-lebihkan, Retno tidak ragu-ragu untuk membalasnya. "Emang kenapa sih?. Kan gak ngerugiin siapa-siapa. Gak ada yang peduli juga kan." Perlahan kepercayaan diri Retno kembali. Seusai kejadian Aldi berselingkuh dengan adik tirinya, Retno jadi kurang percaya diri dan lebih memilih mengalah dalam segala hal. Padahal aslinya, kalau dirinya tidak merasa salah sampai manapun Retno akan terus berdebat. Mungkin gen yang diturunkan oleh Rika melekat padanya.

Sementara Pandu yang berada ditengah pertengkaran calon istri dan calon ibu mertuanya merasa bingung harus berbuat apa. Masalahnya Pandu dan Kinanti—-ibunya itu jarang bertengkar. "Sayang, jangan kayak gitu. Ini mamah kamu." Bisik Pandu mencoba melerai.

Efektif, peringatan Pandu sedikit menurunkan kemarahan dan juga ketersinggungan Retno pada mamahnya. "Mamah gak mikirin perasaan aku?. Si Poppy itu pasti ngerasa diatas angin kalau aku pake seragaman yang dia kasih. Dia aja kemarin gak dateng ke lamaran aku. Terus kenapa aku harus repot-repot buat pake baju seragaman yang sama sekali aku gak seneng warnanya?." Lanjut Retno menumpahkan perasaannya.

Mendengar keluh kesah Retno, mamahnya diam berpikir dengan satu tangan yang sedari tadi menenteng handphone. "Mamah cuma gak mau kamu jadi bahan omongan dan dianggap berontak karena si Poppy udah berhasil rebut Aldi. Mamah gak mau kamu kalah apalagi dipandang jelek sama orang yang hadir di pesta. Sekarang ini tamunya kebanyakan keluarga dari almarhum pelakor itu. Kamu ngerti kan perasaan mamah?." Rika menjelaskan maksud dari perkataan sebelumnya.

Entah kenapa, Pandu jadi sedih saat mendengar ucapan calon ibu mertuanya. Ada perasaan sedih juga ambisi dan dendam. Luka di dalam hati mamahnya Retno dan Retno sendiri tampaknya bukan luka biasa. Tapi walaupun begitu tidak ada yang bisa Pandu lakukan karena itu masalah keluarga. Yang bisa Pandu lakukan hanya tetap berdiri disamping Retno dengan tangan yang tidak terlepas.

"Udah lah mah, kalau ada yang ngomong aneh nanti aku jawab sendiri. Mamah gak usah khawatirin itu. Aku udah kuat. Kan aku juga punya Mas Pandu yang tulus, ada disamping aku. Jadi aku gak akan ngerasa sakit hati. Mamah tenang aja." Sebisa mungkin Retno terlihat cuek dan meyakinkan, padahal dalam hatinya sendiri dia tidak yakin kalau mendapatkan omongan tidak enak dari saudara Poppy apakah dirinya akan baik-baik saja atau tidak?.

"Ya udah. Ayo, ketemu papah."

Inilah yang sebenarnya membuat Retno malas. Bertemu dengan papahnya sendiri. Dulu dia sering bertingkah untuk mendapatkan perhatian papahnya, tapi seberjalannya waktu Retno lebih memilih untuk tidak perlu bertemu saja. Tiap kali bertemu, Retno selalu mendapatkan sakit hati. Bagaiamana tidak?, papahnya selalu memuji Poppy didepannya. Atau papahnya selalu bilang kalau dia harus mencontoh Poppy. Dan yang paling membuat Retno sakit hati adalah disaat papahnya selalu hadir di acara penting Poppy sementara di acara penting Retno jarang. Alasannya kalau Poppy sudah tidak mempunyai ibu. Dari kejadian-kejadian itu lah Retno jadi kurang dekat dengan papahnya.

Langkah KakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang