Renjun, OC
Romansa
©fedmydream°°°
Aku tahu Huang Renjun adalah pria yang kreatif, berwawasan luas, dan menarik. Pria itu telah mencuri perhatianku sejak punggungnya muncul dari balik pintu kelas saat semester baru tiba. Renjun terlalu mungil untuk seorang pria, jadi nyaris semua anak mengira bahwa ia seorang perempuan, tetapi begitu kakinya melangkah masuk, tentu saja kalian mengetahui jawabannya.
Di hari itu, semua anak gadis di kelas membicarakannya, bukan dalam artian yang negatif. Dalam sekejap, Renjun menjadi perbincangan hangat begitu pria itu membagi akun sosial medianya. Renjun memanfaatkan teknologi dengan baik, ia memposting semua kegiatannya yang berbau seni dan bahasa, juga memberikan edukasi - edukasi ringan tentang hal yang diketahuinya. Dari situlah, aku memiliki pandangan yang khusus terhadapnya.
“Renjun, aku satu kelompok denganmu.”
Tuhan mungkin tengah berpihak padaku? Aku menjerit dalam hati begitu menemukan nama kami berada dalam satu kolom yang sama. Aku pun jadi memiliki kesempatan untuk membuka dialog dengannya, karena sejak awal, aku tidak memiliki keberanian dan memilih memperhatikannya bersama gerombolan anak dalam diam. Renjun terlihat terbuka pada semua orang.
“Ya, aku sudah melihatnya. Jadi, kapan kita akan mengerjakannya?”
Ini untuk pertama kalinya juga aku duduk di sampingnya. Jam istirahat memberikanku kesempatan lebih jauh.
“Aku bisa kapan saja. Kau sendiri bagaimana?” Renjun tampak berpikir sebelum tersenyum dan mengangguk kecil, “Aku juga bisa,” ia melanjutkannya, “Jadi, bagaimana dengan mengerjakan tugas di atas bulan sembari melihat bumi?”
“A..pa?” rasanya seperti sesuatu baru saja menggelitik telingaku.
Renjun memperhatikan reaksiku sebelum tertawa. Suaranya membuat seluruh atensi kelas berfokus pada kami, ralat, padanya, dan berandai - andai apa yang kami bicarakan hingga membuatnya tertawa demikian. Aku sendiri berkerut keheranan, tetapi Renjun berada di sana untuk kembali tersenyum dan terkekeh ringan.
“Maaf, sepertinya aku sering menggunakan diksi - diksi aneh belakangan ini,” matanya tampak bintang - bintang. “Jadi, mau pergi ke bulan bersamaku sore ini?”
Tunggu, aku memang pernah mendengar dari temanku bahwa Renjun amat pandai mengolah diksi, mengantonginya seperti sesuatu yang bisa digunakan kapan saja, tanpa batas makna ataupun afeksi. Namun, untuk mendengarnya secara langsung bersama kehangatan dalam kedua bola matanya membuatku mati kutu. Ini tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya. Aku kira pria itu akan berkata soal sesuatu seperti dunia dan fakta uniknya.
Aku tidak bisa mengutarakan sesuatu, rasanya aneh dan unik secara bersamaan. Tidak ada yang pernah berbicara padaku seperti itu, menyampaikan kalimat demikian bersama semesta yang mengikat relung hati. Bintang dalam manik Renjun membuat diriku berkelana semu di bawah riuh anak - anak kelas.
Melihatnya menunggu, aku akhirnya mengangguk kaku.
“Baiklah. Sampai jumpa di bulan sore ini. Aku akan menjemputmu,” kata Renjun seraya tersenyum manis.
Wah. Anak ini benar - benar sesuatu rupanya.
°°°
#30DWC
#30DWCJilid31
#Day2
KAMU SEDANG MEMBACA
SHALLOW - NCT Dream
Fanfiction[TAMAT] 💌 Kumpulan drabble/ficlet Dream dalam alur yang berbeda - Thursday, 210121 - Wednesday, 220615