Best Friend

587 11 0
                                        

Renjun, OC
Friendship, Fantasy
©fedmydream

°°°

Renjun menatapku yang balas menatapnya dengan raut masam. Aku tidak peduli apa pun yang berada dalam pikirannya, atas sikapku, atas bahasa tubuhku, atas semua yang telah kutunjukkan padanya sekarang. Jika kalian berpikir aku merasa kesal tanpa alasan, kalian salah besar. Bagaimana bisa pria ini datang di awal pagi dengan kilah akan mengajakku berburu Yourtoks--hewan bersayap yang mengeluarkan manisan merah--menggunakan mantra yang telah ia pelajari. Sebenarnya tidak ada yang salah, waktuku pun sepenuhnya kosong. Namun, bahkan kala langit mulai berubah hijau, nyaris menuju gelap, kami tidak mendapatkan apa pun. Mantra yang dipelajari oleh Renjun terbukti sia - sia.

“Aku bersumpah telah mempelajarinya satu malam penuh bersama Haechan.”

Suaraku menaik. “Bersama Haechan!?”

Renjun sontak gelagapan sebelum memukul mulutnya sendiri; keceplosan. Oke. Pria itu telah berbohong.

“Kau mengatakan padaku bahwa kau mempelajarinya bersama Jeno, sejak satu minggu yang lalu.”

Untuk beberapa saat, Renjun tidak mengatakan apa pun, tetapi aku bisa melihat bara semangat dalam matanya memudar. Pria itu mengangkat kedua tangannya pelan sebelum menggeleng kecil. “Maafkan aku.”

Aku terdiam, menatap Renjun yang kini berbalik lalu bersandar pada pohon Unige yang dipenuhi serbuk peri hutan. Warna rambutnya tampak menyatu bersama sang batang; emas kecokelatan. Kedua mata pria itu terpejam, menikmati keheningan di antara kami berdua. Anehnya, justru aku yang merasa bersalah.

Renjun hanyalah sosok pria yang istimewa. Pria itu menyukai segala sesuatu yang indah di semesta Adicty ini bersama segenap keberanian dan rasa ingin tahu yang tinggi. Renjun selalu senang untuk berbagi segalanya bersamaku, begitupun dengan diriku sendiri yang tidak keberatan. Kami sudah terbiasa pergi berpetualang sejak kecil. Bahkan, menemukan ulat Uvior--ulat kuning bercahaya dan dapat berbicara--di hutan desa Timur pun telah kami lakukan; sebuah tindakan barbar.

Kemudian aku marah padanya hanya karena gagal mendapatkan Yourtoks? Aku pasti sahabat yang jahat.

“Renjun.”

“Aku tahu, aku tahu.” Pria itu membuka matanya; manik biru itu berkilat terang. Ia menegakkan tubuh sebelum mendekatiku kembali dengan sorot jenaka yang nyata.

“Sepertinya kau lupa jika kekuatanku adalah membaca pikiran.”

Aku membeku. Renjun sialan. Aku sontak berengut diiringi tawa miliknya yang pecah. Aku tidak bisa menahan rasa maluku, Renjun bahkan tidak berhenti mengeluarkan suara.

“Seharusnya setiap aku melakukan kesalahan, aku cukup membuat pose aneh yang membuatmu merasa bersalah saja.” Ujarnya masih dengan sisa - sisa tawa.

Mataku memicing tajam. “Aku akan membakarmu ketika sampai di rumah nanti.”

Bukannya merasa takut, Renjun justru memelet padaku. “Coba saja.”

Kemudian, tanpa jeda, api keunguan muncul dari balik telapak tanganku dan melesat dengan cepat menuju wajah Renjun. Renjun langsung menjerit dan memejamkan mata; seluruh tubuhnya membeku. Kali ini, giliran diriku yang tertawa. Astaga, selalu menyenangkan rasanya menjahili Renjun seperti ini; menerbangkan apiku tepat di depan wajahnya yang hanya terpaut jarak beberapa sentimeter, membuat wajah pria itu kepanasan sepenuhnya.

“Kau!”

Lidahku terjulur; meledek. “Rasakan itu, klan Loz.”

“Awas kau, klan Vubior!”

Maka hingga langit telah berubah hijau tua sepenuhnya, kami masih senantiasa menyahut satu sama lain tanpa menyadari bahwa Yourtoks sendiri sedari tadi terbang mengelilingi kami. Dasar bodoh.


°°°

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHALLOW - NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang