Ada Asa di tepi lapangan, sukarela memantau dan mengajari adik kelas yang sedang latihan upacara. Dan ada Yara di depan kelas yang dengan sengaja berdiri bersandar pada dinding hanya untuk memerhatikan Asa. Tidak tahu, harusnya Yara pulang, bukan membuang waktunya seperti ini.
Asa tak sengaja menoleh ke kelas Yara. Saat melihat Yara di sana memandangnya, Asa refleks menggerakkan dagu bertanya. Yara menggeleng seolah berkata 'tidak'.
Sejak kapan ikatan keduanya menjadi kuat sampai bisa bicara pakai kode-kodean begini?
Asa mengeluarkan ponsel dari saku, mengetik pesan untuk Yara.
Asa
lo belum pulang?
Pemuda itu melihat Yara yang langsung mengecek ponsel di genggaman tangan saat getar notifikasi dirasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YARA & ASANYA | ✔
Teen FictionAngkasa Abrisam bukan lagi green flag, tapi hijau neon. ** Ayyara Khainina Liani tidak lagi percaya pada ketulusan selain dari orang tua dan abangnya. Kejadian di masa lalu menghancurkan rasa percaya Yara pada orang lain. Ia tidak pernah lagi meneri...