1. Si Gadis Lugu

6.7K 357 17
                                    

Hari Selasa.

Hari ini, mari kita buka dengan anak tengah dari bapak Djeong yang terhormat, Jeanno Aprillio. Maksudnya, dengan keributan yang anak itu buat.

Jam masih berada di angka dua belas lewat dua puluh tiga menit saat si berandal sekolah ini pergi ke belakang sekolah. Tepatnya, gudang penyimpanan barang bekas.

Jean berlari tergesa-gesa. Anak itu tengah meredam emosinya saat ini, sampai rasanya, siapapun yang ia lewati bisa merasakan betapa kelamnya emosi seorang Jean.

Oh, iya. Jean tidak sendirian. Ia bersama dengan sang pacar, Jemia, yang pergelangan tangannya ia tarik untuk berlari bersama. Untungnya Jemia sanggup mengikuti tempo lari Jean.

Sedangkan di belakangnya, ada Mark dan Alma, juga Ares serta pacarnya, Rena. Mereka berempat berlari mengikuti ke mana Jean dan Jemia berlari.

Saat sampai di gudang belakang sekolah, mereka semua bisa melihat dengan sangat jelas, bagaimana dua orang murid berseragam putih abu-abu itu tengah 'menghajar' satu orang gadis di sana.

Gadis itu, dia, Sheanatta Jovanka, yang sangat dikenal dengan keluguan dan betapa polos perilakunya.

Gadis itu adalah kekasih dari salah satu adik kembar Mark dan Jean, Shakahani Galilleo.

Maka, tanpa menunggu lama lagi, dengan gerakan sangat cepat, Mark dan Jean berlari menghampiri dua murid bajingan itu.

Memukul wajah mereka tanpa aba-aba sampai dua orang yang dipukul itu terpental cukup jauh.

Yang dipukul juga sangat terkejut. Pukulan dua adik-kakak itu bukan main sakitnya.

Bugh!!

Brak!!

Prang!!

Jean dengan kesetanan membanting lawannya ke arah gudang sekolah, dan hal itu sanggup membuat jendela kaca yang ditubruk oleh lawannya pecah berhamburan.

Sedangkan Mark, ia memukuli lawannya tepat di wajah dan tubuhnya. Dengan bengis ia menginjak dada murid itu sampai si korban mengeluarkan darah dari hidung dan mulutnya.

Para gadis di sana, Alma, Rena dan Jemia hanya mampu meringis ngeri melihat adegan kekerasan yang dilakoni oleh dua orang dari pacar mereka itu.

Namun, lain dengan para gadis di sana, Ares, yang sedari awal hanya memperhatikan kakak-adik Djeong itu memukuli dua bajingan yang sudah melakukan kesalahan dengan berani macam-macam pada kekasih dari adik mereka itu, ia malah tersenyum mengerikan saat melihat bagaimana dengan tanpa belas kasihannya Jean melempar salah satu dari mereka ke arah jendela gudang. Dan tertawa meremehkan saat melihat Mark, dengan bengisnya menginjak dada korbannya.

Ia terkekeh geli saat melihat darah yang keluar dari bagian tubuh lawan Mark dan Jean.

Yah, maklum. Mereka adalah Ketua dan Mantan Ketua The Alpha's.

Menghiraukan adegan kekerasan di depan sana, tiga gadis itu menghampiri Shea. Memeluk tubuh gemetarnya sembari membisikan kata-kata penenang.

Shea gemetar hebat. Pakaiannya sungguh berantakan. Tiga kancing bajunya berserakan, memperlihatkan tank top putihnya. Rambutnya acak-acakan, kuncir rambutnya sudah hampir lepas. Ada beberapa luka di wajahnya. Terutama pelipis, sudut bibir dan pipinya yang memerah.

Rena menatap sendu Shea, sahabat baiknya. Lalu, dengan cepat ia menghubungi Shaka dan Aji.

Walaupun mereka semua berada di tingkatan dan gedung sekolah yang berbeda, tapi jam istirahat makan siang mereka berbarengan.

The Djeong'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang