Pertama-tama aku mau minta maaf dulu sama para readers-ku, karna nggak update-update dari dua hari yang lalu. Alasannya? Karna satu-dua hal di rl yang gak bisa aku sebutin.
Dan, mulai dari part ini sampai selanjutnya, aku nggak jadi untuk rajin update setiap hari, ya🙂✌🏻
Sekali lagi, mohon maaf dan terima kasih banyak untuk kalian yang masih nungguin cerita ini😖🙏🏻
Warning!! Pemakaian tato untuk anak di bawah umur.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan di sinilah mereka semua berada, di ruang tengah mansion Jeffrey. Dan entah siapa yang meminta mereka berdua untuk datang, ada dua orang lagi yang harusnya tidak memiliki kepentingan apapun di sini.
Ares dengan Rena.
Nathya yang memanggil mereka. Alasannya? Lihat saja nanti.
"So, what happen, Aunty?" Tanya Jemia, membuka percakapan di antara mereka.
"Aunty ketauan sama mereka, hehe.." Ungkap Nathya jujur sambil terkekeh geli, kemudian bersandar dengan santainya di sofa single yang sedang ia tempati..
Sontak, semua gadis di sana memekik heboh, kecuali Rena yang hanya terkekeh sambil memperhatikan. Bahkan Chellia dan Shea sampai ikut memekik. Shaka dan Aji sukses dibuat kaget dengan kekasih mereka itu.
"Kok bisa, sih??" Sungut Chellia, sebal.
"Ya, bisa, lah.. Gitu deh, pokoknya." Jawab Nathya asal, malas menceritakan kejadian di salon dan di restoran sebelumnya.
"Ih, Auntyy..." Melas Chellia.
Aji memperhatikan kekasihnya dan calon ibunya itu dengan intens. Ingin cepat-cepat tahu, sebenarnya ada apa. Gadisnya bahkan bisa sampai teriak di depan orang banyak, dan menuntut pada orang lain seperti itu. Ada apa dengan kekasihnya itu? Begitu pikir Aji.
"Ya, pokoknya mereka udah tau. And for God's sake, kalian pake apa sih ini?? Aneh banget dandanan kalian. 'Kan Aunty udah bilang, tunjukin aja lah. Toh, mereka udah pada tau, kok." Ucap Nathya bersungut-sungut.
Alma, Shea, Jemia dan Chellia hanya mendengus pelan mendengar kalimat Nathya. Sedangkan Rena dan Ares, masih tetap memperhatikan dalam diam namun terkadang ikut terkekeh pelan menanggapi hal yang ada di hadapan mereka saat ini.
"Mereka taunya punya Aunty. Punya kita 'kan mereka nggak tau." Sahut Chellia santai, gadis itu berjalan mendekat pada Nathya, menjauhi Aji yang menatapnya bingung.
Chellia melepas kepangan rambutnya perlahan, hingga akhirnya rambutnya yang sedikit keriting karena kepangannya terurai cantik, lalu ia usak pelan, membuat rambutnya acak-acakan.
Tatapan matanya berubah jadi lebih datar namun tajam, persis seperti milik kekasihnya. Auranya juga makin terasa kuat, sama seperti milik Alma dan Rena.
