21. Masih Masalah Pertatoan

2.1K 199 8
                                    

Dipikir mereka, masalah pertatoan ini sudah selesai. Tadinya, sebelum tiba-tiba, Aji yang masih memeluk tubuh Chellia yang duduk di atas pangkuannya berkata seperti ini, "Aku juga punya."

Chellia langsung menoleh ke belakang, "Hah? Punya apa?" Tanyanya.

"Tato?" Tanya Mark bingung.

"Hm." Sahut Aji, masih mendusal di leher Chellia, sebelum gadis itu mengedikkan bahunya, "Serius, ih. Kamu punya juga??" Tanyanya.

"Tanya Mama." Kata Aji pelan.

Sukses membuat mereka semua menoleh pada Nathya yang hanya bersandar di sofa sambil bersedekap dada, "Apa?" Ledeknya.

"Ih, Mama. Serius, dong.. Mama tau Ji punya tato?" Tanya Jean, merengek.

"Ya. Aji sama Papa kalian punya." Kata Nathya tak acuh, tersenyum simpul.

Jawaban Nathya membuat mereka yang ada di sana kaget. Kecuali Aji dan Nathya sendiri.

"Di mana? Kok aku nggak pernah liat? Mereka 'kan sering shirtless di rumah.." Kata Mark bingung.

"Emang, kapan terakhir liat gue nggak pake baju di rumah?" Tanya Aji, menoleh pada sang kakak yang duduk di samping kanannya, menatapnya datar.

"Hah? Eh? Eum.. Kapan, ya.. Gue lupa, hehe.." Kekeh Mark, malu. Membuat Alma, mendelik kesal pada kekasihnya itu.

"Seinget gue nih, ya.. Gue terakhir liat Papa nggak pake baju itu... Eum... Sebulan, abis kremasi Mami, kayaknya. Itupun kehalang anduk. Waktu kran di kamar dia rusak, dia mandi di kamar mandi dapur 'kan tuh, terus gue lagi di dapur, minum air putih.." Jawab Shaka sambil matanya menerawang, berusaha mengingat-ingat kapan terakhir melihat sang ayah tidak mengenakan pakaian dan berkeliaran di rumah.

"Kalo Ji... Kayaknya waktu awal-awal masuk SMP, deh. Waktu gue masih sekamar sama lo itu, lo masih sering shirtless di depan gue." Tutur Shaka, menoleh pada Aji yang duduk di samping kirinya.

Mark, Aji dan Shaka duduk di sofa yang sama memang. Aji di tengah-tengah Mark dan Shaka.

"Udah lama dong, ya.." Sahut Shea yang sama-sama masih berada di pangkuan Shaka.

"Ji punya tato, buat nutupin bekas luka sobek sama jaitan bekas operasi di tulang panggul sebelah kirinya, muter ke depan sampe deket selangkangan. Mau kalian liat dia shirtless juga nggak bakal keliatan, karna ketutupan celana." Tutur Nathya tentang tato yang ada di tubuh si bungsu paling kecil keluarga Djeong itu.

"Tatonya tulisan, sama kayak Mama. Handlettering, gitu. Nama keluarga dia sama Chellia. 'Anderson Dj.Ra Diningrat'. Maksudnya, Anderson Djeong, titik, Raden Ayu Diningrat, gitu. Mama bisa tau, soalnya waktu itu, waktu pertama kali Mama nginep di sini, paginya Mama liat dia minum air es di depan kulkas. Terus, cuma pake celana piyama, nggak pake atasan, kebiasaan kalian kalo tidur 'kan nggak pake baju. Terus, celananya agak turun, yaudah, keliatan. Tapi, cuma sekilas doang. Mama liat tulisan 'Ander'-nya doang." Jelas Nathya.

"Terus kok bisa tau lengkapnya itu gimana, Aunty?" Tanya Chellia.

"Itu mah Aunty tanya sendiri sama dia-nya. Pas Papa udah berangkat ke London. Malemnya, Aunty ngasih susu ke kamar mereka satu-satu, 'kan.. Nah, Aunty tanya di situ, terus yaudah, dikasih tau sama anaknya sendiri." Tutup Nathya.

"Terus kalo papa Jeff?" Tanya Jemia antusias.

"Kalo Papa... Karna 'kan, yah.. Eum.. Mama 'kan selama ada Papa tidurnya bareng, tidur yang cuma tidur doang lho ya, bukan yang nganu!!" Kilah Nathya cepat.

Yah, emang bener, sih....

"Iya-iyaaa..." Ledek gadis-gadis itu.

Sedangkan para kekasih mereka hanya terkekeh melihat wajah Nathya memerah cantik karena diledek ramai-ramai.

The Djeong'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang