Bonus Chapter (5)

2K 121 8
                                    

WARNING!!! NSFW AHEAD!!!
Minor Please Be Wise!!!

WARNING!!! NSFW AHEAD!!!Minor Please Be Wise!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup, cup, cup...

"Aku lagi nge-live IG, pleaseee?? Hahaha..." Jemia terkekeh kala Jean terus-terusan mengecupi pipi dan lehernya selagi ia tengah siaran langsung di Instagram.

Jean hanya mengerang malas membalas ucapan kekasihnya.

"Nggak ketauan emang, Jem? Yang kemaren?" Tanya Rena dari seberang sana.

Mereka sedang siaran langsung bersama saat ini. Jemia, Rena, Alma dan Shea. Kecuali Chellia yang tengah sibuk dengan jadwal siarannya.

"Ketauanlah." Balas Jemia, kembali terkekeh geli saat Jean tidak juga berhenti menciumi pipinya, karena sebal mengingat kejadian kemarin, kala pacarnya janjian menggunakan benda haram untuk datang bimbingan ke kampus, "Jejeeee~~ Udah, donggg..." Keluhnya sebal.

"Biarin. Matiin aja udahlah." Kata Jean, mendengus sebal saat ketiga wanita itu malah menganggu waktu bersenang-senangnya dengan Jemia saat ini, padahal kedua orang tua beserta adik kecil kesayangannya sedang tidak berada di rumah, kesempatan 'kan.

"Sembarangan, baru juga berapa menit ini."

"Jangannnn!!!"

"Pocecip, dasar, hahaha..."

Bisa ketebak 'kan, siapa-siapa saja yang mengatakan kalimat di atas?

"'Apa tuh yang ketauan, Jem?' Haha, apa, yaaaa~~~" Ucap Jemia, membaca komentar yang dilontarkan penonton siaran langsung mereka saat ini.

Obrolan mereka berlanjut selama satu setengah jam dengan total penonton 12.357 orang sesaat sebelum siaran itu diakhiri oleh Alma yang dipanggil oleh Mark entah untuk apa.

"Udahan?" Tanya Jean yang tengah duduk di sofa yang mengahadap ke arah balkon kamarnya, menghisap rokok elektriknya dengan hikmat bak tengah membaca Kitab. Menatap Jemia yang mulai bangkit dari posisi nyamannya tiduran tengkurap di atas kasur miliknya.

"Haha, udah. Kamu kenapa, deh? Clingy banget tumben." Tanya Jemia, kemudian beranjak berdiri dan menghampiri Jean. Duduk di atas kedua paha tunangannya yang terbuka lebar, seolah memang disiapkan untuk Jemia duduk.

"Kamu nggak sadar, kah? Apa pura-pura?" Delik Jean sebal, membuang asap vape-nya ke atas agar tak langsung mengenai wajah kekasih cantiknya.

Jemia menggeleng tidak paham, "No, I don't. Kenapa, sih?"

Jean menghela nafas pelan, melempar vape-nya ke atas meja di hadapan mereka yang untungnya terbuat dari kayu jati, bukan dari kaca. Kalau terbuat dari kaca, mungkin sudah pecah berhamburan saat ini. Setelahnya, Jean memeluk pinggang wanitanya, mendusal manja di dada Jemia yang memang sedaritadi hanya mengenakan tank top tipis dan kardigan saat siaran langsung tadi.

The Djeong'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang