36. Alma dan Rena

1.6K 136 0
                                    

Tidak terasa hari Senin telah tiba. Hari di mana akhirnya Pekan Olahraga yang berbulan-bulan sudah Mark rencanakan dan membuatnya kepusingan sendiri sebelumnya di mulai, dan tentunya berbarengan dengan remedial massal.

The Luna's, empat dari kelima gadis cantik nan manis itu tengah berkumpul bersama di ruang latihan milik Dance Club. Jelasnya berempat tanpa Chellia, karena gadis itu masih berbeda gedung sekolah dengan mereka.

Sedangkan para kekasih mereka itu tengah melaksanakan remedial di kelas mereka masing-masing. Kecuali Aji dan Shaka sebenarnya, karena mereka berdua saat ini tengah berada di lapangan basket milik NEO JHS.

Mark, Jean, dan Ares ikut remedial. Sebab nyatanya, sepandai dan sepintar apapun mereka, tentunya masih ada beberapa pelajaran yang kurang mereka kuasai, terkhususnya mata pelajaran peminatan.

Walaupun, sebenarnya Mark, Jean dan Ares tidak perlu mengikuti remedial. Mereka ikut remedial hanya karena nilai mereka mentok atau pas-pasan. Bukan karena memang nilainya jelek atau merah.

Bukan, ya.

Memang sulit untuk mengalahkan prinsip anak-anak ambisius ini. Bulak-balik olimpiade, juara sana-sini, dan ambisius tinggi. Tentu nilai menjadi hal penting untuk mereka.

Berbeda dengan Alma, Jemia, Rena dan Shea. Empat gadis langganan perwakilan sekolah untuk lomba di mana-mana itu tidak ada yang mengikuti remedial, sebab nilai mereka sudah cukup memuaskan. Makanya, mereka di sini, di ruang latihan, sambil main online game, berempat.

Gengsi dong anak olimpiade seperti mereka ikut remedial, hehe.

Tadinya, mereka anteng dengan ponsel masing-masing, sesekali berbicara untuk mengkoordinir permainan tim mereka.

Tadinya...

Sampai tiba-tiba Alma menjerit, "Ah! Anjir! Yahh... Gue mati, dong...." Katanya, yang lain sampai tersentak mendengarnya.

Tiba-tiba saja ada panggilan masuk ke ponselnya, dari sang kekasih.

Mark, lah. Siapa, lagi?

Mendengus kesal sebelum akhirnya mengangkat panggilan dari Mark.

"Halo? Mbull?"

"Apa?!" Balas Alma ketus.

Terdengar suara Mark terkekeh di seberang sana, "Galak banget, cantiknya Mas. Ini kamu lagi di mana? Kok Mas ke kelas kamu, anakan kelas kamu bilang kamu keluar. Yang lain juga ngilang."

Alma mendengus sebal, kemudian menyalakan loud speaker pada panggilannya, "Biarin aja aku galak. Lagian Mas pake telpon-telpon segala, aku jadi kalah main game, tau. Mau ngapain nanya-nanya aku di mana, hah?!"

"Yaudah, maaf, sayang... Mas mau nyamperin kamu, lah. Mau ngapain lagi?" Balasnya, sembari berjalan dari depan kelas Alma menuju tangga.

Alma menghela nafas pelan, kembali bertanya namun kali ini dengan suara tenangnya, "Mas emang udahan remednya?"

"Udah. Cuma satu mapel, lagian. Ini buruan kamu di mana? Mas udah di tangga, nih. Harus naik atau turun ke bawah?"

The Djeong'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang