12. Papa dan Tante

2.4K 208 5
                                    

Jeffrey sudah bersama dengan Nathya saat ini. Mereka sedang berada di supermarket, Nathya yang berinisiatif pergi ke sana. Wanita itu ingin, saat ia tinggal di rumah besar Jeffrey nanti, semua anak-anaknya makan makanan hasil tangannya sendiri.

Eh,

Anak-anak Jeffrey, maksudnya.

Jeffrey yang bertugas mendorong troli belanjaan yang sudah terisi beberapa bahan makanan mentah, dan segala macam snack yang menurut Nathya boleh dikonsumsi bersama. Makanan sehat, pastinya. Sedangkan wanita itu yang sibuk memilah bahan makanan mana yang bisa ia gunakan nanti.

"Hmm.. Mas Jeff." Panggil Nathya tiba-tiba.

"Ya?" Jawab Jeffrey, mendongak menatap Nathya.

Tadinya, ia sedang fokus dengan ponselnya, membalas pesan dari anak-anaknya di grup chat yang hanya berisi dirinya dan empat anaknya. Mereka sedang meledek si bontot yang ketahuan menginap di apartemen bersama pacarnya. Lalu, tiba-tiba saja Aji malah balik meledek dirinya yang tengah ngapelin Nathya. Jeffrey jadi ditertawakan oleh anak-anaknya itu.

'Wah, anak itu. Kok jadi makin jail begini, sih?' Batinnya gemas dengan Aji.

"Anak-anaknya mas Jeff, ada yang punya alergi, nggak? Atau mas Jeff sendiri, punya alergi?" Tanya Nathya tanpa menoleh.

Wanita itu masih sibuk memilah sayuran segar.

Jeffrey terlihat berfikir sebentar sebelum menjawab, "Ah, iya.. Bukan alergi sebenernya. Lebih ke nggak suka aja." Katanya.

"Oh, ya? Apa aja? Supaya Lea juga bisa milih-milih buat masak nanti." Balas Nathya.

"Hm, gituu. Kalo saya sendiri nggak suka makanan yang ada aftertaste effect-nya. Kalo anak-anak.. Saya agak lupa-lupa ingat, sih. Coba nanti kamu tanyain langsung sama mereka. Saya takutnya salah sebut." Katanya.

"Ah... Oke, deh."

Setelahnya, Nathya fokus lagi dengan bahan-bahan makanan yang ia perlukan.

Sampai dijejeran buah-buahan, Nathya menoleh lagi pada Jeffrey sambil memegang buah apel di tangannya, menatap Jeffrey ingin bertanya.

"Mas Jeff, suka buah apa?"

"Saya suka apa aja, Zall.. Asal nggak ninggalin bau aja di mulut." Balas Jeffrey sambil tersenyum memperhatikan Nathya.

"Oh, terus jangan yang asam, ya. Saya punya maag, soalnya." Tambahnya saat melihat Nathya mulai memilah buah-buah yang segar.

Nathya mengangguk mengerti, "Hmm.. Pasti karna keseringan minum kopi tapi belum sarapan. Terus, sering lupa makan tepat waktu ya, 'kan?" Tebak Nathya.

Dan tebakannya berhasil membuat Jeffrey menyengir sampai gigi taringnya yang seperti vampir itu terlihat.

Aduh, Nathya nggak kuat. Kalau begini 'kan Nathya jadi makin suka, huhu.

"Hih, dikurang-kurangin kebiasaan kayak gitu, Mas. Nggak sehat, apalagi mas Jeff punya maag gitu, 'kan." Omel Nathya langsung.

Ah, Jeff jadi merasa seperti sedang diperhatikan sang istri. Walaupun Rose dan Nathya adalah kakak-beradik kandung, tapi cara menyampaikan perhatian mereka berbeda.

Rose yang akan tersenyum, berusaha menasehati, kalau tidak bisa ya memaklumi, lalu dibandingkan dengan Nathya yang langsung to the point mengomel padanya.

Mereka sangat lucu. Pokoknya, Jeffrey mencintai Rose dan Nathya. Dengan ukuran cinta yang jelas berbeda, pastinya.

"Ya gitu, deh.. Oh, Mark suka semangka, Zall. Ngasih tau aja." Tambah Jeffrey.

The Djeong'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang