34. Cyclone

5.7K 758 374
                                    

Noted; sangat roller coaster, so you need to be ready kapan pun dan dimana pun, okay? Enjoy<3

••••

Renjun is nesting. Literally.

Nesting.

Tingkah laku yg mencerminkan bahwa Renjun merasa ingin dilindungi, lemah(terkadang), merasa nyaman, dan tingkah laku yg mengatakan bahwa Renjun butuh perhatian dari pasangannya.

Nesting behavior ini sudah terjadi dalam beberapa hari— empat hari, lebih tepatnya. Sehari setelah The Twin Alphas dan Jisung membawa Renjun kembali. Menemui orang tua, bertemu dengan semua orang yg merasa kehilangan atas Renjun. Namun Renjun sama sekali tidak menggubris keluarga atau orang-orang tersebut. Karena tepat saat ia kembali, seolah seperti boneka yg dikendalikan oleh remote control, Renjun segera menuju kamar Jaemin—ya mereka kembali ke apartemen The Jungs—dan ia tak ingin keluar darisana lagi.

Renjun mengubur dirinya dalam tumpukan seprai, tumpukan bantal serta selimut yg memiliki aroma Jaemin, lalu ia tertidur. Benar-benar tidur dalam keadaan tubuh yg masih kacau dengan darah dan pakaian yg robek dimana-mana. Ia bahkan tak repot-repor untuk melepas sepatunya dan berganti dengan sandal rumahan.

Seandainya Doyoung tidak dalam mode diam saja, sudah pasti Renjun akan kena seribu saru rangkaian kata omelan khas Doyoung Kim.

Renjun benar-benar tidak ingin pergi dari kamar Jaemin, bahkan dengan Jaemin yg membujuknya sekali pun. Kekuatan Renjun masih sangat labil dan belum bisa ia kendalikan sepenuhnya sehingga, apabila Jaemin terlampau memaksa, Renjun akan melempar Jaemin dengan salah satu ekornya dan menutup pintu kamar Jaemin rapat-rapat.

Jaemin gemas sekali, tetapi juga frustasi.

Alpha muda tersebut sudah mencoba berbagai cara dari yg terlembut membujuk Renjun hingga mencoba menggeret bayi rubah—julukan baru untuk Renjun, kredit untuk Jungwoo—tersebut keluar kamar, namun nihil. Pasangannya itu menolaknya dengan keras.

Renjun akan merengek keras dan menyembunyikan dirinya pada tumpukan sembilan ekornya—sungguh yg ini Jaemin tidak kuat, sangat, sangat menggemaskan—dan ekor-ekor tersebut sangatlah sulit untuk disingkirkan. Ingat saat ekor-ekor tersebut seolah memiliki fikiran masing-masing? Ya, teori itu masih dianggap benar oleh Jaemin, Jeno dan Jisung.

Renjun seolah benar-benar menjelma menjadi seekor rubah.

Ah, tidak, kalimat diatas agaknya sedikit rancu, maksudnya bukan begitu. Renjun adalah rubah, dan itu fakta. Maksudnya disini adalah, Renjun tidak hanya mampu bertransformasi karena telah menelan dua manik legendaris milik rubah berekor sembilan, namun Renjun juga seolah menyerap tingkah kalu natural dari hewan rubah.

Renjun tidak ingin ditemui siapa pun selain shape-shifters yg berarti Renjun tidak ingin ditemui oleh manusia; termasuk orang tua, saudara-saudaranya, serta teman-temannya(Yangyang sangat patah hati untuk ini). Tapi mereka bisa apa selain menuruti keinginan dari si rubah ini.

Kekuatannya sangat labil dan dia bisa saja menghancurkan gedung apartemen dalam sekali pukul. Jadi tidak ada cara lain selain menuruti keinginannya.

Dan Hansol juga mengatakan kemungkinan Renjun memiliki tingkah laku seperti ini karena ia belum sepenuhnya tergabung menjadi satu kesatuan bersama rubah di dalamnya. Terlebih rubah di dalam diri Renjun ada dua jenis; merah dan putih. Sisi positif dan negatif.

Hansol juga mengatakan kemungkinan sikap Renjun seperti ini karena dampak dari kedua sisi yg bertolak belakang dalam diri Renjun, masih saling ingin mendominasi satu sama lain.

CANINESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang