Beberapa kali orang tuanya mengadakan pertemuan bersama orang tua yg lain, baru kali ini mereka memutuskan untuk mengajak anak-anak mereka.
Awalnya, Renjun mengira Yuta bercanda. Karena setiap kali Yuta dan Sicheng keluar pergi ke tempat pertemuan, Yuta selalu bercanda mengajak Renjun. Tahu bahwa putra bungsunya itu merasa tersiksa karena cepat atau lambat kedua kakaknya akan bertengkar.
Tapi tidak malam ini.
Satu jam sebelumnya, Yuta memberitahu Renjun untuk segera bersiap karena mereka akan mengadakan pertemuan di salah satu kafe di Times Square. Namun, tentu saja Renjun tidak dengan mudah mempercayai itu. Dan satu jam setelahnya, Sicheng menemukan Renjun masih berbaring di atas tempat tidur, memeluk boneka moomin kesayangannya dan memainkan ponsel. Lalu saat Sicheng bertanya apakah Renjun tidak ingin ikut, Renjun sadar bahwa Yuta serius dan Renjun dengan cepat mengganti bajunya.
Renjun duduk di antara Hendery dan Lucas, menunggu balasan pesan dari Donghyuck yg memberitahunya bahwa dia juga ikut serta dalam pertemuan orang tua ini. Ponselnya berdenting dan Renjun melihat pesan dari Yangyang mengatakan dia sudah berada di tempat dan bosan setengah mati karena belum ada satu pun yg datang. Yangyang bilang dia terjebak bersama adiknya, Chenle. Chenle usianya satu tahun dibawah mereka.
Yuta mengetuk-ngetuk kemudi mobil dan menggumamkan sesuatu dalam bahasa Jepang yg tidak Renjun tangkap dengan jelas. Namun, melihat dari reaksi Sicheng yg memukul lengannya, kemungkinan itu adalah umpatan.
"Uh... chichi?" Gumam Renjun.
Yuta melirik Renjun dari kaca spion. "Ya, Hoshi-chan?"
"Kenapa mendadak kami diajak ke acara pertemuan ini?" Tanya Renjun gamblang. Yuta tersenyum. "Kami ingin mencoba ke kafe baru di Times Square, disana ada arena bermain."
"Chichi, kami ini remaja bukan anak-anak," Hendery menoleh dan menatap Yuta datar.
"Ah, tapi jika membawa anak-anak dibawah usia dua puluh, kami akan mendapat diskon." Jawab Yuta masih tersenyum.
Lucas menggaruk pipinya lalu menghela nafas. Hendery sendiri menyandarkan kepalanya ke sandaran mobil. Dan Renjun menekan bibirnya menjadi satu garis.
"Lagipula untukku, kalian bertiga masih bayi-bayi kesayanganku," tambah Yuta masih tersenyum.
"Sure." Komentar mereka bertiga bersamaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jeno mengerjap. Sedangkan Jaemin masih sibuk pada game di ponselnya.
"Bersiaplah, satu jam lagi kita berangkat ke tempat pertemuan."
Jeno dan Jaemin berpandangan menanggapi perkataan Doyoung. Jaehyun sedang menonton televisi menoleh menatap kedua putranya. "Kenapa? Kalian tidak ingin ikut?" Tanya Jaehyun.
"Tidak..." gumam Jeno.
"Tapi, kenapa tiba-tiba? Bukankah kalian biasa pergi sendiri?" Tambah Jaemin.
Jaehyun mengangkat bahunya. "Salah satu temanku mengusulkan untuk berkumpul di salah satu kafe terkenal yg baru dibuka di Times Square. Dan ternyata mereka memiliki diskon jika membawa anak dibawah usia dua puluh."
KAMU SEDANG MEMBACA
CANINES
FanfictionTeen Wolf AU. Or not really. -JAEMREN -NOHYUCK Update tiap......kapan ya👀