24. Topaz

5.4K 890 203
                                    

Noted; before all of you throwing me with yall thankful, I need to say it first. Yes, you're welcome everyone, enjoy the chapter! ♡♡♡

••••

"You've gotta be fucking kidding me."

Jaemin menyahut setelah mereka terdiam selama beberapa saat. Selesai Jungwoo mengurai spekulasinya tentang Jisung yg merupakan naga, tak ada satu pun dari orang-orang di ruangan tersebut membuka suara.

Entah itu karena mereka tak tahu apa yg harus dilontarkan, atau karena masih merasa tak percaya terhadap opini Jungwoo barusan. Bahkan, tangan Jungwoo yg memperlihatkan sisi lembaran bestiary bergambar naga disana masih tak bergerak melayang di udara. Mereka bagai melakukan mannequin challenge saja.

Sampai Jaemin menyuarakan umpatannya.

Alpha berusia tujuh belas tahun tersebut jelas merasa bahwa banyak hal yg semakin tak masuk akal berada di sekitar mereka. Bahkan Jaemin awalnya mengira bahwa Jungwoo hanya mengatakan lelucon, namun ia sadar bahwa detak jantung Jungwoo sangat stabil bersamaan dengan tarikan nafasnya. Yg berarti ia benar-benar serius.

Tapi, apa benar-benar ada makhluk yg ia hanya pernah dengar di mitologi, folklore, juga anime Dragon Ball yg dulu sering ia tonton bersama saudara kembarnya?

Seolah membaca fikiran Jaemin, Hansol bersuara. "Naga memang benar-benar nyata. Dan lagi, hewan suci bukan hanyalah naga semata, namun banyak makhluk-makhluk lain yg kemungkinan kalian tak akan percaya. Tapi itulah faktanya," ujarnya.

"Tapi, tetap saja," suara Jeno terdengar. "Aku merasa hal ini hanyalah lelucon, pun aku tahu kalian berdua memang serius," tambahnya. Ia bersidekap dengan kedua alis sempurnanya bertaut.

"Jika manusia serigala, warlock, dan Lycan itu nyata, lalu apa yg membuat naga tidak nyata?" Jungwoo bertanya balik.

"Um..." gumaman Renjun terdengar, ia menggaruk pipinya canggung. "Aku... Aku keturunan Cina, namun aku juga tak pernah mendengar hal apa-apa mengenai naga sebelumnya..." Renjun mendadak menunduk dan merapatkan dirinya pada Jaemin karena merasa malu atas semua perhatian yg tertuju padanya.

"Sebenarnya aku juga sedikit skeptis," kali ini Donghyuck menyuarakan opininya. "Karena, bagaimana bisa Jisung terlahir sebagai naga? Maksudku— ugh, intinya kenapa ia sendiri tak sadar apa yg terjadi pada dirinya?" Donghyuck berbicara. Ia agaknya sedikit sulit menyuarakan pendapatnya yg berbelit.

"Kalau untuk pertanyaan Donghyuck, aku rasa sudah jelas," Hansol menjawab, membuat semua atensi beralih padanya. "Jisung terlahir dan besar di panti asuhan, benar?" Hansol menatap Jisung.

Jisung mengangguk perlahan. Sedari tadi ia hanya memperhatikan, tak berani untuk bersuara. Namun ia sendiri pun merasa bertanya-tanya tentang siapa dirinya.

"Dan kurasa, itu cukup menjelaskan kenapa ia sangat clueless tentang dirinya sendiri. Tak ada siapa pun yg memberitahunya tentang siapa ia sebenarnya. Jisung sendiri bahkan tak tahu siapa orang tuanya, kan? Apalagi dia yg mengetahui sisi dunia lainnya," jelas Hansol. "Orang yg sejak lahir sudah dikelilingi dengan dunia superanatural pun—seperti aku dan Jungwoo—masih harus banyak belajar, apalagi yg tidak tahu sama sekali," Hansol menambahkan.

Kelima remaja tersebut terdiam mencerna perkataan Hansol.

"Aku tahu hal ini masih sulit di percaya, tapi setelah aku membaca isi bestiary ini, aku semakin yakin bahwa Jisung adalah keturunan langsung dari naga tersebut," Jungwoo menggumam, namun matanya masih seksama membaca tulisan-tulisan yg tercetak di lembaran bestiary.

"Memangnya, apa yg tertulis disana?" Jeno bersuara. Jungwoo mengangkat kepalanya sekilas dan menatap remaja tersebut. "Petunjuk," jawabnya ambigu.

CANINESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang