Suara geraman tersebut cukup membuat nyali kedua pemuda yg sudah menjadi omega tersebut menciut.
Mereka berdua berdiri di sebelah pohon terbesar di tengah-tengah Central Park. The Nemeton, kalau kata Ji Hansol. Pohon tersebut ternyata adalah pohon superanatural yg mampu menarik semua makhluk-makhluk mitos untuk berkeliaran disana. Dan Hansol serta Jungwoo, adalah guard yg ditunjuk oleh para pendahulu mereka untuk menjaga Nemeton tersebut dari makhluk lain yg berusaha untuk menyerap kekuatan Nemeton. Jadi, alasan kenapa alpha tersebut berada di dekat mereka saat malam mereka di gigit bisa karena alpha tersebut ingin melihat Nemeton. Dan keempat remaja delapan belas tahun tersebut sedang berada di tempat dan waktu yg salah.
Hansol dan Jungwoo sudah menjaga Nemeton tersebut dari sekitar satu abad lalu, dan saat itu mereka pun masih fully a pack. Ayah Hansol adalah alpha saat itu namun tak bertahan lama karena pack mereka dibantai oleh hunter—para pemburu. Semuanya mati karena berusaha melindungi Nemeton, hanya tertinggal Hansol dan Jungwoo. Dan sebelum ayah Hansol meninggal, alpha tersebut mengunci kekuatan Nemeton sehingga tak mampu lagi untuk menarik makhluk-makhluk mistis.
Hingga malam Jaemin dan Jeno di gigit.
Entah bagaimana, saat keempat remaja tersebut diserang oleh alpha tak dikenal, segel yg mengunci kekuatan Nemeton perlahan terbuka. Hansol dan Jungwoo masih menyelidikinya. Dan sekarang disinilah mereka. Dengan Jaemin dan Jeno masih dirantai(bahkan leher dan kedua tangan serta kaki mereka terkunci)menunggu sesuatu yg jelas akan terjadi setelah ini.
Dan sudah setengah jam berlalu, nampaknya efek bulan penuh dengan berada di sebelah Nemeton membuat Jeno dan Jaemin semakin kehilangan akal. Sisi serigala mereka semakin mengambil alih dan yg mereka lakukan hanyalah menggeram, mencakar, dan mencoba melepaskan rantai yg mengikat mereka.
Karena itu Renjun dan Donghyuck berada di samping pohon, dengan Jungwoo di depan mereka—melindungi. Karena kedua pemuda beta tersebut sedang hilang kendali dan insting alam mereka mendominasi.
"Embrace the feeling!" perintah Hansol pada si kembar.
Si kembar—yg sedang berlutut di tanah hanya bisa menggeram marah menjawab Hansol dan kedua pasang mata mereka berkilat keemasan. Taring sudah memanjang dan bulu-bulu halus perlahan tumbuh di seluruh tubuh mereka.
"Argh!"
Jaemin berteriak dan mencengkeram erat bahu kanannya, hingga kukunya yg tajam terbenam dan darah mulai menetes. Renjun terkesiap. Namun Jungwoo hanya menggeleng memperingatkan untuk tidak mendekat. Renjun menggigit bibirnya, tangannya mencengkeram lengan Donghyuck dan ia khawatir.
"Tidak apa-apa, Hansol tahu apa yg dilakukannya kepada mereka," bisik Donghyuck kepada Renjun. Ah, ia menenangkan Renjun serta dirinya sendiri. Karena sedari tadi, jantungnya berdetak dengan kecepatan tinggi sampai ia yakin para manusia serigala pengang karenanya.
Renjun mengangguk pelan dan mengambil nafasnya.
Krak!
Kedua omega tersebut terkesiap. Karena bunyi tersebut adalah—
"ARGH!!"
Jeno dan Jaemin berteriak dan meraung bersamaan. Tulang punggung mereka seolah dihentak patah menjadi dua sekaligus. Jeno bahkan sudah terjatuh bersimpuh dengan kepala membentur tanah dan dahinya bercucuran keringat. Ia serasa ingin mati.
Nafas Jaemin yg sudah terputus-putus seolah semakin menipis, ia merasa kesadarannya akan segera menipis dan mungkin, ia berharap kesadarannya menghilang agar semua rasa sakit di sekujur tubuhnya berhenti. Namun entah kenapa instingnya yg lain terus membuatnya tetap terjaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANINES
FanfictionTeen Wolf AU. Or not really. -JAEMREN -NOHYUCK Update tiap......kapan ya👀