10. Usuals

8.8K 1.1K 423
                                    

"Sejak kapan kalian menjadi dekat dengan Jung bersaudara?"

Pertanyaan itu terlontar oleh Yangyang pada saat Renjun baru saja keluar dari kelas kalkulusnya, sedangkan Donghyuck kelas aljabar, dan Yangyang yg memiliki kelas PE segera berlari menemui mereka di koridor loker.

Kejadian keempat remaja tujuh belas tahun yg menghilang ditengah hutan Central Park itu terjadi kemarin, ngomong-ngomong. Ya, juga kejadian bagaimana alpha yg sampai sekarang tak di ketahui siapa menyerang  Jung bersaudara dan menjadikan mereka berdua beta, juga menjadikan kedua pemuda lainnya omega.

Segera setelah mereka kembali kerumah masing-masing, Jaemin akan sangat gelisah, seperti yg sudah di ekspektasikan oleh Hansol. Jaemin sangat waspada dan kegelisahannya membuat Jeno ikut panik karena Jaemin beberapa kali hampir keluar apartemen untuk pergi kerumah Renjun. Wajar, sih. Mereka sudah terikat. Tapi tali transparan yg mengikat mereka sama sekali berbeda dengan ikatan yg terjadi pada Jeno dan Donghyuck.

Karena Jaemin tanpa sengaja menandai Renjun menjadi mate-nya.

Dan itu berefek besar pada keduanya, pun Renjun bukanlah manusia serigala. Renjun juga merasa gelisah saat malam sehingga ia tak mampu untuk menutup netra serupa rubahnya barang sebentar.

Ia benar-benar gelisah.

Hingga pada pukul dua belas malam, dimana ia tak tahan lagi, Renjun akhirnya merogoh tas perkemahannya dan mengambil jaket parasut yg agak kotor dan akhirnya ia bisa sedikit tenang. Karena aroma Jaemin berada disana.

Begitu pula dengan Jaemin. Seperti yg di katakan, Hansol sudah menduga bahwa ini akan terjadi. Dan ia menyarankan kepada mereka berdua untuk bertukar sesuatu yg bisa membuat mereka merasakan kehadiran satu sama lain. Dan akhirnya mereka sepakat untuk bertukar jaket. Renjun mampu menutup matanya dengan balutan jaket Jaemin padanya, dan Jaemin mampu tertidur dengan memeluk erat boneka Ryan yg ia bungkus dengan jaket Renjun.

Lalu kalian bertanya, bagaimana bisa Renjun sangat tenang menghadapi fakta dirinya sudah ditandai oleh manusia serigala yg baru saja lahir.

Sebenarnya Renjun marah, kok. Itu terjadi setelah Renjun terbangun dari pingsannya, dan karena otaknya yg cerdas, ia segera menarik kesimpulan dengan cepat.

("K-kau... Apa kau gila, Jung Jaemin?!" Renjun berseru murka. Jaemin memejamkan matanya erat dan membukanya lagi, mencoba sabar. Tahu, ini adalah konsekuensinya dalam bertindak ceroboh. Tapi Demi Tuhan, ia sendiri bahkan tak sadar.

"Aku tak tahu bahwa aku menandaimu, oke?! Jika aku tahu, apa kau fikir aku dengan sengaja akan melakukannya? Aku bukanlah orang yg picik dan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dan jika kau ingat, Renjun, kita baru saja akrab selama sehari," balas Jaemin dingin, membungkam Renjun seketika.

Renjun mengalihkan pandangannya. Jujur saja itu sakit, Jaemin mengatakannya seperti itu seolah menjelaskan bahwa itu adalah kesalahan.

Jaemin—yg melihat ekspresi terluka Renjun—segera berjongkok di depan Renjun dan menggapai tangan yg lebih kecil darinya, menggenggamnya erat. Membuat letupan hangan di dada keduanya karena ikatan yg terjalin diantara mereka berdua.

Jaemin menarik nafasnya. "Injun-ah, memang benar itu adalah ketidak sengajaan, tapi bukan berarti aku menyesalinya."

Renjun mengangkat wajahnya dan menatap Jaemin bingung. Jaemin menelan ludahnya, ia sudah bertekad. Sejak ia sadar bahwa ia menjadikan Renjun pasangannya, ia memantapkan hatinya untuk jujur dengan perasaannya saja dan menjalani segalanya dengan keseriusan. Toh, ia mengakui juga ia memang menyukai pemuda mungil keturunan Cina tersebut. Dan dia berharap Renjun tidak menolaknya, setidaknya.

CANINESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang