36. Dern

1.7K 300 60
                                    

"You've gotta be fucking kidding me."

Well, untuk sesaat Jeong Jaemin dan Jeong Jeno tidak tega dan berharap bahwa mereka bisa menyampaikan hal ini dengan cara yang lain, atau tidak menyampaikan dan memberitahu sama sekali. Karena... yah... beginilah reaksinya. Seperti yg diduga.

Kedua Alpha kembar ini saling melirik dan saling memberi semangat pada satu sama lain, juga merasakan sentuhan hangat pada pundak mereka atas sentuhan yang diberikan Jisung pada mereka. And it works, menambah sedikit kekuatan mereka dan juga sedikit menaikkan beban di pundak masing-masing.

"Tidak, kalian pasti berbohong— atau kalian memainkan prank kepadaku! Ya, ya! Pasti begitu kan, ini adalah—"

"We're very sorry, Mr. Nakamoto, but—"

"No, shut the fuck up, you're lying!"

Brak!

Ditambah dengan gebrakan pada meja tak bersalah di depan mereka. Jeong Jaemin mati-matian menahan dirinya untuk tidak berteriak dan menerkam pria Jepang di hadapannya tersebut. Ia sudah berjanji pada saudaranya untuk tidak bertindak gegabah, dan hal ini harus disampaikan dengan penuh rasa sabar, karena jelas, fakta terkini jelas-jelas sangat berbeda dari apa yang mereka tahu selama ini. Terlebih untuk Nakamoto Yuta, yang notabene adalah suami dari Dong Sicheng sendiri.

Wajah Nakamoto sudah sangat merah, entah menahan marah, kesal, atau perasaan lain yang campur aduk di dalam hatinya. Ketiga remaja di depan Nakamoto Yuta mampu menangkap dan menghitung napasnya yang memburu dan terputus-putus, tanda ia panik.

"Kalian— kalian harus pergi dari sini sekarang! Pergi dari rumahku dan bawa pergi omong kosong itu dari sini!" Teriak Yuta tiba-tiba, dan ia bangkit.

Juga seperti yang telah dikira oleh Jeong Jeno. Karena bagaimana pun Jeno akan bereaksi yang sama jika ada beberapa remaja mengatakan bahwa suamimu adalah villain tersembunyi yang sesungguhnya. Suami yang telah hidup bersamamu dari waktu yang sangat lama, dan kau ketahui luar dan dalamnya.

Or so he thought.

Tentu saja reaksi orang normal pada umumnya akan membantah, marah, dan mencaci maki. Siapapun tak ingin keluarga terdekat mereka dituduh sesuatu yang buruk, terlebih ini menyangkut hidup dan mati putra bungsu mereka sendiri. Dan juga tentang runtuhnya dunia, tentu saja. Meskipun terdengar klise, namun faktanya memang mengarahkan kesana. Menguasai dunia.

Yah, kecuali Dong Sicheng melakukan huru hara ini untuk alasan lain yang tak mereka ketahui.

Ketiga remaja tersebut tak bergerak sedikit pun tatkala sudah beberapa kali Yuta berteriak dan mengusir mereka dari rumahnya. Mereka seperti terdiam membatu, dan seolah perkataan Yuta hanyalah angin lalu yang menembus dari telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.

Sampai Yuta menggapai kursi dan melemparkan kursi ke lantai, membuat kursi kayu tersebut hancur berkeping-keping.

Geraman rendah itu menghentak Yuta dari amarah yang meliputinya. Geraman milik Jeno.

"Mr. Nakamoto, please, kami tidak mencoba untuk menghasut anda untuk membenci suami anda atau apa, namun kami hanya ingin memberitahu fakta sebenarnya dari semua... semua kekacauan ini. Dan fakta bahwa Renjun kemungkinan ada bersama suami anda, kami ingin segera menemukan Renjun dan memastikan Renjun baik-baik saja," Jeno berkata dengan tegas, tenang, tanpa ada rasa takut sedikit pun. Benar-benar seperti seorang Alpha.

Yuta memicingkan matanya. "Dan bagaimana aku tahu kalian tidak berbohong, huh? Bagaimana aku tahu bahwa Sicheng-lah penjahatnya dan bukan kalian?!" Tunjuk Yuta pada Jeno, Jaemin dan Jisung dengan gertakan gigi.

CANINESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang