Renjun berjalang beriringan dengan Jaemin dan Yangyang, beberapa langkah di belakang Jeno dan Donghyuck. Bagaimana Jeno dan Donghyuck bisa dalam keadaan seperti itu? Jawabannya adalah Yangyang.
Memang dasar begundal si Yangyang itu.
Awalnya, mereka berdiskusi untuk memutuskan siapa yg jadi ketua kelompok. Dan tentu saja kandidatnya adalah Jung bersaudara.
("Kenapa salah satu dari kalian bertiga tidak mengajukan diri?" Jaemin bertanya. "Malas saja," jawaban singkat Renjun. "Jadi ketua perlu tanggung jawab," jawab Yangyang. Dan akhirnya Donghyuck, "baiklah, aku mengajukan diri." Tidak lupa memberi tatapan tajam kepada dua sahabatnya.)
Dan setelah sekian lama mereka berdiskusi—hanya sepuluh menit, sih—akhirnya mereka sepakat bahwa ketua kelompok mereka adalah Jeno. Dan asistennya adalah Jaemin—awalnya. Lalu Jaemin mulai komplain bahwa bagaimana bisa dia menjadi asisten saudara kembarnya sendiri atau imej dan reputasinya akan buruk. Dan akhirnya Donghyuck menjadi asisten Jeno.
Dewan kesiswaan mengatur agar para siswa memasuki hutan secara perkelompok dan saat giliran mereka, Yangyang mendapat ide. "Bagaimana kalau Jeno dan Donghyuck berjalan duluan dan kami bertiga," Yangyang menunjuk dirinya, Renjun dan Jaemin, lalu melanjutkan," akan berjalan di belakang kalian."
"Kenapa kami harus berjalan duluan?" Alis Donghyuck menukik, sudah mencium aroma pengkhiantan dari sahabatnya—pun hatinya sudah 'boom-boom-boom-boom-boom' ketika dia memikirkan akan berjalan berdua saja dengan Jeno.
"Karena kalian adalah ketua dan asistennya, duh."
Yangyang menjawab santai dan seolah itu adalah hal paling wajar dan jelas di dunia. Donghyuck menganga dan akan berkomentar balik ketika Yangyang membuka suaranya lagi.
"Yah, kalau kau tidak mau ya sudah. Aku saja yg berjalan di depan bersama Renjun," bumbu Yangyang lalu mengangkat bahunya, tidak terkena efek tatapan setajam pisau Donghyuck.
"Kurasa Yangyang benar, Hyuckie. Karena kau dan Jeno adalah ketua dan asisten, jadi itu wajar jika kalian berjalan duluan," Renjun turut membantu dengan senyuman polos terukir di bibirnya.
Donghyuck akhirnya menggumam 'baiklah' dan berjalan bersama Jeno.
Dan disinilah mereka, sekitar dua puluh menit berlalu berjalan memasuki Central Park, di belakang kelompok yg lain.
"Aku kagum pada kalian berdua," ujar Jaemin memecahkan keheningan—tidak terlalu keras agar tidak terdengar Jeno dan Donghyuck, namun tidak terlalu pelan agar terdengar Renjun dan Yangyang.
"Aku tahu kalian sengaja melakukannya untuk Donghyuck," Jaemin menambahkan dengan senyum.
"Seseorang harus melakukannya," jawab Yangyang menatap kedua punggung Jeno dan Donghyuck di depan mereka. Renjun mengangguk setuju. "Kau juga, kan?" Renjun menyeringai.
"Hm?" Gumam Jaemin masih dengan senyum diwajahnya.
"Kau juga sengaja tidak mau menjadi asisten Jeno agar mereka bisa berjalan berdua?" Renjun dan Jaemin bertatapan sejenak lalu Jaemin nyengir. "Seperti kata kalian, seseorang harus melakukannya. Hanya Tuhan yg tahu bagaimana pengecutnya saudaraku dalam hal begini. Dia masih saja menyangkal. Dia fikir siapa yg di bohonginya," komentar Jaemin lalu menggeleng kepalanya.
"Sama saja dengan Donghyuck," Renjun mendengus.
"Welcome to the gang, bro," Yangyang kemudian menjulurkan kepalan tangannya dan di balas oleh Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANINES
FanficTeen Wolf AU. Or not really. -JAEMREN -NOHYUCK Update tiap......kapan ya👀