Telinga Jaemin dan Jeno meruncing ketika mendengar lolongan yg terdengar semakin menyakitkan tersebut. Keduanya tanpa ragu memacu keempat kaki berbulu mereka menembus hutan dan mencari kedua serigala lainnya mengikuti aroma mereka serta lolongan Jungwoo yg membelah langit malam.
Renjun dan Donghyuck berpandangan dan ikut berlari mengejar mereka namun kedua tungkai manusia mereka tak mampu menyamai langkah keempat cakar berbulu milik si kembar yg merupakan manusia serigala.
Fikiran si kembar hanya terfokus pada lolongan Jungwoo. Jelas, pria itu meminta tolong kepada siapa pun yg mampu mendengarnya. Dan pesan tersebut tersampaikan dengan kelas di kedua telinga si kembar yg bergerak. Jantung mereka berdegup dengan sangat kencang dan insting mereka mengatakan 'bahaya, sesuatu terjadi pada Jungwoo dan Hansol!', membuat keduanya sepakat untuk memacu keempat kaki mereka semakin cepat, meninggalkan kedua omega manusia di belakang mereka.
Mereka berbelok, menukik, lalu melompati ranting serta daun berduri di sekitar hutan Central Park. Sungguh, jika Jaemin tak dikejar waktu untuk melihat apa yg terjadi pada Hansol dan Jungwoo, Jaemin jelas akan berfikir bagaimana bisa Central Park yg merupakan sebuah taman menjadi hutan rimba yg sangat mistis juga dipenuhi oleh makhluk-makhluk yg berada di luar nalar manusia.
Lolongan kembali terdengar, dan lolongan tersebut tetap milik Jungwoo.
'Kenapa hanya Jungwoo? Dimana Hansol?' Suara Jeno terdengar di kepala Jaemin. Jaemin tak menjawab karena ia sendiri pun tak tahu jawabannya. Namun, sepanjang ia mengendus aroma di sekitar mereka, aroma Hansol tetaplah beradu bersama aroma Jungwoo, yg mengatakan bahwa mereka berpatroli bersama dan tidak berpencar. Mendadak Jaemin merasa dingin.
'Don't even think about it.' suara Jeno terdengar lagi, serta lirikan mata keemasannya terhadap Jaemin. Jaemin memilih untuk diam.
Di lompatan terakhir, mereka mampu mendengar dua detakan jantung yg memacu dengan aroma familiar milik Jungwoo dan Hansol. Namun, saat mereka melompati semak terakhir, mereka mendapati Jungwoo yg duduk bersimpuh dengan telinga mengatup sedih dengan di sebelahnya tubuh serigala Hansol.
Tergeletak tak berdaya.
Panik, si kembar segera bertransformasi menjadi wujud manusia mereka secara bersamaan(diikuti Jungwoo) kemudiam bergegas mendekati tubuh serigala berbulu coklat milik Hansol.
"Hyung, apa yg terjadi?" Jeno membuka suara dan berlutut di sebelah Hansol yg tak sadarkan diri. Jeno mendekatkan wajahnya ke moncong Hansol dan ia seketika mencium aroma yg membuat kepalanya seketika pusing. Ia mundur seketika, pandangannya memburam.
What the hell.
"Mistletoe," bisik Jungwoo, matanya awas menatap Hansol.
"Come again?" si kembar menjawab bersamaan. Jungwoo membasahi bibirnya dan menatap kepada dua serigala muda di depannya. "Mistletoe. Sebuah daun yg dipercayai oleh manusia membuat mereka harus berciuman di hari Natal jika daun tersebut di atas mereka," Jungwoo menjeda. "Tapi untuk manusia serigala, mistletoe adalah daun yg harus di hindari tergantung dosis dan efeknya. Jika efeknya sedikit, daun tersebut kemungkinan hanya akan membuatmu mabuk atau pusing. Namun jika dosisnya besar..." Si kembar menunggu dengan sabar.
"Maka mistletoe bisa membunuh satu manusia serigala," Jungwoo berdeham. "Dengan kata lain, wolfsbane."
Jeno dan Jaemin membelalak. Mistletoe? Daun bergerigi dengan beberapa buah merah cantik sebagai penghias adalah wolfsbane yg merupakan racun mematikan untuk manusia serigala? Heol.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANINES
FanfictionTeen Wolf AU. Or not really. -JAEMREN -NOHYUCK Update tiap......kapan ya👀