Another Day, Another Problem

831 173 22
                                    

#QOTD lebih suka pizza atau sushi?

🌟

Semakin banyak serangan mengakibatkan Codru yang semakin sedikit memiliki waktu. Sebagian besar ia habiskan untuk bepergian ke berbagai daerah. Hari ini pun ia habiskan di daerah utara sebelum mendatangi kawanan lain yang memintanya.

Sudah lama Codru tidak menjejakkan kakinya di tempat ini, bau yang menyengat langsung menusuk indra penciumannya begitu kakinya menjejaki rumah berukuran besar. Orang-orang yang berlalu-lalang membawa aroma yang tidak pernah disukainya.

Codru menahan napas, telinganya dapat mendengar Constin yang mendengkus saat ada yang melewati mereka. Sedangkan Abel terus mengatupkan mulutnya, kerutan dalam di dahinya saja yang menjadi penanda ketidaksukaannya pada perjalanan yang tiba-tiba ini. Seperti bukan hanya mereka yang tidak suka, tetapi juga tuan rumahnya yang tidak henti-hentinya melirik atau terang-terangan melihat mereka dengan sinis. "Kayak aku mau aja ada di sini," gerutu Abel.

"Codru." Kepalanya menoleh ke asal suara rendah dan dalam yang menyapa kedatangannya.

"Ada apa, Serghei? Hal apa yang membuatku harus mendatangi tempat ini?"

Serghei membalikkan tubuhnya, memberikan isyarat pada mereka untuk mengikutinya memasuki pintu yang berada di bagian kiri. Pria itu baru berbicara setelah pintu tertutup dan mereka berempat berada di ruangan yang sama.

"Ada vampir yang memasuki perbatasanku dan membunuh penjaga perbatasan," ucapnya dengan tenang. Tubuhnya yang besar melintasi mereka lalu duduk di belakang meja kerjanya.

"Apa kau menangkapnya?" Codru duduk di sofa, mengistirahatkan tubuhnya setelah perjalanan panjang, tetapi harus melakukan manuver alih-alih pulang. Informasi baru ini membuatnya semakin pusing.

"Mereka, Dru. Bukan hanya satu, ada empat vampir yang melewati daerah ini. Dan kami tidak dapat menangkap semuanya, hanya satu saat ia lengah ketika meminum darah penjaga perbatasan yang dibunuhnya." Serghei mengepalkan tangan, emosi bermain di kedua bola matanya. "Aku menginginkan mereka semua untuk mati, Dru. Jika tidak, kami tidak akan segan-segan untuk mengobrak-abrik seluruh daerah kawananmu hanya untuk mencari mereka bertiga."

Codru mengetatkan rahangnya, kawanan serigala yang menginvasi daerah-daerahnya jelas bukan berita yang bagus. "Apa vampir yang kau tangkap masih hidup?"

Serghei tertawa hingga suaranya serak, "Kau mengharapkan aku membiarkannya hidup setelah ia membunuh dan meminum darah salah seorang dari kawananku?"

"Kalau begitu apa ada dari kawananmu yang melihat mereka? Aku perlu tahu bagaimana wajahnya agar dapat mencari mereka, I will bring their head to you on silver platter."

* *

"Kawanan yang sama dengan yang menculik Gian?" Abel bertanya setelah ia selesai membaca ingatan penjaga perbatasan yang menatapnya dengan sengit. Ia hanya perlu anggukan kepala sebagai jawaban, karena meskipun sekilas, ia yakin kalau itu adalah orang yang sama. "Mereka hidup berpindah-pindah, Dru. Bagaimana kita bisa mencari mereka? Mereka bagai hilang ditelan bumi hingga melakukan aksi lainnya," lanjut Abel. Mereka memang sudah berupaya untuk mencari kawanan itu semenjak Gian diculik, tetapi hasilnya nihil.

"Bagaimana?" Serghei mendekatinya dan juga Abel. Dalam sekejap, Abel sudah mundur dan menjauh dari mereka berdua. "Kawanan yang sama dengan yang sedang aku incar. Mereka melewati perbatasan lain, tapi baru kali ini melakukan pembunuhan," jawabnya.

Constin tampak tidak puas, "Dan kau tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi mereka?"

"Bagaimana aku mengatasi mereka bukan urusanmu, Serghei," balasnya tajam. Namun, pria yang berada di hadapannya tidak mau mundur.

"Akan menjadi urusanku ketika bangsamu membunuh salah seorang dari kawananku, Codru. Urus mereka, atau aku akan dengan senang hati melewati kewenanganmu. Bagaimana caranya kau akan membawakan kepala mereka padaku kalau menangkapnya saja tidak bisa?" Serghei memberikan ultimatum padanya dan ia tahu itu bukan hanya bualan. Serghei pasti akan melakukannya dan tidak ada yang lebih buruk dari membiarkan makhluk lain untuk menyelesaikan masalahnya.

Egonya tersentil mendengar ucapan Serghei, tetapi Codru mencoba untuk tetap tenang. "Aku akan membawakan kepala mereka. Kita pulang, Bel. Constin, kau akan menyisir perbatasan Serghei untuk memastikan mereka tidak ada lagi di sana."

21/7/21

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 

 Thank you :) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumpelgeist [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang