#QOTD kamu tipe sumbu pendek atau sumbu panjang?
🌟
Codru menggenapi janjinya pada para janda Albescu. Ia membawakan pembunuhnya, meskipun dalam bentuk tidak bernyawa. Setidaknya mereka tidak perlu turun tangan untuk menghalau para anak manusia itu ketika sedang berduka. Ia tidak peduli dengan apa yang mereka lakukan pada mayat-mayat itu dan segera undur diri dari sana begitu ada kesempatan. "Kau harus membawakan aku pelaku utamanya, Codru. Jangan berpuas diri dengan memberikan padaku antek-antek ini. Atau kau tahu apa yang keluargaku bisa lakukan," ancam janda itu.
Kesabarannya habis tidak bersisa. Ia mendekati janda itu, berdiri dengan pongah di hadapannya. Sorot matanya tidak lagi dapat dikatakan ramah dan itu menyulut rasa takut dari Janda yang sedari tadi tidak berhenti berbicara buruk padanya. Satu tangannya kini sudah mencengkeram leher wanita itu. Ia tahu itu tidak akan membunuhnya, tetapi Codru perlu memberikan peringatan pada siapa pun yang menganggap dapat merendahkannya.
Suara yang terdengar sekarang hanyalah usaha dari wanita itu untuk lepas dari cengkeramannya. Tetapi, semakin ia mencobanya, Codru semakin mengetatkan cengkeraman itu dan mengangkat tubuhnya. Ia mendengar raungan dari anggota keluarga ini, tetapi Marius dan lainnya sudah lebih dulu melingkarinya dari setiap sisi. Memastikan tidak ada yang dapat mendekati Codru hingga ia selesai dengan apa yang ingin diutarakannya.
"Kau tahu apa yang bisa dan dapat aku lakukan pada keluarga ini. Jangan memancing amarahku, jika kau tidak mau abumu dan juga seluruh keluargamu yang berada di samping suami tercintamu itu sekarang. Tidak akan ada yang tersisa dari keluarga ini, karena aku akan menghancurkan segalanya," ucapnya dengan tegas. Setiap kata yang diucapkannya seperti hujaman pasak pada janda itu yang kini hanya dapat membuka mulutnya. Setelah selesai, ia pergi dari sana. Ia tidak mendengar lagi dari keluarga itu. Namun, ia tidak peduli.
**
Pintu yang terbuka tidak dihiraukan oleh Codru. Ia masih asyik mengawasi latihan. Ini merupakan bagian menyenangkan dari hari-harinya yang membosankan; bertarung. Sebelum ia harus kembali berurusan dengan dokumen untuk perusahaan-perusahaan yang dimilikinya. Ia belajar satu hal jika ingin memiliki kekuatan di dunia manusia; memiliki perusahaan yang bergerak di bidang strategis, tahu ke mana ia harus menggelontorkan dana agar segala urusan atau berita mengenai kaumnya dapat tersimpan dengan rapat dan tidak diketahui orang lain dan memegang kartu yang tepat agar dapat mempengaruhi keputusan pemerintahan.
Secara garis besar yang dibutuhkannya adalah uang yang banyak. Mau tidak mau ia harus bisa bersinergi dengan anak-anak manusia agar segalanya lebih mudah karena populasi mereka berkembang dengan pesat. Ia tahu tidak hanya kaumnya yang melakukan hal itu, makhluk-makhluk lain juga melakukannya baik secara terang-terangan atau tersembunyi.
"Codru," panggil suara yang sudah dikenalnya. Abel. Ia memberikan satu pukulan terakhir ke pemuda yang tengah bertarung dengannya hingga ia terjatuh dengan bunyi rahang menggertak yang nyaring di telinga semua orang.
"Dia sudah berada di apartemennya?" Codru memerintahkan beberapa orang membawa pemuda tadi untuk diobati. "Constin, lanjutkan latihannya," katanya pada pria yang berdiri di ujung ruangan, memperhatikan pertarungan dua pria lainnya. Ia memberikan anggukan kepala secara singkat sebagai jawaban. Bahu Constin yang terluka menjadi perhatiannya. Ia mengirim pria itu ke pak lain untuk perlindungan dan ia kembali dengan luka parah karena melindungi pak itu hingga bantuan lain datang.
Abel memutar bola matanya sebelum Codru membalikkan badan, seberapa lamanya pun mereka bersama ia tidak pernah mampu bersikap tidak sopan padanya secara terang-terangan seperti Marius. "Aku sudah memberikan apartemen sendiri untuknya sesuai dengan permintaanmu. Aku tidak tahu ia kaget atau tidak, karena perjanjian awalnya ia akan tinggal dengan orang lain, tetapi aku tidak peduli. Tidak ada orang lain di sana dan hanya satu kamar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpelgeist [FIN]
FantasyDaftar Pendek Wattys 2021 [PART LENGKAP] May contain violence. Tumbuh di keluarga yang sangat percaya takhayul membuat Gian tidak pernah percaya pada makhluk tak kasat mata. Baginya, hal-hal seperti itu ditujukan untuk menakutinya, yang sayangnya...