Codru mengangkatnya seperti kapas. Tidak ada tanda keberatan atau pun kesusahan. Dadanya yang dingin tersentuh oleh punggung tangannya yang tidak tertutup baju hingga ia berjengit. Untung saja ia memakai lengan juga celana panjang. Langkah pria itu tidak terdengar di telinganya. Sangat halus tetapi cepat, juga anggun. Membuatnya bertanya-tanya bagaimana pria itu melakukannya. Kemudian ia teringat. Mereka adalah makhluk yang berbeda dan tidak mungkin ia dapat bersaing dengan keanggunan pria itu.
Mereka tiba di kamarnya. Codru meletakkannya di ranjang dengan hati-hati agar kakinya tidak bertumpu ke lantai. "Nanti aku akan menghubungi dokter supaya datang ke sini pagi-pagi. Coba tidur saja, okay?" pria itu mengangkat kakinya lalu diletakkan di ranjang. "Kita juga akan kedatangan beberapa orang minggu depan. Karena kau tidak mungkin turun meskipun aku bilang untuk istirahat, kau bisa turun kalau kau mau. Asalkan mengikuti aturan yang aku tetapkan," sambungnya.
Gian mengerang. "Aturan apa lagi?"
"Jangan menatap mata para Shtriga atau Shtrigu." Air muka Codru berubah menjadi serius.
"Tolong gunakan bahasa manusia, aku benar-benar tidak tahu apa itu yang kau sebutkan. Hantu kita berbeda karena beda benua, ingat?" Gian memutar bola matanya. Ia baru saja hidup di sini, bagaimana ia bisa tahu jenis makhluk apa saja yang ada? Mungkin ia harus melakukan sensus suatu saat nanti.
"Shtriga tidak memiliki wajah yang dapat dikatakan cantik. Ia bisa melihat ke dalam dirimu jika kau ketakutan dan makanannya adalah spiritus vitae. Your breath of life. Life force. Dan karena hanya kau satu-satunya orang dengan life force di sini, maka kau benar-benar harus berhati-hati di sekitarnya," terangnya.
Gian mengangkat tangannya. Meminta pria itu untuk berhenti. "Sebentar-sebentar, jadi ada berapa banyak makhluk halus di dunia kalian sih? Aku tidak pernah dengar Shtriga."
"Kau mungkin pernah dengar mengenai penyihir?" tanyanya dan Gian memberikan anggukan kepala. "Nah, itu dia. Untuk para manusia serigala, mereka akan datang dalam wujud manusia. Yang perlu kau perhatikan hanyalah jangan mendekati mereka. Hubungan kami tidak dapat dikatakan baik." Codru mengedikkan bahunya. Gian ingat mengenai Petre dan bagaimana Dacian yang selalu terlihat lemah lembut memanggil mereka anjing. Pasti ada sesuatu yang membuatnya demikian.
"Segitu saja kan? Penyihir dan manusia serigala?"
"Nope, akan ada beberapa makhluk lain yang datang. Dan mereka tidak hidup seperti bayanganmu, Little One. Jadi, kau harus berhati-hati." Cara pria itu memperingatkannya membuat Gian meneguk air liurnya dengan kasar. Ia menganggukkan kepala. Tangannya menutup mulut ketika terbuka lebar. Matanya sudah sangat lelah dan perlu untuk ditutup.
"Aku akan mengeluarkan Petre dari ruang bawah tanah. Kau harus memakai pakaian yang tertutup, karena bocah itu tidak diberi makan beberapa hari terakhir. Dan tolong, jangan membantah ucapanku nanti. Membuat mereka tahu kau adalah pembangkang merupakan hal terakhir yang aku inginkan. Hal itu akan dimanfaatkan oleh banyak orang. Kau tidak bisa menunjukkan sedikit pun kelemahan jika berada di puncak piramida, Little One. Mereka akan menggunakan berbagai macam cara untuk memanipulasinya."
Lagi-lagi Gian menganggukkan kepala. Penjelasan pria itu membuatnya sedikit mengerti. Terutama bagian dia akan diincar oleh orang-orang yang berniat membunuh Codru. Ia masih ingin hidup dan bertemu keluarganya.
"Bagus, sekarang coba tidur meskipun kakimu nyeri. Selamat malam, Little One."
Gian menguap dengan lebar sekali lagi lalu menggumamkan sesuatu yang menurutnya selamat malam kemudian menutup mata.
17/3/21
Revisi 28/7/21
Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpelgeist [FIN]
FantasyDaftar Pendek Wattys 2021 [PART LENGKAP] May contain violence. Tumbuh di keluarga yang sangat percaya takhayul membuat Gian tidak pernah percaya pada makhluk tak kasat mata. Baginya, hal-hal seperti itu ditujukan untuk menakutinya, yang sayangnya...