#QOTD hotel atau kemping?
🌟
Gian bergidik ngeri kala melihat bola mata Codru berubah menjadi merah meski hanya sepersekian detik saja. Kakinya secara tidak sadar mundur secara perlahan yang dihadiahi tawa kecil pria itu. "Ayolah, kau tahu aku tidak mungkin melukaimu. Kau pikir untuk apa aku berdiri di sini?" ujar Codru, tangannya menepuk pada pembatas yang ia sendiri.
Gian meremas bajunya lagi, "Berapa lama Petre akan dikurung?" tanyanya.
"Tergantung mereka berperilaku bagaimana." Pria itu mengangkat bahunya sedikit. Ia tampak tidak peduli sama sekali, tapi Gian tahu pria itu memikirkan hal ini matang-matang. Dari jawaban Codru, Gian hanya dapat menyimpulkan Petre akan berada di sana untuk waktu yang lama.
"Kenapa kau tidak membunuhnya saat pertama kali ia menyerang manusia? Itu melanggar perjanjian kalian, bukan?"
Codru menyilangkan tangannya di dada, alisnya berkerut memandang Gian yang kini memainkan senyum meremehkan untuk pria itu. "Ini bukan seperti yang kau pikirkan," ujarnya.
Kali ini, gantian Gian yang tertawa pelan. "Ternyata kalian memiliki perasaan juga." Ia cukup yakin Codru tidak semengerikan yang diceritakan Marius atau pun yang dikatakannya sendiri. Buktinya, pria itu tidak membunuh Petre saat pertama kali ia melanggar perjanjian antar makhluk. Dan mengorbankan sesuatu saat ia melanggar kedua kalinya. Well, baginya, setidaknya itu menunjukkan welas asih.
Dengusan Codru terdengar nyaring sebelum ia membalas ejekannya. "Kami berbeda dengan kalian para manusia yang mengagungkan perasaan cinta. Berapa banyak dari kalian yang membunuh satu sama lain dengan alasan cinta? Menganggungkan hal yang membuat kalian melakukan hal yang menurut kalian jahat." Codru memberikan tanda kutip di kata jahat dengan kedua tangannya. "Ini dinamakan strategi. Membunuh orang kepercayaan justru menambah musuh. Membuat mereka berhutang budi padamu akan membuat mereka lemah. Kau hanya perlu meremukkan mereka sekali saja agar dapat membuat mereka menjadi serpihan." Codru mencengkeram tangan kanannya dengan erat hingga Gian dapat melihat urat nadinya mencuat dan tangan pria itu gemetar. "Begitu," tutupnya dengan senyuman culas.
Gian meneguk air liurnya dengan kasar melihat pemandangan itu. Ia memundurkan langkahnya sekali lagi. "Tapi, mereka tidak melukaiku."
"Ini bukan hanya perkara mereka melukaimu atau tidak, Little One. Ini mengenai kesetiaan mereka saat tahu benar kelemahanku berjalan dengan bebas dan seorang pemberontak kecil. Kau berjalan dengan target di punggungmu sekarang ini, tanpa perlindungan dari orang-orang yang dapat kupercaya, mereka dapat dengan mudah membunuhmu. Tujuan mereka jelas untuk membinasakanku dan berniat menggantikanku. Memangnya apa lagi yang orang inginkan darimu jika tidak untuk itu?"
Gian terdiam. Suatu kesadaran menyentaknya. Selama ini bagian terakhir dari kalimat Codru tidak pernah benar-benar dipikirkannya. Jika dirinya tidak dijadikan perjanjian oleh leluhurnya, mungkin saja ia akan mati saat pertama kali membangkang. Satu-satunya yang mencegah pria itu tidak melukainya adalah fakta bahwa membunuhnya sama saja dengan bunuh diri.
Sekali lagi, Gian mengambil langkah mundur. "Lalu apa yang akan kau lakukan dengan Petre?" tanyanya lagi.
"Kau sangat tertarik dengan hal ini ya?" alis pria itu terangkat sebelah. "Ia akan berada di sana untuk waktu yang lama. Kau tahu, untuk berperang kau harus mempelajari strategi mereka. Jika mereka menyerang dari berbagai arah, maka hanya ada satu kemungkinan; mereka juga lemah di berbagai sisi. Aku hanya perlu mengulur waktu untuk mengetahui kelemahan mereka dan memutus semua rantainya bersamaan sebelum mencari siapa yang menjadi puppeteer-nya."
"Bukan Horia?"
Lagi-lagi pria itu mendengkus, "Dia terlalu lemah untuk menjadi puppeteer. Lagi pula, sudah kukatakan sebelumnya kalau kau tidak perlu memusingkan dia karena Horia sudah mati. Semua orang yang mengincarmu paham betul bahwa mereka tidak akan bisa menghadapiku. Kau tahu bagaimana aku bisa mendapatkan posisi ini?" Gian ragu-ragu menggelengkan kepala meskipun ada bayangan mengerikan di kepalanya. "Aku membumihanguskan pria yang menempati posisi ini sebelumnya."
12/3/21
Revisi 27/7/21
Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumpelgeist [FIN]
FantasyDaftar Pendek Wattys 2021 [PART LENGKAP] May contain violence. Tumbuh di keluarga yang sangat percaya takhayul membuat Gian tidak pernah percaya pada makhluk tak kasat mata. Baginya, hal-hal seperti itu ditujukan untuk menakutinya, yang sayangnya...