Gelato!

621 139 20
                                    

#QOTD lebih suka sayur atau buah?

🌟

Makan gelato di tengah cuaca yang semakin dingin ternyata bukan pilihan yang buruk. Ucapan ibunya mengenai bagaimana makan es krim di cuaca dingin dapat membuat batuk, sudah ia buang jauh-jauh. Rasa dingin yang menyapa lidahnya tidak sebanding dengan rasa dingin yang menyapa kulit wajahnya. Ia bergidik kegirangan saat lidahnya kembali merasakan rum raisin, sudah lama sekali ia tidak memakan gelato.

"Seenak itu, ya?" Constin bertanya dengan kekehan. Memerhatikan ekspresinya yang tidak berhenti memberikan senyum lebar.

"Bukan enaknya, tapi lebih karena sudah lama gak makan ini. Sorbetnya enak?"

Constin mengulurkan cone yang dipegangnya pada Gian. "Mau coba?"

Gian menggeleng, "Gak deh. Aku bisa coba lain kali setelah pulang kuliah. Aku belum benar-benar keliling daerah kampus, terutama setelah Marius yang mengantar dan menjemputku," kesahnya.

"Marius mempunyai banyak urusan di kastil, terutama semenjak Codru lebih banyak keluar. Sebagai tangan kanannya, otomatis Marius kelimpahan banyak pekerjaan--"

"Dan babysitting anak manusia jelas menambah bebannya," imbuh Gian cepat. Matanya kini menikmati pemandangan yang sudah jarang dilihatnya. "Apa kau tahu, di negaraku ada gelato dengan rasa cabai hijau?" katanya ketika teringat perjalanannya ke Bali.

Dahi Constin membentuk alur sedangkan matanya menatapnya ngeri. "Siapa yang membuat ide mengerikan itu?"

Gian tertawa, "Ada. Kau harus mencobanya jika datang ke sana suatu saat nanti."

Buru-buru Constin menggelengkan kepalanya, "Tidak, terima kasih. Aku cukup puas dengan rasa yang pernah kucoba. Kalian para manusia suka sekali bereksperimen."

Taman di kota ini penuh dengan orang tua dan anak mereka, entah masih kecil atau sudah remaja, di sore hari. Tidak peduli hari kerja atau pun akhir pekan. Pemandangan ini jarang dilihatnya di Indonesia, pukul tiga atau empat sore biasanya para orang tua akan sibuk di kantor. Menghabiskan waktu di depan komputer dan pulang malam dengan kondisi terlalu lelah untuk sekedar bermain dengan anaknya. Tidak banyak yang mendapatkan privilese untuk dapat menikmati waktu bersama keluarga di hari kerja.

Suara anak-anak yang saling kejar, atau bel sepeda yang berdenting di sana-sini membuatnya merasa iri. Terutama akhir-akhir ini ia jarang menghubungi keluarganya dengan alasan sibuk kuliah. Hanya bertukar pesan dan foto untuk mengabari.

"Mereka memiliki tanggung jawab Yang besar, Gian. Dan semakin besar tanggung jawab yang mereka emban, semakin dikit waktu yang dapat mereka habiskan untuk diri mereka sendiri. Lagi pula, selama aku antar-jemput, kau bisa mengajakku ke mana pun." Constin menyenggol pundaknya dengan siku pria itu.

"Ya, aku bahkan tidak tahu ada kedai gelato yang enak di dekat kampus jika bukan karena kau."

"Kau lapar? Kita bisa mencari camilan di dekat sini. Ada beberapa kedai kopi yang aku tahu enak menurut anak manusia dan dapat kita kunjungi untuk beberapa hari ke depan." Gagasan itu terdengar menarik di telinga Gian. Pasalnya, ia belum sempat café hopping karena sibuk menabung. Namun, semenjak tinggal di kastil Codru, uangnya nyaris tidak tersentuh. Ia bisa jajan sedikit-sedikit dan masih dapat mengirimkan uang ke ibunya.

"Apa kau tidak perlu izin ke Marius? Karena kalau dia tahu kita tidak langsung pulang, kita akan mendengar repetan hingga pagi."

Mata Constin bergerak ke arah kiri, bibirnya menipis ketika ia sibuk berpikir. "Tidak. Kita bisa mengatakan kebohongan nanti. Misalnya kau perlu mengerjakan tugas atau mobil yang rusak. Lagi pula hanya beberapa hari saja kau bisa menikmati kebebasan sebelum terkurung di kastil lagi."

"Okay! Kita makan sekarang!" ujarnya bersemangat.

27/7/21

Jangan lupa vote, komen dan follow akun WP ini + IG @akudadodado yaaw. Thank you :) 

 Thank you :) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumpelgeist [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang