Duke Cresius

6.7K 1K 18
                                    

Tahun 463 merupakan kesialan bagi Blair. Pemuda berusia dua puluh tiga tahun itu baru saja kehilangan istri yang sangat dicintainya meninggalkan dua orang putra. Dia kacau dengan keadaan, mengabaikan tugas seorang duke dan menyerahkannya kepada orang yang sangat dia percayai untuk sementara. Ia menjelajahi berbagai negeri hanya dalam beberapa bulan untuk mencari dokter sakti yang bisa menyembuhkan istrinya. Namun, itu tidak bisa ditemukan karena duke salah. Duke sudah salah dan dia gila.

Tidak ada satupun di dunia ini yang bisa menghidupkan orang mati!

Saat itu dia putus asa. Berlaku kejam pada siapa saja yang tidak disukainya.

Setengah tahun kemudian, ia putus asa dan memilih untuk pulang ke negerinya. Kerajaan tempat pernikahan sakral antara dia dan istrinya dahulu. Tempat anak-anaknya berada. Tanah kelahiran dirinya.

Di perjalanan pulang, duke betarung dengan beberapa Fenrir dewasa menyebabkan tangan dan kakinya terluka. Energi sihirnya tinggal satu perempat jadi, dia memutuskan untuk istirahat sebentar. Kakinya melangkah saat melihat gua dari kejauhan. Disamping gua itu ada sebuah prasasti dengan tulisan rumit.

Dia duduk di depan gua, hari masih siang. Dengan gemetar ia melihat prasasti yang menyilaukan mata seperti ada kekuatan yang menarik perhatiannya.

Blair tertatih, penasaran dengan sesuatu. Tangannya yang berlumuran darah menyentuh bagian atas prasasti . Lintasan kejutan berkilat di matanya saat melihat buku bersampul ungu di bawah. Lagi-lagi Blair penasaran. Tangannya mengambil catatan tipis itu. Ia membuka lembar demi lembar buku tipis yang hanya berisi beberapa lembar halaman di tangannya.

Di sana tertera penjelasan membangkitkan manusia yang sudah mati dan tata caranya. Mata Blair berkobar api semangat. Dalam hatinya bersumpah akan mencari seseorang dengan netra biru itu.

Tangan duke mengusap wajah. Ingatan sepuluh tahun lalu melintas di pikirannya.

Saat ksatria bayangannya berkata ia menemukan seseorang bernetra biru di sebuah gang, duke langsung senang dan bergegas membawanya untuk dikorbankan. Ia berpikir mungkin ini adalah anugerah untuknya. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa bertemu istrinya kembali. Tapi, saat seseorang itu adalah anak kecil ia sedikit kecewa. Dalam buku itu tercatat bahwa korban harus berusia delapan belas tahun, tapi anak itu baru saja berusia empat atau lima tahun.

Ia berpikir bahwa tuhan memintanya untuk bertahan sebentar lagi. Duke akan sabar menunggu sampai gadis itu berusia delapan belas tahun. Tanpa pikir panjang, ia membawa gadis di depannya.

"Ayo ikut denganku." Itu adalah kalimat yang dikatakannya. Itu juga merupakan kalimat yang membuka harapan besar bagi si gadis kecil. Duke memakai seragam khas bangsawan membuat anak itu berbinar karena mendapati seseorang yang akan menjamin kehidupannya.

Duke hanya ingin membawanya untuk dijadikan korban. Saat dirinya pulang kerumah membawa seorang gadis kecil, kedua anaknya yang masih belia menolak dengan amarah memuncak. Dari sepuluh tahun yang lalu, mereka memang tidak mempunyai hubungan yang baik, tapi tidak juga memiliki hubungan buruk. Hanya sebatas ayah dan anak bukan hubungan 'ayah dan anak' yang sesungguhnya.

Pria itu menjelaskan pada kedua anaknya bahwa gadis itu akan membuat ibu mereka kembali. Kedua pria kecil yang tidak lain adalah Gyren dan Avien hanya mengangguk senang, tapi mereka berkata kepada sang duke bahwa keduanya tidak akan bersikap baik kepada gadis itu. Duke mengiyakan tanpa berbincang lebih lanjut.

Alhasil mereka berdua selalu menindas gadis kecil itu dan duke tidak peduli sama sekali.

Tapi....

Akhir-akhir ini gadis kotor itu menarik perhatiannya. Gadis itu mulai menarik dimatanya karena kelakuan Ariana yang berubah. Duke dan kedua putranya sudah biasa hidup masing-masing tanpa ada yang mengungkapkan rasa sayang. Tapi, sejak gadis kecil itu datang semuanya berubah seolah Ariana hanya akan menumpahkan semua rasa suka dan kasih sayangnya kepada ketiga iblis itu.

worthless daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang