Gadis kecil yang tangguh

4.4K 750 13
                                    

"Nona, anda benar-benar ingin pergi ke sana? Bukankah itu berbahaya? Saya dengar ksatria di pasukan itu sangat sombong dan arogan. Bagaimana jika mereka berkata yang tidak-tidak. Apalagi selama ini, mereka tidak pernah bertemu dengan anda." Wanita berusia dua puluhan itu terdengar panik. Mencoba menghentikan tingkah konyol gadis di depannya.

Sepanjang jalan Ariana berjalan santai sambil mendengarkan ocehan Lina yang sudah seperti burung berkicau.

"Lagipula mereka sangat anti dengan anak kecil. Saya mohon nona~ mereka itu jahat."

Ariana berhenti. Memandang pelayannya dengan senyum tipis.

"Aku mengerti. Tapi itu tujuanku. Pasukan itulah yang paling kuat, mendominasi, misterius, dan... arogan, tentu saja. Sementara tidak ada duke, aku akan berbuat sesuka hati dan mencoba mengasah kemampuan pedang milikku."

Seolah berbicara lewat telepati, Lina bisa melihat kesungguhan dalam manik majikannya. Wanita itu tersenyum tanpa daya. Ariana kembali berjalan diikuti dengan Lina yang membawa sekotak makanan manis dan minuman.

Sesuai dugaan. Di jam seperti ini mereka sedang berkumpul. Sepertinya sedang istirahat.

"Halo."

Suara kecil yang mendominasi di seluruh penjuru. Ariana berucap malu-malu dengan senyum tetap terpatri di wajahnya. Seluruh perhatian mata tertuju pada seorang gadis pendek, mungil nan imut di sana.

"..."

"Bolehkah aku bergabung?" Bibir Ariana masih berkembang sempurna.

"Wow~ Lihat. Ada ulat kecil dari mana ini?" Seorang ksatria di barisan depan membuka mulutnya kasar. Ariana memandang dengan sangsi sebentar sebelum kembali mengulum senyum.

"Ariana Mois Cresius, putri ayah Blair mengunjungi anda sekalian." katanya.

Para ksatria di sana tertawa dengan pongah, "Hei, nak! Pft... lihat dirimu sendiri. Tidak ada yang menyandang gelar Cresius kecuali dia memiliki kemampuan yang setara dengan duke." Ksatria lain membuang wajah sambil mendecih. Walaupun mereka tahu tuannya mengadopsi seorang gadis kecil tiga tahun lalu, tapi tidak disangka anak itu akan sekecil dan terlihat lemah seperti ini... benar-benar diluar dugaan.

Ariana tahu, hanya orang-orang diluar  manusia yang bisa menerima nama Cresius karena mereka itu monster
"Paman..." Dia menunjuk salah satu ksatria yang tadi berbicara. "Ayo kita duel."

Kesiur angin mulai terdengar. Lapangan menjadi hening, telinga mereka berdengung. "Hoho, sepertinya aku salah dengar. Ulat ini ingin berduel denganku?"

Orang lain tercengang sedangkan gadis dengan surai merah muda itu mengangguk mantap. "Tentu tidak. Aku menyandang nama Cresius karena memenuhi kualifikasi. Tapi, kau tidak percaya~ maka dari itu ayo kita duel."

Kelopak gadis itu turun. Tangannya terangkap ke depan sambil digoyangkan,  rambutnya melambai tersapu angin. Bibir mungil itu mulai melengkung ke bawah bersamaan dengan pipi merah mudanya. Mata mereka berkedut. Para ksatria itu menatap tidak percaya, apakah anak duke seimut itu?

Dua orang radius dua belas meter dari sana menemukan sesuatu yang diluar dugaan. Gadis kecil itu sedang apa di sana? Mereka hanya mendengar olokan para ksatria itu.

Pria bersurai merah itu melihat Ariana menunduk. Dimatanya, Ariana seperti sedang manahan tangis. Sial apa yang mereka lakukan pada putri kecilnya?

Duke hendak melangkah, tapi itu dicegah oleh Rafier. Awalnya mereka ingin pergi ke kamar gadis itu untuk memberi tau jika ayahnya sudah pulang. Tidak diduga, ditengah jalan mereka akan disuguhkan dengan hal seperti ini.

worthless daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang