Ariana Vs Hofmeister

3.1K 484 40
                                    

Blazzh....

Crash...

Suara yang silih berganti memekakkan telinga. Hofmeister berteriak kencang karena menurutnya sangat menyenangkan melihat mereka bertiga bertarung kepayahan.

Dari kondisi itu, keadaan duke paling memprihatinkan. Tubuhnya lebam dengan tangan kiri yang penuh darah. Tangan kanannya sudah tidak ada. Kemeja dan jas yang dia kenakan sepenuhnya terlepas tergerus oleh gelombang sihir.

Energinya terkuras habis. Duke tidak bisa berdiri dan terus duduk, menatap pertarungan di depannya tanpa daya.

Countes juga tak beda jauh. Darah terus mengalir dari mulutnya. Kepalanya berputar secara konstan, leher jenjang itu tersayat benda tajam beberapa kali. Walaupun tidak dalam, cukup untuk membuat countes merasakan perih yang luar biasa. Parastesia mulai menyerang kakinya karena terhimpin sesuatu yang berat.

Ariana terus menyerang mengabaikan itu semua. Nafasnya tersengal karena lelah. Setidaknya, dia hanya mimisan karena terkena tinju dari pria itu.

"Bagus juga staminamu, bocah sialan. Rasanya membosankan jika seperti ini, kalau begitu mari kita selesaikan dengan cepat."

Hofmeister mengangkat tangan di udara. Sebuah lingkaran penuh energi sihir mengambang di atasnya.

"Manipulation."

Benda besar itu berubah menjadi ledakan kecil setelah Ariana meniupnya dalam jarak beberapa sentimeter. "Oho, jadi kau adalah penyihir amethys?" Hofmeister terkejut, tapi dia menyeringai. "Yah, mungkin ini lebih seru."

Ariana berlari lagi kali ini. Sihir controlling milik Hofmeister akan bekerja dalam radius tertentu. Untuk menghindari tubuhnya di kendalikan sembarangan, Ariana menyerang dengan jarak dekat.

"Water freeze. Gable!"

Zlash...

Ariana terpental karena sihir pelindung yang Hofmeister buat. Dia maju untuk menyerang lagi, "Pise condemnation."

Gadis itu mengeluh. Serangan sihir nya sama sekali tidak berguna. "Weapon manipulation."

Ariana menggenggam tongkat kecil dari sihirnya. Aura yang dia keluarkan sedikit demi sedikit menyelimuti tongkat itu.

"Aku sedikit terkejut. Ternyata bocah sialan sepertimu bisa mahir juga dalam menggunakan aura."

"Kurangi perkataan tidak bergunamu itu, tuan Hofmeister yang terhormat." Ariana berguling ke sisi kanan, melemparkan tongkat kecil dan tajam itu dengan cepat. "Aku pernah menemui orang yang sama sepertimu, dan besoknya dia tidak bernyawa." Gadis itu tersenyum, serangannya berhasil. Walaupun sedikit, setidaknya itu melukai pipi Hofmeister.

Pria di sana mengerang dan terbang beberapa kaki diatas tanah. Dia menyerang dengan bertubi-tubi. Ariana menghindar, beberapa kali melakukan backflip. Lingkaran sihir kecil juga bermunculan dari depannya. Ariana menyesal karena telah memancing emosi Hofmeister.

Boom...

"Arghhh!"

Gadis itu terlempar beberapa meter. Dia bangun dan memejamkan mata, "Levin, hit and run!"

Pertarungan mereka mulai intens. Beberapa kali, Hofmeister terjatuh dan sering kali Ariana terlempar.

Countes memperhatikan mereka dari kejauhan. Dia menyesal karena beberapa saat lalu tak sadarkan diri. Seluruh tubuhnya tidak bisa digerakkan. Energi sihir yang dia miliki tidak mau keluar, jika dia mencoba, organ dalamnya seperti diremukkan secara bersamaan. Berkali-kali dia mencoba dan berakhir memuntahkan darah pekat.

worthless daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang