Disturber

3.2K 567 8
                                    

Pesta masih belum selesai. Mulut penuh makanan milik seorang gadis kecil mengerucut. Ini menyiksa ketika Duke dan kedua copyannya berebut untuk menyuapi Ariana. Sekarang, pipinya menggembung membuat mata besar itu menyipit. Mereka terus saja beradu mulut membuat Ariana harus mengalah dan mengorbankan tiga suapan masuk langsung kedalam mulut kecilnya.

"Permisi, tuan duke." Rafier datang kemudian berbisik kepada duke Cresius. Setelahnya dia berbicara dengan ramah. "Selamat ulang tahun, nona Ariana."

Ariana tersenyum.

"Ah, ayah pergi keluar sebentar. Nikmatilah pestamu." katanya.

Anak itu memicing curiga, "Apa yang terjadi ayah?"

"Kasus kematian mendadak di bagian barat melonjak pesat. Di jantung para korban ada beberapa jejak sihir hitam, tuan duke akan pergi menyelidikinya." Alih-alih diam, Rafier berkata dengan serius. "Ayo duke, ini tidak bisa dibiarkan. Ada laporan yang kuterima beberapa saat lalu. Bendungan di bagian timur juga hampir jebol, seperti ada seseorang yang sengaja merusaknya."

Gadis itu merasakan dejavu. "Bendungan di kawasan wisata bunga..." katanya pelan.

Rafier terkejut, "Bagaimana anda tahu?"

Laporan itu baru datang sebelum pesta dimulai, Rafier sedang berbincang dengan baron Snelio dan mereka memberitahunya. Ini aneh ketika Ariana tahu tempat kejadian itu. Duke dan Rafier menatap gadis itu, menunggu jawaban. Ariana menggaruk kepalanya dan menggeleng.

"Apapun itu, Ayah! Cepat untuk menyuruh warga mengungsi. Itu tidak akan lama sampai bendungan sepenuhnya rusak dan melimpahkan airnya di pemukiman warga." Ariana menatap mereka dengan mata berkilat. Suaranya hampir tenggelam diantara alunan musik.

"Penduduk di wilayah itu cukup padat, tidak akan sempat untuk mengatasi masalah di bagian barat-- " Duke mengetukkan dagu sambil berpikir.

"Kerahkan ksatriamu!" katanya cepat dan melompat dari kursi tinggi. Kawasan wisata bunga memiliki penduduk padat, dan termasuk wilayah kekuasaan duke. Jika tidak ditindaki lebih cepat, air itu benar-benar menyerang ribuan warga di sana. Dan itu menjadi alasan beberapa oknum untuk menjatuhkan nama baik keluarga duke. Ariana tidak berpikir kejadian ini akan terulang di usianya yang kesembilan. Padahal, dulu terjadi saat dia berumur tujuh belas tahun.

Dan setelahnya, kekuasaan duke perlahan turun karena kejadian ini. Bahkan, saat Ariana dikorbankan untuk ditukar jiwanya, otoritas Blair menurun secara signifikan. Pemberontakkan terjadi diantara kaum bangsawan--

"Ariana?"

Gadis itu menggeleng keras karena mengingat sesuatu. "Tolong, lakukan apa yang kukatakan, Paman." Alih-alih menatap duke, Ariana memegang tangan Rafier dengan tatapan memohon.

"Selidiki seluruh tempat bagian barat terkait dengan kematian mendadak itu. Identifikasi korban apakah mempunyai penyakit atau tanda tertentu. Kemungkinan jejak ditemukan setelah identifikasi personal dilakukan," kata Ariana dengan tegas. Duke dan Rafier tertegun sebelum mengangguk. "Jika berkaitan dengan sihir hitam... apakah termasuk dengan clandestine magic?" tanyanya.

Lagi-lagi mereka berdua terkejut. Bukankah sihir itu sudah dimusnahkan? Maksudnya, segala buku, kitab dan gulungan tata belajar dan penggunaan sihir itu sudah dilenyapkan.

Gadis itu mengambil sesuatu dari balik ikatan rambutnya. Benda yang selalu dibawa kemanapun, simbol yang didapat dari seorang penyusup saat itu. "Aku menemukan ini saat bermain. Saat benda ini tertinggal, aku merasakan adanya jejak clandestine magic." pungkasnya. Ariana menemukan itu saat bertarung dengan Dhes di sayap timur, ingat?

Duke mengambilnya, mata emas itu membelalak dan mencengkram kuat benda di tangannya. Rafier menelan ludah, raut wajahnya terlihat serius.

"Hofmeister..." Countes Blion bergumam pelan. Ariana melompat di tempatnya. Sejak kapan wanita ini datang.

worthless daughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang