Pukul 20.00, seorang laki-laki tampak sedang menahan kesabarannya untuk tidak berubah menjadi amarah besar,dengan wajah penuh rasa frustasi tampak dia sedang menunggu sambungan telepon dari ponselnya. Ia benar-benar frustasi,berpikir apakah memang ia menjadi budak secara sukarela seperti saat ini atau apakah yang ia lakukan adalah hal ilmiah yang sejak dulu tanpa ia sadar sudah ia lakukan.
Ya,siapa lagi kalau bukan Alrescha si budak Ixora.
"Hallo,Al?".
Alrescha tampak menampilkan senyumnya meskipun Ixora tak dapat melihat hal itu."Rara sayang...".
"Iya,Al".
"Barang yang lo maksud tuh yang mana?". Tanya Alrescha,cowok itu celingukan ke kanan dan ke kiri tampak seperti orang bodoh karena sejak lima belas menit yang lalu ia terus-menerus memandangi rak didepannya."Gue bingung".
"Itu loh,Al. Yang ada sayapnya".
"Lah iya,sayapnya di sebelah mana. Yang mana?gak ada sayapnya!". Ujar Alrescha kesal beberapa detik ia langsung menoleh kearah kanan dan kiri dengan wajah tidak enak karena ditatap oleh banyak orang."Nanti beli sendiri saja ya,Ra. Nanti gue anterin deh".
"Masa haid-nya aku suruh stop sih,Al. Lagian kenapa dirumah kamu tuh gak ada pembalut buat--".
"Stop!stop!Iya,besok gue stok bejibun buat lo doang. Satu pabrik gue borong buat elo pokoknya". Ujar Alrescha,ia meringis kecil karena merasa ngeri. Bagaimana bisa ia tahu apa yang akan dipakai Ixora jika ia adalah seorang cowok dan ia tinggal sendiri dirumah,bagaimana bisa ia memiliki benda bersayap itu.
"Beneran,Al?buat apa?".
Mungkin setelah ini kepala Alrescha akan meledak meladeni kepolosan Ixora."Dah gue tutup,gue beliin semua macem biar lo bisa pilih sendiri. Bye!".
"Tap--".
Tuuuttttttt...
Alrescha memutus sambungannya secara sepihak,ia sudah malas dipandangi mbak-mbak kasir yang ada di ujung mini market itu dengan tatapan anehnya. Alrescha bukan lagi ingin melakukan hal aneh,ia hanya ingin membelikan pembalut untuk bocilnya itu.
"Perkara sayap doang,bisa kan ngomong terserah yang mana yang penting sama fungsinya!". Dumelnya sambil mengambil beberapa jenis pembalut dan ia masukkan ke keranjang. Alrescha menatap lekat benda-benda itu didalam keranjangnya,keputusannya untuk membeli satu pabrik untuk Ixora memang harus dibenarkan agar besok ia tidak disuruh bocil itu untuk membeli benda ini lagi.
Akhirnya Alrescha berjalan menuju kearah tempat kasir untuk membayar semua benda ini,tampak mbak-mbak kasir itu tersenyum tipis kearah Alrescha yang membuat cowok itu langsung menotice-nya.
"Kenapa senyum,mbak?". Tanya Alrescha,cowok itu berbicara sambil menarik satu bungkus permen strawberry didepannya untuk si bocil yang menyukai semua hal berbau strawberry itu.
"Oh gak kok mas,gak apa-apa". Sahut mbak kasir itu sambil masih terus menghitung barang yang dibeli Alrescha tetapi anehnya mbak kasir itu semakin tersenyum bahkan sampai menahan tawanya.
"Terus kenapa kok senyum-senyum?saya ganteng?". Tanya Alrescha dengan percaya dirinya,cowok itu tersenyum lebar menatap mbak kasir itu yang tampak tidak bisa lagi menahan tawanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278057557-288-k905057.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
Любовные романыMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...