31. Toxic Relationship

19 0 0
                                    

Pagi-pagi Ixora disambut oleh Alrescha yang datang dirumah untuk menjemputnya dan mereka langsung pergi menuju ke sekolah.

"Ra,sini!". Pekik Insky dari kejauhan.

Sesampainya disana,Alrescha melihat Ixora yang hendak menghambur kearah teman-temannya yang sedang asik duduk di tepi kolam ikan sambil asik bercanda tetapi Al langsung mencekal lengannya.

"Ra,Aku mau ngomong". Ujar Alrescha dengan ragu.

Ixora tersenyum lebar."Iya,Al. Mau ngomong apa?".

Alrescha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal,rasanya ia malah ragu untuk bertanya kepada Ixora setelah melihat raut wajah berbinar dari kekasihnya.

"Al? Mau ngomong apa?". Tanya Ixora,ia sedikit mengguncang lengan Alrescha.

"Oh enggak,cuma mau tanya tadi malam kamu kok gak bales chat dari aku?". Tanya Alrescha,cowok itu menatap Ixora yang tampak masih tersenyum dengan polosnya."Kamu juga cuma baca chat aku doang".

Ixora menaikkan salah satu alisnya lalu terkekeh pelan sambil bergelayut dilengan Alrescha."Aduh...,Rara lupa tadi malam buat balas chat Al,maaf ya,Al".

Alrescha menyipitkan matanya,tumben Ixora lupa untuk membalas chatnya biasanya tidak ada satu detik chatnya pasti sudah dibalas tetapi kali ini berbeda. Ia ragu tetapi sebisa mungkin Al harus percaya kepada Ixora,lagipula hanya Ixora yang ia punya saat ini.

"Maaf,Al". Ujar Ixora.

"Bukan masalah,sayang". Ujar Alrescha,ia mengusap pelan puncak rambut Ixora."ehm..,semalem kamu-".

"Oh iya. Xavier baik banget ya,Al. Dia gak berubah sama sekali". Ujar Ixora,wajahnya tampak berbinar mengingat moment yang terjadi semalam.

Alrescha terlihat tersenyum paksa,sangat kentara sekali bahwa Alrescha cemburu dengan kedekatan Ixora dan Xavier. Satu-satunya hal yang tidak bisa Alrescha kendalikan dari seorang Ixora Lynn adalah kedekatannya dengan sang musuh,Xavier. Al tidak bisa mencegah atau meminta Ixora untuk menjauhi Xavier karena yang ia tahu bahwa Xavier memiliki pengaruh besar dihidup Ixora,lagi-lagi Al tidak mampu untuk membuat Ixora sadar bahwa ia sangat cemburu.

"Ya sudah yuk,kita susul mereka". Ajak Alrescha menunjuk kearah teman-temannya.

Tetapi malah pandangannya jatuh kearah Melody yang berjalan menuju kedalam sekolah,gadis itu tersenyum manis sehingga hal itu membuat Alrescha salah tingkah. Jelas dipandangan Ixora bahwa ia melihat Al dan Melody saling pandang beberapa detik sebelum akhirnya Melody hilang karena masuk kedalam lobby. Entah apa yang terjadi,Ixora merasa mereka sedang main belakang,ia memandang Alrescha yang tampak tak bisa menutupi bahwa ia sedang gelisah.

"Ngomong-ngomong,kemarin Al ada urusan mendadak apa kok sampai Rara dipesenin taksi online?". Tanya Ixora,ia masih memandang lekat kekasihnya. Siapa tahu Al akan menjawab jujur dan pasti Ixora akan memakluminya.

"Hah?". Alrescha tampak terkejut mendengarnya,cowok itu juga berusaha untuk menghindari kontak mata dengan Ixora. Bagaimana Ixora tidak khawatir?."Oh itu,kemarin Papa minta aku buat urus masalah kantornya. Minta dibantuin gitu".

Ixora tak bergeming,ia tak menyangka jika Al akan berbohong. Kenapa Al mencoba untuk menutupi apa yang dilihatnya kemarin bahwa Al mengantar pulang Melody secara diam-diam,jadi Al memilih berbohong dan menutupi semuanya dibelakang Ixora.

"Yuk,sayang". Ajak Alrescha,ia menggandeng tangan Ixora menuju kearah Lobby.

Akhirnya Ixora hanya menurut saja,ia berjalan bersama dengan Alrescha dan memutuskan untuk tidak mengungkit hal itu. Ia masih mencoba untuk berpikir positif,barangkali memang hal itu tidak bisa Alrescha katakan atau mungkin saja Al memang tidak memberitahunya karena takut Ixora marah.

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang