Ixora menatap Alrescha yang berdiri tak jauh darinya,terlihat cowok itu sedang ragu-ragu untuk mendekatinya sehingga cowok itu hanya bisa menunduk disana.
"Ra?". Zidny merangkul pundaknya sambil mengangguk kecil untuk meyakinkan gadis itu.
"Heh,ngapain lo disini?". Fathur tiba-tiba datang dari belakang Alrescha dan merangkul pundaknya."Yuk kesana".
Alrescha menatap Fathur dengan senyuman ragu,mereka berdua akhirnya ikut bergabung dengan teman-temannya yang lain. Ixora yang tak sengaja bertatapan dengan Al langsung memalingkan wajahnya dan mulai fokus memakan makanannya.
Keheningan mulai tercipta dimeja itu,selain karena Ixora dan Alrescha yang sedang bertengkar,Jenaka yang biasanya senang memecah suasana mendadak diam dan mengatupkan bibirnya rapat. Semua orang juga tahu bahwa Jenaka sedang berperang dingin dengan Alrescha karena masalah di koridor tadi.
"Guys,nanti malam kita kumpul ya dirumah Alrescha". Ujar Nora menatap semua sahabatnya,ia tak sengaja melihat Jenaka yang membuang muka seolah tidak senang dengan ucapannya."Ayolah,jangan perang dingin gitu,Al tahu kok dia salah. Rara juga,buruan selesain masalah lo biar enak walaupun dari dalam diri gue gak suka sama tingkah Al yang main sama tuh cabe tapi selagi masih bisa diperbaiki kenapa gak?".
"Gue setuju sama Nora,bukan siapa yang salah dan benar tapi siapa yang mau minta maaf dan memperbaiki". Timpal Zidny,gadis itu tersenyum kearah Ixora."Lo pasti bisa kendaliin diri lo,gue kenal lo dan gue tahu lo gak akan bisa marah sama Alrescha".
Ixora hanya diam membisu,sudah sewajarnya ia marah tapi apa yang dikatakan Zidny terlalu benar. Bahkan disituasi seperti ini ia masih memikirkan Alrescha,semarah-marahnya Ixora ia tak akan bisa membenci Alrescha.
"Ra,maafin aku". Cicit Alrescha pelan,bahkan suaranya hampir tak terdengar karena terlalu takut Ixora akan marah lagi.
Ixora mendongak sambil menatap Alrescha sekilas,gadis itu kembali menunduk. Semua yang melihat itu tampak menghela nafasnya pelan,tampak terlihat memaklumi Ixora. Siapa juga yang mau melihat kekasihnya sendiri malah berduaan dengan wanita lain,yang jelas pasti orang itu adalah orang gila.
"Al maklum kalau Rara belum bisa maafin,tapi jangan lama-lama ya,Ra. Al khawatir kalau Rara terus-terusan marah sama Al". Cowok itu memandang Ixora dengan wajah menyedihkan.
Andaru berusaha menahan tawanya melihat wajah Alrescha,pasalnya wajah itu pernah ia lihat sebelumnya dimana Alrescha memohon-mohon agar Ixora tak marah terlalu lama kepadanya.
"Ra,Al minta ma--".
"Al?". Ixora mendongak menatap Alrescha,gadis itu juga sengaja memotong ucapan Alrescha sehingga membuat cowok itu langsung berhenti.
"Iya?". Mimik wajah Al tampak berbinar mendengar Ixora memanggilnya.
"Balikin sepatu kanan-nya Rara". Ujar gadis itu dengan polosnya,ia menatap Alrescha dengan wajah tertekuk."Kaos kaki Rara jadi kotor nih".
Alrescha membelalakkan matanya."Astagfirullah,Al tinggal di ruang rekreasi,Ra".
Ixora menghela nafasnya,tangan kanannya mengudara dengan jari telunjuknya berdiri dengan tegak."Berdiri,Al".
"Iya". Al nurut,ia langsung buru-buru berdiri.
"Cepetan ambil sepatunya Rara". Titah gadis itu dengan nada tegas.
"Siap".
Alrescha tampak patuh,cowok itu berbalik hendak pergi untuk mengambil sepatu Ixora tetapi tiba-tiba cowok itu berbalik lagi sambil menatap Ixora serius.
"Tapi Al bakal dimaafin?". Tanya Al.
"Iya". Ixora mengangguk dengan polosnya.
Fathur terlihat menepuk dahinya pelan sambil terkekeh geli."Memang ya pasangan aneh itu cuma mereka".
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
RomanceMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...