Nora berjalan keluar menuju kearah gerbang sekolahnya setelah ia tidak bisa membendung rasa sakit di dalam dadanya mengingat perilaku Andaru tadi. Bagaimana bisa dia sedingin itu?apa Andaru tidak pernah memikirkan perasaannya? Mungkin jika iya kenapa Andaru tidak mengatakannya? Nora hanya butuh kejelasan bukan sikap dingin dari cowok itu. Bagaimanapun,Nora juga harus tahu apakah Andaru mau belajar membuka hatinya itu tulus atau tidak.
"Ra!".
Nora dibuat tekejut ketika dari belakang Andaru memanggilnya dan mencekal lengannya,gadis itu menoleh dan langsung memasang wajah galaknya kearah Andaru sebab saat ini ia sedang tak ingin menatap wajah cowok itu.
"Lepasin". Katanya terdengar kalem padahal wajahnya sudah ingin mengajak Andaru bertengkar.
"Balik sama gue". Kata Andaru dengan dingin,cowok itu menarik lengan Nora untuk kembali masuk kearea sekolah dan pergi ke tempat parkir.
Nora menepis tangan Andaru dari lengannya."Kenapa tiba-tiba?bukannya tadi lo ngajak Zidny balik bareng?".
Andaru menghela nafasnya pelan."Gak jadi,ayo balik".
Nora tersenyum miring."Zidny kan yang nyuruh lo?".
Andaru tak bergeming seolah membenarkan ucapan Nora,memang kenyataannya seperti itu kan?.
Nora memalingkan wajahnya kearah lain dengan tawa getirnya,beberapa saat ia kembali menatap Andaru dengan serius.
"Jangan kalau begitu". Tandasnya dengan dingin,gadis itu mengacungkan jari telunjuknya dan menekan dada Andaru."Jangan pernah lo lakuin apapun itu kalau bukan dari hati lo sendiri! Jangan pernah minta gue buat turuti semua ego lo! Gue cinta sama lo tapi bukan berarti gue mau menerima semua yang lo lakuin atas dasar perintah orang lain!!".
Andaru terdiam,ia memandang manik mata Nora dan mencoba menyelam disana. Semua ocehan Nora seolah menguap begitu saja dari dalam otaknya,kini yang ada dipikirannya adalah kenapa ia tidak bisa jatuh cinta kepada gadis didepannya ini?se-mati rasa itu kah hatinya?.
Nora tersenyum miris melihat Andaru yang hanya diam tak bersuara seperti memang serius membenarkan pernyataannya. Perihnya berkali-kali rasanya,apa Andaru tidak bisa mengerti?. Nora berbalik untuk segera hengkang dari depan Andaru tetapi dari belakang tangan Andaru terulur untuk sekali lagi menarik lengan Nora agar tidak pergi dari hadapannya.
"Jangan pergi,ayo pulang bareng gue". Ujar Andaru,suaranya kali ini terdengar lembut dan hangat.
Nora menatapnya masih dengan diam.
"Gak ada paksaan dari siapapun,ini dari hati gue sendiri". Lanjut Andaru,cowok itu menarik Nora lebih dekat tangannya yang tadi ada dilengan berangsur turun hingga jari-jarinya mulai memeluk jari-jari Nora dengan erat.
"A-An--". Nora terlihat terkejut melihat perilaku Andaru bahkan ia bisa merasakan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat setelah tangan hangat Andaru mulai membungkus jari-jari miliknya.
Andaru menarik Nora menuju kearah motornya dengan diam yang membuat Nora semakin tidak bisa menahan rasa senangnya. Berbeda dengan dua orang yang berdiri tak jauh dari Andaru dan Nora tampak Fathur yang terdiam memandang mereka dengan wajah gusar dan terlihat sekali bahwa cowok itu sedang menahan sesuatu dari dalam dirinya.
Apalagi Zidny,ia hanya mampu memandangi wajah Fathur yang ada disampingnya dengan diam. Entahlah,ia merasa sakit luar biasa saat ia melihat tatapan penuh cinta Fathur untuk Nora. Zidny berangan-angan kapan Fathur bisa menatapnya seperti itu?kapan Fathur bisa memberikan semua untuk Nora kepadanya?.
"Maaf ya". Gumam Zidny memecah keheningan.
Fathur menoleh lalu tersenyum hangat."Buat apa?".
"Karena gue lo gak jadi jalan sama Nora". Ujar Zidny,gadis itu merasa bersalah karena ia meminta Andaru untuk mengejar Nora.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
RomanceMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...