26. Bukan seperti dia

21 1 0
                                    







Bel pelajaran berakhir sudah berbunyi,Ixora membereskan semua peralatan sekolahnya dan segera berdiri ketika melihat semua teman-temannya sudah berberes untuk pulang. Alrescha berbalik dan tersenyum hangat kearahnya.

"Sayang,yuk pulang". Ajak Alrescha.

"Yu--".

"Al,anterin gue pulang ya?". Melody menarik ujung lengan kemeja Alrescha sehingga membuat cowok itu langsung menoleh kearahnya dengan meringis kecil."Tangan gue masih sakit".

Ixora memandang Melody sejenak,ada rasa marah dan ingin sekali mencibir Melody tetapi ia baru saja berbaikan dengan Alrescha apalagi Ixora bukan tipe cewek yang membuat masalah lebih dulu. Terlihat Melody bahkan tak berani memandang Ixora lagi setelah kejadian tadi di toilet,apalagi ketika ekor matanya tak sengaja melihat Nora sudah mengambil garda paling depan untuk menegurnya.

"Mel?". Panggil Ixora,gadis itu membuat teman-temannya beserta Melody langsung menoleh kearahnya,gadis itu tampak meremas roknya dengan kuat,berusaha untuk meyakinkan dirinya sendiri."Rara minta maaf tentang kemarin,gara-gara Rara tangan Melody luka".

"Ra,bukan salah lo". Ujar Fathur,cowok itu menatap Ixora dengan tidak percaya."Itu gak sengaja,lagian dia juga salah seharusnya Melody juga minta maaf ke elo".

"Iya,lo juga harus minta maaf karena lo yang duluan narik paperbag itu". Ujar Zidny ikut menyetujui pasalnya disaat kejadian itu Zidny yang pertama kali melihat Melody menarik-narik paperbag yang dibawa Ixora."Jadi impas".

Alrescha mengusap bahu Ixora dengan pelan sambil tersenyum lebar,ia merasa salut dengan pemikiran Ixora meski gengsinya luar biasa tetapi gadis itu mau menurunkan egonya dan meminta maaf. Sebangga itu Al kepada Ixora,gadisnya yang sangat amat ia cintai.

Melody memilin ujung rambutnya dengan wajah gengsi,bisa-bisanya Zidny memintanya untuk minta maaf. Jika bukan dihadapannya ada Alrescha mana mungkin Melody mau melakukannya."G-gue juga minta maaf,Ra".

Nora menaikkan salah satu alisnya,ia hampir saja menertawai tingkah konyol Melody. Apa itu yang dilakukannya ketika meminta maaf? Terlihat tidak tulus sama sekali.

"Sekarang sudah clear ya,nah gini kan enak jadinya". Ujar Alrescha,cowok itu menggandeng tangan Ixora dengan erat."Lo gue pesenin taksi online ya,hari ini gue mau pulang bareng Ixora".

"Tapi,Al--".

"Sudah nurut aja". Potong Jenaka,cowok itu menatap Melody dengan jengah."Masih untung Al mau pesenin taksi online".

"Sekali ini saja,Ra". Ujar Melody menatap Ixora dengan wajah sok memohon-mohonnya itu."Ehm...kalau bisa sampai tangan gue sembuh".

"Jangan mau,Ra". Bisik Zidny sambil menarik-narik tangan Ixora.

"Lebih enak taksi online,Mel". Ujar Insky."Ribet banget sih hidup lo".

"Ya sudah,gue anterin lo balik". Ujar Alrescha,cowok itu menoleh kearah Ixora."Gak apa-apa kan sayang?".

Ixora memasang wajah heran,tau tidak suka kenapa malah Al bertanya kepadanya? Ixora ingin sekali menjawab tidak karena ia tahu bahwa itu semua hanya akal-akalannya Melody saja.

"Al,Rara--".

"Lo kan baik,Ra. Al juga gak akan berpaling dari lo kok,cuma sampai tangan gue sembuh doang". Ujar Melody,manisnya bibir gadis itu membuat Nora geram,ia ingin sekali marah tetapi tangannya malah dicekal kuat oleh Andaru yang berdiri disampingnya.

"An-".

"Biarin,biar Al yang urus semuanya". Ujar Andaru pelan.

"Cuma sampai dia sembuh kok sayang,kamu percaya sama aku,kan?". Tanya Alrescha,cowok itu mengelus puncak kepala Ixora dengan sayang."Aku tau kamu gak bisa nahan cemburu tapi--".

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang