2. Perkara Kissing

51 4 0
                                    








SMA Cendrawasih masih digemparkan oleh berita tentang keberadaan Ixora Lynn dan Alrescha di toilet perempuan. Keempat anak yang kemarin itu sudah mengkonfirmasi dengan pasti bahwa Alrescha dan Ixora telah melakukan hal yang tidak senonoh di sekolah,hal itu tentu saja terdengar oleh pihak sekolah dan pagi ini Alrescha dan Ixora tidak bisa menghindari panggilan dari pak Jarwo di ruangan BP.

"Jelaskan kepada saya,apakah rumor di toilet sekolah itu benar?". Tanya pak Jarwo sambil menatap Alrescha dan Ixora dengan jengah."Jawab!".



Alrescha menggeleng malas."Gak benar,Pak".

"Kamu bohong?".

Alrescha memutar bola matanya malas."Ya kali pak bohong,tanya saja sama Ixora. Dia gak mungkin bohong".

"Benar,Ra?". Tanya pak Jarwo.

"Iya pak,kita berdua gak melakukan apapun kok. Kita kan kemarin masuk ke toilet cewek karena mau menghindar dari bapak".

Alrescha melotot kearah Ixora."Ra,jangan bahas itu".

Ixora ikut melotot dan membekap mulutnya sendiri,gadis itu menatap pak Jarwo yang sudah akan menarik penggaris panjangnya.

"P-pak,kemarin itu ada kesalah pahaman. Jadi kita berdua tuh lagi ngobrol di belakang sekolah terus lihat teman-teman saya pada lari ya saya juga ikut lari sama Alrescha". Ujar Ixora.

"Hah?". Alrescha tampak kebingungan dengan ucapan Ixora.

"Iya kan,Al?". Tanya Ixora.


"Hah,iya". Ujar Alrescha,anak itu menatap pak Jarwo lagi dengan pandangan tidak yakin."Iya pak".

"Kamu berbohong disuruh Alrescha,kan?".

"Heh kok saya?". Alrescha bertanya karena tidak terima dituduh Pak Jarwo."Mana mungkin pak,Astagfirullah. Ixora ini orangnya polos,satu sekolah juga tahu".

Pak Jarwo menatap Ixora dan Alrescha dengan wajah tidak yakin,ia masih mencoba untuk mengkoreksi kedua anak ini.

"Jadi kalian gak berbuat apapun di dalam toilet?". Tanya Pak Jarwo memastikan lagi.

"Astagfirullah..".

Wajah Alrescha tampak mengelus dadanya menghadapi dua orang didepannya ini,yang satu sulit percaya dan yang satu polosnya setengah mati. Pak Jarwo menyebikkan bibirnya dan menyandarkan tubuhnya di bahu kursi.

"Kalau begitu kalian boleh pergi,tapi jika saya melihat kalian akan kabur lagi dari sekolah saya tidak akan memberi toleransi lagi!". Ujar Pak Jarwo.

Bukannya menjawab,Alrescha buru-buru berdiri dari duduknya dengan tidak sabar untuk keluar dari ruangan itu.

"Terima kasih,pak. Saya gak akan ulangi lag-".

"Ayo,Ra". Ujar Alrescha.

"Untuk kamu,Ra. Jangan banyak berkumpul dengan anak seperti Alrescha,nanti kepolosan kamu ternodai".

"Begitu ya,Pak?". Tanya Ixora sambil menaikkan salah satu alisnya.

"Ayo,buruan!". Ujar Alrescha sambil menarik Ixora keluar dari ruangan itu.


saat berada didepan ruangan BP,Alrescha langsung melotot kearah Ixora."Yang ngajarin bohong siapa,Ra?".

Ixora meringis menunjukkan deretan giginya dengan polos."Jena,Al".

"Jenaka?". Tanya Alrescha tidak percaya.

"Eh tapi bukannya Jena yang ngajarin,Rara cuma ngikutin waktu Jena ketangkep sama Pak Jarwo saja".


ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang