25. Maaf,Alrescha

24 2 0
                                    

Dylan menghentikan mobilnya tepat didepan sekolah Ixora,pria itu menoleh kearah Ixora yang bahkan tak menyadari bahwa mereka sudah sampai disekolah karena gadis itu terlalu sibuk mengecek ponselnya berkali-kali. Dylan tahu bahwa Ixora sedang menunggu balasan pesan singkat dari Alrescha,ia mengetahuinya karena pagi ini Alrescha bahkan tak nampak didepan rumahnya. Biasanya cowok itu sudah membuat kerusuhan dirumahnya untuk membawa Ixora ke sekolah tapi untuk pagi ini sepertinya menjadi suatu hal yang berbeda dari gadis itu.

"Sudah,jangan sedih. Al rugi kalau giniin kamu tau gak". Ujar Dylan sambil mengelus puncak kepala Ixora sehingga gadis itu langsung menoleh kearahnya.

Ixora cemberut."Tapi Al gak balas chat Rara,kak. Al juga gak jemput Rara pagi ini".

Dylan tersenyum hangat."Mungkin Al kesiangan hari ini,positif saja ya. Lagipula kan kamu sudah dianter sama kakak".

Ixora masih cemberut,Dylan pasti mengira jika Al akan semudah itu memaafkannya padahal dari aspek masalah ini Ixora benar-benar tidak salah. Seandainya saja kemarin Al mau mendengar dan memperluas pikirannya seperti hal-hal yang sudah pernah terjadi tetapi kenapa kali ini Al tidak melakukan hal yang sama?.

Ixora menoleh kearah Dylan."Kalau gitu Rara turun dulu".

"Iya".

Ixora turun dari mobil,sejenak ia tersenyum dan melambai kearah Dylan yang kini sudah melajukan mobilnya pergi. Ixora berbalik dan berjalan menuju lobby sembari menerka-nerka bagaimana kabar Alrescha,apa cowok itu tidak memikirkannya semalaman ini?Ixora mengirim pesan singkat kepada cowok itu,bertanya kenapa Al tidak pergi menjemputnya pagi ini tetapi tak ada satupun pesan singkatnya yang dibalas oleh cowok itu. Heran beradu jadi satu tetapi semua itu buyar ketika tangan Ixora ditarik berpapasan dengan suara deru motor memekik keras dari gerbang sekolah.

"Ra?". Nora sedikit memiringkan kepalanya melihat titik fokus sahabatnya.

Tapi sayang,tatapan Ixora terlanjur jatuh kearah motor ninja yang kini terparkir ditempatnya dengan dua orang yang berada disana. Nora menoleh ikut melihat kearah pandang Ixora,betapa terkejutnya ia saat melihat Alrescha datang bersama dengan Melody.

"Ra?". Gumam Nora,wajahnya terlihat sangat terkejut.

Ixora apalagi,gadis itu tampak sangat terkejut bahkan ia dibuat mematung melihat Alrescha membantu melepaskan helm dari atas kepala Melody. Pemandangan seperti ini sangat langka dan untuk kali pertama Ixora merasa harga dirinya seperti sudah hancur. Nora memegang pundaknya seolah menguatkan tetapi Ixora sama sekali tak bisa merasakan hal itu apalagi ketika Alrescha berbalik tatapan mereka tidak sengaja bertemu hingga membuat Al yang ada dijauh sana ikut mematung.

"Ra,mau kita samperin?". Tanya Nora.

Ixora tak menyahut,gadis itu berbalik menatap Nora lalu tersenyum secara paksa."Gak,Nora. Rara mau masuk,yuk".

"Rara?". Nora dibuat terkejut melihat mata Ixora berkaca-kaca.

"Ayo". Gumamnya sambil menarik lengan Nora untuk masuk kedalam area sekolah.

Hati Ixora benar-benar kacau sekarang,jadi alasan Al tak membalas chat-nya karena pergi menjemput Melody. Seasing itu sekarang.

"Ra,lo mau kemana?kelas kita ada di koridor sebrang". Cegah Nora ketika Ixora malah terus lurus kedepan.

Nora berhenti sambil menarik tangan Ixora yang sepertinya ingin kabur dari semua yang ia lihat barusan,Nora menatap mata Ixora dalam dengan raut wajah sedih.

"Ra,gue tahu perasaan lo". Ujar Nora lirih,rasanya ia ikut merasakan sesak didadanya melihat Al bersama dengan Melody pasalnya ia juga pernah berada di posisi Ixora saat ini,melihat orang yang paling disayangi bersama dengan orang lain."Tapi lo punya hak buat marah ke Al karena lo itu pacarnya,kenapa harus elo yang kabur?".

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang