17. Hilang kendali

27 2 0
                                    

Fathur berjalan dengan enteng memasuki rumah Alrescha sambil dengan bangganya menenteng paperbag yang pagi tadi diberi oleh Zidny tapi ia juga sangat senang pasalnya ia juga sudah memeluk erat toples permen Yupi dari Nora. Bagaimana ia tidak cengar-cengir hari ini setelah Nora memberinya permen Yupi,dulu saja boro-boro dibeliin Yupi yang ada Fathur selalu di ledek gadis itu karena selalu mengkonsumsi Yupi.

"Kenapa lo,sawan?". Tanya Jenaka menatap Fathur dengan aneh."Ck,Yupi mulu lo!".

"Yupi is my life,Bro". Ujar Fathur dengan bangganya,cowok itu lalu duduk disofa sambil meletakkan toples Yupi itu diatas meja dan memandangnya seperti orang bodoh.

"Siniin gue minta".

"Ck,gila tuh anak". Decak Andaru setelah melirik sekilas Fathur yang ada didepannya.

"Lama!". Tandas Jenaka sambil menyambar toples itu yang membuat Fathur reflek berdiri dan merebut kembali toples itu."Gue mau minta elah pelit banget lo!".

"Jangan yang ini anjir! Ini dari Nora". Sungut Fathur dengan wajah kesal,tangannya langsung menarik paperbag disampingnya dan mengulurkannya kearah Jenaka."Yang ini kalau lo mau".

Jenaka menangkap paperbag itu dan mengintipnya."Ini juga dari Nora?".

"Bukan,itu dari Zidny". Ujar Fathur yang kali ini langsung menyita atensi Andaru,benar-benar menyita bahkan sampai Andaru langsung menutup bukunya.

"Kapan Zidny kasih ini ke elo anjir?". Jenaka berdecak saat melihat dua toples Yupi itu.

"Tadi pagi".

"Tumben tuh anak perhatian banget sama lo,Thur". Ujar Andaru pelan,ia melirik toples ditangan Jenaka bahkan terlihat toples itu dihias dengan pita berwarna biru dan pink. Entahlah,Andaru hanya merasa risih saja.

"Wih..,Apaan nih?". Seru Jenaka saat mendapati sebuah kertas terlipat didalam toples itu. Jenaka tersenyum sumir sambil menarik kertas itu dan hendak membukanya tetapi terhenti ketika tiba-tiba Fathur menarik kertas itu dengan kasar."Dih,apaan lo Thur! Balikin sini gue mau buka,penasaran nih".

Fathur menaikkan salah satu alisnya dan membuka kertas itu lantas tatapannya langsung berubah,beberapa detik ia langsung manggut-manggut."Ini mah data komposisi Yupi".

"Yang bener lo?". Tanya Jenaka,dahinya berkerut melihat kertas aneh itu."Gak kayak kertas biasanya".

Fathur menyebikkan bibirnya."Iyalah,lo mana tahu! Lo kan gak pernah makan Yupi".

"Anjir songong banget". Cibir Jenaka,ia langsung menyandarkan tubuhnya dibahu sofa."Itu pasti surat ya kan? Dari Zidny!".

"Bukan anjir". Ujar Fathur masih keukeuh dengan pendiriannya.

Andaru terkekeh."Kalau Fathur bilang bukan ya bukan,Jen. Lagian lo mana tahu tentang masalah per-Yupi-an ini".

"Sialan lo". Sungut Fathur sambil melempar tutup tople kearah Andaru yang kali ini membuat Jenaka lagi-lagi tertawa keras.

"Memang ya dunia peryupian ini sangat membagongkan". Decak Jenaka dengan wajah merah setelah menertawai Fathur.

"Ck,laper gue. Al mana?". Tanya Fathur sambil celingukan mencari Alrescha,ia baru sadar bahwa sejak tadi anak itu tidak terlihat.

"Lagi dirumahnya Ixora. Buruan deh kalau lo mau buat makanan,gue juga laper". Ujar Jenaka dengan gaya memerintah Alrescha yang membuat hal itu langsung membuat Andaru dan Fathur tertawa.

"Anjing lo". Umpat Fathur sambil berdiri.

Akhirnya cowok itu pergi ke dapur untuk membuat makanan dan kali ini ia memilih membuat mie goreng saja. Saat sampai di dapur,yang dilakukan pertama adalah celingukan untuk memastikan bahwa tidak ada orang lain yang melihatnya lantas ia buru-buru menarik yang ia kantongi dan membacanya.

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang