10. Alarm Kematian

27 3 0
                                    







Ixora berjalan dikoridor sekolah bersama dengan Alrescha disampingnya,cowok itu sedang mengoceh tentang hal-hal yang akan mereka lakukan sepulang sekolah nanti tetapi sepertinya Ixora sedang tidak fokus karena semua orang kini menatapnya dengan berbisik-bisik,tentu saja kejadian di lapangan tadi sudah menjadi gosip hangat disekolahnya atas perilaku yang belum tentu ulah Ixora.


"Habis itu kita pergi Dinner deh,iya kan?". Alrescha menoleh kearah Ixora tetapi senyumnya dibuat luntur saat melihat ekspresi gelisah pacarnya."Sayang?".

"Hah?". Ixora menoleh dengan wajah terkejut."Al tadi ngomong apa?Rara gak dengerin".


Alrescha menghela nafasnya pelan sembari menatap semua murid yang berbisik-bisik tentang Ixora,setelah ditatap baru mereka bubar dan kabur karena takut. Atensi Alrescha disekolah ini memang tidak main-main.

"Ra,jangan dengerin orang lain. Mereka cuma gak tahu kejadian yang sebenarnya seperti apa". Ujar Alrescha sambil mengusap rambut panjang Ixora."Biarin mereka mau ngomong apa".

"Tapi,Al. Mereka tahunya Rara yang lempar bola itu kearah Melody". Ujar Ixora,ia mendongak untuk menatap Alrescha dengan jelas tercetak wajah sedih dan risih.

"Kita gak bisa ngatur pikiran mereka buat percaya sama kita,Ra". Ujar Alrescha dengan senyum lembutnya."Rara gak perlu peduliin mereka yang penting ada Alres yang selalu percaya sama Rara,oke?".


Ixora mengangguk pelan.


"Senyum dulu dong". Pinta Alrescha.


Lantas terlihat senyum manis dari kedua sudut bibir Ixora yang membuat hati Alrescha berbunga-bunga,senyum gadis itu selalu menghiasi hidupnya dan tidak akan pernah luntur akan waktu. Semoga.


Akhirnya Alrescha menarik jemari tangan Ixora dan menggandengnya untuk menuju kearah kantin. Sampai disana mereka dibuat geleng-geleng kepala melihat Jenaka dan Fathur sedang asik memetik gitarnya dan membuat kehebohan disana.

"Nyanyi,Ra!!". Fathur yang melihat Ixora dan Alrescha mendekat mulai menarik tangan gadis itu dan memutar tubuh Ixora bak sedang berdansa.


"Apa lagunya?". Tanya Ixora mulai kebingungan karena Fathur terus mengajaknya berjoget mengikuti petikan gitar Jenaka.

Alrescha yang melihat itu tersenyum sambil duduk disamping Andaru. Mereka semua tampak sedang menertawai tingkah bodoh Fathur yang sayangnya membuat pecah keadaan,Fathur memang benar-benar menyita perhatian seluruh manusia yang ada dikantin.

"Bulan bawa bintang menari...iringi langkahku...". Fathur mulai menyanyi dengan asik ditemani Ixora didepannya.


"Iringi langkahku...". Sambung Ixora.


"Malam hadir bawa diriku...". Sahut Fathur dengan tertawa pelan.


"Berjumpa denganmu...". Sambung Ixora,gadis itu tampak menikmati musik yang diciptakan dari petikan gitar Jenaka.

"Dua hati satu tujuan....".


"Melangkah bersama...". Nyanyi Ixora,gadis itu menarik kedua tangan Fathur dan berdansa dengan cowok itu.

"Cinta hadir bawa diriku...".


"Menyentuh indahnya...".



"Mantap!". Pekik Jenaka dengan diakhiri petikan gitarnya. Cowok itu tampak tertawa terpingkal-pingkal dengan aksi keduanya.

"Sudah,memang gak ada obat sama suara lo,Ra". Puji Insky sambil geleng-geleng kepala."Bagus banget".


Ixora tersenyum merasa tersanjung,anak itu langsung beranjak duduk disamping Alrescha. Gadis itu tak perlu muluk-muluk untuk memesan makanan sebab teman-temannya sudah auto memesankan untuknya. Nasi goreng kesukaan gadis itu.

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang