Pukul 10.30 di SMA Cendrawasih. Ixora sedang membawa setumpuk buku dari perpustakaan yang ia pinjam untuk pembelajaran selanjutnya. Gadis cantik itu tampak membawa sedikit banyak membuat pandangannya sedikit tertutup oleh buku-buku itu sampai akhirnya...
BRUKKK...
"Aduh!". Ixora mengaduh-aduh ketika dirinya terjatuh ke lantai dengan tumpukan bukunya yang berserakan."Kalau jalan yang hati-hati dong".
"Kalau jalan pakai mata dong!". Ujar cowok itu dengan wajah buru-buru membuat Ixora langsung menatapnya.
"Alrescha?".
Al menoleh kearah Ixora lalu menghela nafasnya sedikit lelah ketika melihat gadis itu."Astagfirullah elo lagi".
"Lo gimana sih jalan tuh pakai mata dong". Dumel Alrescha sembari membantu memungut buku yang berserakan itu.
Ixora menyebik."Jalan tuh pakai kaki,Al".
Alrescha tampak memasang wajah pasrah sembari memandangi Ixora,anak itu hampir saja melemparkan buku yang ada ditangannya kearah Ixora jika saja ia tidak sadar bahwa ia harus bersabar jika berbicara dengan Ixora. Alrescha adalah pentolan sekolah,anak geng motor dan juga sedikit nakal tetapi Alrescha anaknya baik kok cuma orangnya tidak sabaran saja apalagi jika Alrescha dipertemukan dengan Ixora si cantik kebanggaan SMA Cendrawasih yang polos dan juga pintar tetapi karena terlalu polosnya membuat Alrescha sering kali murka melihat kelemotan Ixora dan hal-hal lainnya yang membuat Alrescha sedikit kesal dengan anak ini.
"Iya-iya,buruan kenapa sih!".
"Memang kenapa sih,Alrescha lagi dikejar siapa?". Tanya Ixora sambil celingukan dengan tampang polosnya itu.
"Pak Didi". Ujar Al dengan singkat."Buruan ya allah,cantik-cantik lemot banget sih".
Ixora menyebikkan bibirnya."Sabar kenapa sih,Al kan yang nabrak Rara duluan".
Alrescha melotot,ia menarik sebagian buku-buku dari Ixora dan buru-buru pergi dari sana setelah ia melihat wujud pak Didi di ujung koridor. Alrescha menyeret Ixora menuju ke arah kelas mereka dengan wajah panik setengah mati.
"Pelan-pelan dong,Al". Dumel Ixora merasa langkahnya terseok-seok ketika tangannya ditarik Alrescha.
"Gue tuh telat makanya pak Didi kejar gue. Buruan deh astaga!". Al menarik-narik Ixora sampai ia rela merebut semua buku ditangan Ixora hingga mereka sampai dikelas.
"Darimana saja kalian?!".
Jantung Alrescha hampir saja copot ketika ia masuk dan langsung dikejutkan dengan bu Titik yang sudah ada dikelasnya. Dengan polos Alrescha menunjukkan buku-buku ditangannya.
"Bantuin Rara ambil buku di perpus,Bu". Ujar Al sekenanya.
"Bantuin giman--".
Alrescha membekap mulut Ixora ketika gadis itu akan berbicara ngawur sementara ia sudah berbohong didepan bu Titik. Alhasil ia hanya bisa tersenyum mentereng tanpa dosa menatap guru itu,apalagi ia sedikit kesal melihat teman-temannya malah menertawainya.
"Biasa bu,tadi pake acara jatoh dulu". Ujar Al sambil menaruh buku diatas meja temannya untuk dibagi.
"Ya sudah,duduk sana". Ujar bu Titik sensi melihat Al dan Rara,pasalnya bu Titik itu selalu tidak percaya akan tingkah muridnya yang satu ini. Alrescha itu penuh dengan tipu daya.
Alrescha tersenyum dan menyeret Ixora untuk duduk di meja mereka yang ada di paling pojok kiri di barisan ke empat dari depan. Fathur menoleh sambil tertawa pelan menatap Al diikuti juga dengan Jenaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
RomanceMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...