"Lain kali pastikan kamu fit dan fokus ya. Hari ini sudah berusaha ibu maksimalkan tetapi dari kamu yang kurang bagus,minggu depan kita latihan lagi,ya?". Bu Nada tampak sabar menghadapi kesulitan Ixora hari ini,ia hanya bisa mengusap-usap bahu Ixora sebagai bentuk dukungan.
"Baik bu". Ujar Ixora sambil tersenyum tipis.
Gadis itu berbalik dan buru-buru keluar dari aula untuk mengecek apakah Alrescha akan menunggunya diluar sesuai yang ia pikirkan. Namun,ketika keluar ia tak mendapatkan siapapun diluar sana,hanya ada beberapa siswa-siswi yang berlalu lalang sama sepertinya yang telah selesai mengikuti ekstrakulikuler.
Ixora menghela nafasnya pelan mencoba untuk berpikir positif,lantas akhirnya ia membuka ponsel dan mendial nomor kekasihnya untuk bertanya dimanakah cowok itu sekarang.
"Halo,Al?".
"Halo sayang?".
"Al dimana? Tumben gak temenin aku latihan?". Tanya Ixora,sayup-sayup ia mendengar suara berisik dari balik sambungan telepon itu.
"Ra,maaf banget ya. Aku lagi ada di tempat pemasaran bantu Papa,aku akan suruh Andaru buat jemput kamu ya?".
Ixora menggeleng pelan meskipun saat ini Alrescha tidak dapat melihatnya."Gak perlu,Al. Aku akan minta kak Dylan jemput aku".
"Serius? Kamu gak apa-apa,kan?".
"Iya".
"Maaf,Ra. Besok aku gak akan sibuk gini deh".
"Iya,Al". Sahut Ixora,mungkin ia harus membiasakan diri.
Ia tak berharap jika sekarang Al sedang membohonginya dan masalah ia melihat Al mengantar Melody pulang sudah ia lupakan,semoga tidak ada kejadian seperti itu lagi dan Ixora berharap Al bisa memegang janjinya dengan benar.
Dengan lesu Ixora berjalan menyusuri koridor yang mulai sepi sembari bersenandung kecil,pikirnya akan lebih baik jika ia sedikit menghafal lagu yang tadi ia nyanyikan. Besok ia harus lebih baik dari hari ini.
Ixora menyugar rambutnya pelan dengan langkahnya yang kini tinggal beberapa jengkal dari gerbang sekolah. Ia tampak menghela nafasnya panjang,rasanya kosong dan belakangan ini banyak yang berubah dari hidupnya. Tanpa disadari Ixora banyak diam,melamun dan hampa seolah ada yang hilang dari hatinya padahal semua orang yang ada disisinya masih ada disampingnya.
"Rara?".
Ixora mendongak lantas terbitlah senyum tipis dari kedua sudut bibir Ixora ketika ia melihat ada Xavier didepannya sambil tersenyum senang dengan melambaikan tangannya semangat. Ixora tidak tahu apa alasannya tapi Xavier selalu menunggunya didepan gerbang dengan penantian yang tak pasti meski jika hari itu Ixora sudah pergi menaiki motor Alrescha,meski sudah tahu bahwa Al dan Ixora berpacaran.
"Ra,tahu gak? Aku bawain ini buat kamu". Ujar Xavier semangat,ia datang sambil membawa satu tangkai bunga lily berwarna merah muda lalu ia berikan kepada Ixora."Bunga kesukaan kamu".
Ixora terkekeh sambil menerima bunga itu."Coba Rara tebak,pasti bunga ini nyolong kan dari vas bunga dirumah kamu".
"Yah,masih ingat ya?". Xavier terkekeh kecil."Aduh..., dark moment banget sih. Aku ingat tuh kalau aku sering banget kasih kamu bunga dari vas bunga Papa aku".
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
RomanceMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...