"Nih punya lo,tapi jangan diminum sekarang ya". Ujar Zidny sambil menggeser botol sedang bertuliskan Anggur merah didepannya."Gue beneran beliin ini tapi jangan sampai Ixora tahu".
Jenaka tertawa lalu mengangguk."Iya-iya,gue juga tahu kali".
"Nih,buah-buahan buat kalian. Kurang baik hati apa gue sama kalian". Ujar Nora,anak itu datang sambil membawa buah-buahan yang sudah ia cuci bersih dan ia potong-potong didalam dua piring,ia meletakkan satu di tengah dan yang satunya lagi ia berikan didepan Andaru.
"Heh kok yang itu dikasih Andaru?". Mata jeli Fathur membuat semua langsung menoleh kearah Nora."Jangan bilang itu buat Daru ya. Banyak banget buat dia,lebih komplit lagi".
"Bacot lo". Tukas Nora,anak itu tersenyum memandang Andaru."Ini tuh spesial buat Andaru biar makin sehat,makin ganteng juga".
Andaru mendongak menatap Nora dengan datar lalu menunduk lagi sambil membaca bukunya."Gue gak suka buah-buahan".
Detik itu juga tawa Jena dan Fathur pecah mendengar penuturan Andaru,Fathur langsung menarik piring yang disediakan oleh Nora lalu memakan satu buahnya.
"Mampus,kena mental kan lo!". Ujar Jenaka dengan tawanya,wajah cowok itu sampai memerah padam akibat tertawa terlalu renyah.
Nora tampak sinis menatap Jenaka lalu ia mengambil satu potongan buah dan ia masukkan kedalam mulut Jenaka.
"Uhukk...uhukkk".
"Mampus lo!". Tandas Nora,gadis itu duduk disalah satu sofa sambil memandangi Andaru dengan mata tajamnya seolah ia mampu membuat kepala Andaru berlubang.
Andaru mendongak lagi sambil menatap Nora."Apa?".
Nora menyebikkan bibirnya."Gak menghargai banget sih,gue kan sudah usaha. Kalau sudah diginiin kenapa gue juga gak bisa benci sama lo?".
Andaru menaikkan salah satu alisnya lalu menghendikkan bahunya cuek,cowok itu kembali membaca buku ditangannya dengan enteng.
"Alrescha mana sih,lama banget". Ujar Insky sambil menatap kearah pintu utama.
"Kan lagi jemput Ixora,masih untung kalau perjalanan kesininya anak itu gak minta yang aneh-aneh". Tukas Jenaka,anak itu membuka botol Amer itu dan menuangkannya sedikit kedalam gelas."Mau gak?".
Semua yang ada disana menggeleng kecuali Fathur dan Nora,kedua anak itu langsung menggeser gelasnya masing-masing agar Jenaka juga menuangkan untuknya. Jenaka tertawa melihat wajah frustasi Nora,jelas bukan bagaimana rasanya ditolak mentah-mentah oleh Doi.
Jenaka,Fathur dan Nora melakukan cheers sebelum meminum minuman beralkohol itu. Zidny,Insky dan Andaru hanya melihatnya sekilas sebelum sibuk dengan dunia mereka sendiri.
"Halo,Guys!". Suara lembut Ixora menyapa dari depan rumah.
"Uhukk...uhukk...". Nora terbatuk mendengar suara anak itu,gadis itu langsung meletakkan gelasnya.
"Heh sembunyiin!". Pekik Zidny dan Insky dengan kompak.
Jenaka memuntahkan minumannya lagi,menaruh gelasnya diatas meja dan menyembunyikan botol Amer itu dibawah meja. Wajah cowok itu tampak tegang melihat Ixora muncul dari balik pintu dengan menenteng satu wadah eskrim ditangannya.
"Eh,kenapa wajahnya pada tegang gitu?". Tanya Ixora menatap teman-temannya.
Alrescha datang sambil membawa dua plastik belanjaan lalu ia taruh di lantai begitu saja,cowok itu menatap Ixora dengan wajah jengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALRESCHA
Roman d'amourMenceritakan sang ketua geng yang jatuh cinta dengan sosok gadis polos bernama Ixora,ia segalanya dan diratukan oleh Alrescha. Cinta cowok itu tak main-main,ia selalu treat Ixora like a queen,memanjakannya dan menomor satukan gadis itu. Mereka salin...