37. Ternyata Sendu

25 2 0
                                    

Rasanya manis-manis yang hampir hilang tak tersesap seperti kembali hadir ditengah harmonisasi percintaan Ixora dan Alrescha,Ixora merasa sedang dejavu karena moment dimana ia pergi jalan-jalan bersama Alrescha itu sudah sangat lama dan ini baru pertama kalinya untuk sekian lama.

Ixora menunduk dan menendang-nendang kerikil kecil dipinggiran jalan sambil berusaha untuk tidak tertawa. Dari kejauhan terdengar suara Alrescha yang lirih dan juga suara bapak-bapak yang sedang berbicara dengannya penuh dengan penekanan,sepertinya mereka sedang saling keras kepala.

"Lain kali jangan diulangi ya". Kata bapak itu yang membuat raut Alrescha tampak memelas.

Cowok itu berbalik yang membuat tawa Ixora pecah seketika,ia menatap Al yang berjalan dengan lesu kearahnya dengan wajah cemberut.

"Puas ketawanya?". Tanya Al sambil mengacak pelan rambut Ixora.

"Baby Al gimana sih? Sudah tahu kalau si Joko itu butut masih aja-".

"Tapi si Joko kan sehat lagipula aku rutin kok bayar pajak kenapa masih kena tilang sih?". Dumel Alrescha sambil menatap nanar si Joko yang terparkir dipinggir jalan.

Ixora tergelak."Pajaknya jalan tapi motornya yang gak layak jalan,Al".

Alrescha melotot kearah Ixora sambil berkacak pinggang."Jadi maksud kamu-".

"Kan Joko memang sudah butut". Potong Ixora.

"Rara,tapi kan Joko masih kuat diajak jalan-jalan". Alrescha tak mau kalah,ia akan membela si Joko sampai titik penghabisan dan akan membuat Joko menjadi satu-satunya motor yang merasa paling nomor satu disini bahkan perdebatan mereka berdua membuat beberapa pasang mata langsung melirik mereka sehingga Ixora yang melihat itu langsung buru-buru menarik lengan Alrescha."Ihh...Ra kamu-".

"Joko atau aku?!". Tuding Ixora cepat sambil melotot kearah Alrescha,buru-buru ia mencari pilihan agar Al tak lagi mau berdebat dengannya hanya karena si Joko."Kalau kamu pilih Joko sekarang aku akan pulang nih".

"Raaa...segitunya sih". Dumel Alrescha semakin menjadi.

"Sssttt...malu dilihatin orang,Alres". Ixora meringis sambil menarik lengan Alrescha."Buruan pilih".

"Ya jelas pilih kamu lah". Ujar Alrescha sambil cemberut dan masih menatap nanar Joko."Ya allah kasihan Joko,gak banyak orang yang suka sama dia bahkan Mama saja rasanya tiap hari mau rosokin dia padahal dia gak salah apa-apa".

Seketika itu Ixora menunduk sambil menepuk jidatnya,jika sudah begini yang harus Ixora salahkan adalah pak polisi yang menilang Alrescha karena kalau bukan karena ditilang mungkin Alrescha tak akan bersikap gila dan bersikap melebihi kelakuannya. Hanya karena si Joko,cowok yang notebene-nya adalah ketua geng bisa menjadi menye-menye tidak jelas seperti ini. Mungkin teman-temannya benar jika Andaru akan lebih cocok menjadi ketuanya dibanding Alrescha.

"Ya sudah yuk,sudah terlanjur ditilang juga. Nanti biar Papa yang ngurus deh,yuk jalan lagi". Ujar semangat Alrescha yang membuat Ixora langsung mendongak dan menatapnya dengan salah satu alisnya terangkat."Ayo Ra,ada tempat yang harus kamu lihat".

"Sebenarnya Al mau ajak Rara kemana?". Tanya Ixora,berjalan mendekat kearah si Joko sambil memasang helm-nya.

"Adadeh..kepo banget sih".

"Ck...Alres!".

Alrescha gemas,ia menarik Ixora dan langsung memeluknya sambil menciumi puncak kepala Ixora dengan sayang."Astagfirullah...kenapa produk Mama Melisa yang satu ini gemesin banget".

"Alrescha iih...".

"Ke pantai yuk".

"Ayo!!".

      🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓🍓

ALRESCHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang